Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

61

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bodgan dan Taylor Moleong, 2005: 4, penelitian kualitatif berarti sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sugiyono 2013: 9 menyebutkan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang dilandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data bersifat induktif kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Dalam penelitian ini, peneliti lebih mengarahkan pada penggunaan jenis fenomenologi. McMilan dan Shucmacher menerangkan bahwa: A phenomenological study describes the meanings of a lived experience. The researcher brackets or puts aside all prejudments and collects data how individuals make sense out of a particular experience or situation McMillan dan Shumacher, 2010: 24. Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa studi fenomenologi berarti menjelaskan arti dari pengalaman hidup. Peneliti mengumpulkan data tentang bagaimana individu memahami pengalaman atau situasi tertentu. 62 Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dimaknai bahwa studi fenomenologi adalah sebuah studi yang mengkaji tentang pengalaman- pengalaman atau perilaku hidup seseorang dalam memahami atau memaknai suatu fenomena tertentu. Lebih lanjut McMillan dan Shucmacher 2010: 346 menjelaskan tujuan dari studi fenomenologi adalah to describe and interpret the experience of participant regarding a particular event in order to understand the participants meaning ascribed to that events . Hal ini berarti fenomenologi bertujuan untuk menggambarkan dan menginterpretasikan pengalaman unik informan serta memahami makna dari pengalaman tersebut. Sejalan dengan McMillan dan Shucmacher, Moustakas Abdul Azis, 2014: 38, menjelaskan bahwa memahami pengalaman-pengalaman hidup manusia menjadikan filsafat fenomenologi sebagai suatu metode penelitian yang prosedur-prosedurnya mengharuskan peneliti untuk mengkaji sejumlah informan dengan terlibat secara langsung dan relatif lama didalamnya untuk mengembangkan pola-pola dan relasi makna. Adapun masalah penelitian untuk studi fenomenologi difokuskan pada apa yang peting untuk menjelaskan makna dari suatu peristiwa, episode, atau interaksi. Terlebih pada pemahaman informan sendiri mengenai suatu peristiwa, seperti yang telah diterangkan oleh McMillan 63 dan Schumacher dalam bukunya yang berjudul Research In Education berikut ini: The research problem for a phenomenological study is focused on what essential for eludicating the meaning of the event, episode, or interaction. It is also focused on understanding the participants voice McMillan dan Schumacher, 2010: 364 . Sesuai dengan apa yang telah dinyatakan di atas, peneliti memilih studi fenomenologi karena tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis dan mendiskripsikan kesejahteraan psikologis penyandang tunanetra dewasa awal melalui pengalaman hidup atau perilaku hidupnya..

B. Setting Penelitian