59 Bagan 1. Keranga Pikir Kesejahteraan Psikologis Penyandang Tunanetra
E. Pertanyaan Penelitian
Untuk mempermudah pelaksanaan studi penelitian ini maka peneliti menguraikan pokok masalah yang akan diteliti dalam bentuk
pertanyaan penelitian. Pokok-pokok pertanyaan penelitian tersebut berdasarkan pada teori kesejahteraan psikologis menurut Caroll D. Ryff
yang memuat enam dimensi kesejahteraan psikologis yaitu penerimaan diri, tujuan hidup, pertumbuhan diri, otonomi, penguasaan lingkungan dan
hubungan positif dengan orang lain. Dengan demikian, pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
PenyandangMahasiswa Tunanetra
HambatanMasalah dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari dan pencapaian tugas perkembangan
Masalah yang disebabkan oleh
kecacatannya Masalah yang
disebabkan oleh penerimaan
masyarakat Masalah yang
disebabkan oleh kurangnya fasilitas
Kesejahteraan Psikologis Penyandang Tunanetra
60 1.
Bagaimana dimensi penerimaan diri self acceptance pada mahasiswa tunanetra di Fakultas Ilmu Penidikan Universitas Negeri Yogyakarta?
2. Bagaimana dimensi tujuan hidup purpose in life pada mahasiswa
tunanetra di Fakultas Ilmu Penidikan Universitas Negeri Yogyakarta? 3.
Bagaimana dimensi pertumbuhan diri personal growth pada mahasiswa tunanetra di Fakultas Ilmu Penidikan Universitas Negeri
Yogyakarta? 4.
Bagaimana dimensi otonomi autonomy pada mahasiswa tunanetra di Fakultas Ilmu Penidikan Universitas Negeri Yogyakarta?
5. Bagaimana dimensi penguasaan lingkungan environmental mastery
pada mahasiswa tunanetra di Fakultas Ilmu Penidikan Universitas Negeri Yogyakarta?
6. Bagaimana dimensi hubungan positif positive relations with others
pada mahasiswa tunanetra di Fakultas Ilmu Penidikan Universitas Negeri Yogyakarta?
61
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bodgan dan Taylor Moleong, 2005: 4, penelitian kualitatif berarti sebuah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Sugiyono 2013: 9 menyebutkan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang dilandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data bersifat induktif kualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Dalam penelitian ini, peneliti lebih mengarahkan pada
penggunaan jenis fenomenologi. McMilan dan Shucmacher menerangkan bahwa:
A phenomenological study describes the meanings of a lived experience. The researcher brackets or puts aside all prejudments
and collects data how individuals make sense out of a particular experience or situation McMillan dan Shumacher, 2010: 24.
Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa studi fenomenologi berarti menjelaskan arti dari pengalaman hidup. Peneliti
mengumpulkan data tentang bagaimana individu memahami pengalaman atau situasi tertentu.