Jajak Kaki Dt. Sati
66
Beberapa hari setelah itu si Buyuang Dama pun menyuruh ibunya ke istana raja untuk melamar putri raja yang paling besar.
Meskipun awalnya sang ibu tidak sanggup untuk melakukan perm- intaan anaknya, tetapi karena rasa sayang pada anak, akhirnya sang
ibu pun mencoba untuk datang ke istana dengan tujuan melamar putri raja. Sesampai di istana raja, sang ibu dicaci maki oleh Puti tuo,
dan Puti Tuo pun menolak lamaran si Buyuang Dama. Akhirnya dengan penuh rasa kecewa sang ibu kembali pulang, dan menceri-
takan semuanya pada Buyuang Dama tentang penolakan tersebut. Buyuang Dama pun sama sekali tidak merasa sedih, atau pun marah,
malah ia tersenyum dan kembali menyuruh ibunya untuk melamar putri raja ke dua yang bernama Puti Tangah.
Keesokan harinya dengan penuh rasa takut, sang ibu pun kem- bali mendatangi istana raja untuk melamar Puti Tangah, sesampai
di istana raja Puti Tangah pun menolak lamaran Buyuang Dama. Akhirnya sang ibupun kembali pulang dengan rasa kecewa untuk
kedua kalinya. Sesampai dirumah, sang ibu kembali menyampai- kan penolakan ke dua dari putri raja pada Buyuang Dama. Buyuang
Dama pun kembali tersenyum mendengar penolakan tersebut, bah- kan menyuruh kembali ibunya untuk mencoba melamar putri raja
yang paling bungsu yang bernama Puti Bungsu.
Keesokan harinya, sang ibu kembali datang ke istana raja un- tuk melamar Puti Bungsu, ternyata perjuangan seorang ibu untuk
anaknya memang tidak sia-sia, lamaran Buyung Dama diterima oleh Puti Bungsu. Puti Bungsu bersedia menerima Buyuang Dama apa
adanya. Begitu juga dengan sang raja, yang merupakan ayah dari Puti Bungsu, ia juga bersedia menerima Buyung Dama apa adanya.
Beberapa hari kemudian, akhirnya mereka pun menikah, acara per- nikahan diadakan di istana raja. Namun, sewaktu acara pernikahan
sedang berlangsung, tiba-tiba muncul suatu keanehan yang meng- gemparkan masyarakat banyak, yaitu berubahnya Buyuang Dama
menjadi seorang manusia yang sempurna, bahkan memiliki ketam-
67
panan yang luar biasa, yang tidak seorang pun mampu menandin- ginya.
Tidak lama kemudian datang pula seekor kuda yang turun dari langit dengan membawa seperangkat pakaian raja, dan emas yang
begitu banyak. Kemudian kuda tersebut menyerahkan pakaian dan emas tersebut pada Buyuang Dama. Singkat cerita akhirnya Buy-
uang Dama pun ketika itu langsung berubah menjadi seorang raja yang tanpan, kaya raya, bahkan baik hati. Akhirnya Puti Tuo dan
Puti Tangah pun menyesal karena telah menolak lamaran Buyuang Dama. Penyesalan tersebut selalu menghantuinya sampai akhir hay-
atnya.