Batu Batikam Kubu Rajo

53 Batu ini ceritanya dulu adalah batu nisan dari kuburan yang berdua orang bercinta saling membagi kasih sayang mereka, meninggal dalam waktu yang sama. Kuburannya tidak sama seperti kuburan model sekarang, kuburan mereka tanahnya yang manimbun itu lebih tinggi daripada sekarang. Kuburannya tinggi dan besar, mereka dikuburkan dalam satu kuburan. Makanya itu lah batu ini namanya batu sasayangan. Batu ini ceritanya dulu adalah batu nisan kuburan yang berdua orang bercinta saling membagi kasih sayang mereka, meninggal dalam waktu yang sama. Kuburannya tidak sama seperti kuburan model sekarang, kuburan mereka tanahnya yang manimbun itu lebih tinggi daripada sekarang. Kuburannya tinggi dan besar, mereka dikuburkan dalam satu kuburan. Makanya itu lah batu ini namanya Batu Sasayangan. Mitos Batu Sasayangan, pada dasarnya berfungsi sebagai ekspresi atau perwujudan dari keinginan-keinginan yang tidak disadari, yang sedikit banyak tidak konsisten, tidak sesuai, tidak klop, dengan kenyataan sehari-hari namun demikian dalam komunikasi, mitos Batu Sasayangan merupakan sarat akan pesan. Walaupun pesan di situ tidak jelas, tetapi dapat diasumsikan. 54

T. Batu Tigo Luak

Batu Tigo Luak, batu yang asal namanya Luhak Nan Tigo di Minangkabau dulunya salah satu bukti asal namanya dari daerah Pariangan tigo Luak ini. Maksudnya tiga Luhak artinya, Luhak Nan Tigo. Jadi yang bertiga Luhak itu adalah pemimpinnya, yaitu Datuak Parpatiah Nan Sabatang kapalo arak ka Luhak Tanah Data, Datuak Katumangguangan kapalo arak ka Luhak Agam, Datuak Sri Maharajo Dijaro pemimpin kaumnya ke Luhak Lima Puluh Kota. Mitos Batu Tigo Luak, merupakan asal namanya Luhak Nan Tigo di Minangkabau. Salah satu buktinya dari Batu Tigo Luak ini, daerah Pariangan yang merupakan asal dari ketiga luhak itu. Tiga Luhak artinya, Luhak Nan Tigo. Jadi yang bertiga Luhak itu adalah pemimpinnya, yaitu Datuak Parpatiah Nan Sabatang kapalo arak ka Luhak Tanah Datar, Datuak Katumangguangan kapalo arak ka Luhak Agam, Datuak Suri Dirajo pemimpin kaumnya ke Luhak Lima Puluh Kota. Melalui fakta budaya, fungsi dari mitos Batu Tigo Luak tersebut, sudah pasti akan pentingnya mendiskripsikan kondisi sosial budaya masyarakat pendukung mitos masa lampau, dalam konteks ini adalah kepercayaan masyarakat Pariangan masa lalu dalam memaknai batu