Dokumentasi Perancangan Rekayasa Perangkat Lunak poltektelkom

Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak 96 Perencangan Perangkat Lunak Gambar 5.14 Outline Dokumen Deskripsi Perancangan Perangkat Lunak DPPL Perancangan dan Kualitas Perangkat Lunak McGlaughin [McG91] mengusulkan 3 karakteristik yang berfungsi sebagai pedoman bagi evaluasi sebuah perancangan yang baik : 1. Perancangan harus mengimplementasikan keseluruhan kebutuhan eksplisit yang dibebankan dalam model analisis, dan harus mengakomodasi semua kebutuhan implisit yang diinginkan oleh pelanggan. 2. Perancangan harus menjadi panduan yang dapat dibaca, mudah dipahami bagi mereka yang akan membuat kode dan yang pengujian serta memelihara perangkat lunak. 3. Perancangan harus memberikan sebuah gambaran lengkap mengenai perangkat lunak, yang menekankan data, dan domin perilaku dari perangkat lunak. Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak Perancangan Perangkat Lunak 97 Sedangkan pressman [PRE01] untuk mengevaluasi kulitas dan representasi perancangan yang baik mengusulkan beberapa kriteria teknis sebagai berikut : 1. Perancangan harus memperlihatkan suatu organisasi hirarki yang baik dengan menggunakan kontrol diantara elemen-elemen perangkat lunak. 2. Perancangan harus modular, yaitu perangkat lunak harus dipartisi secara logika ke dalam elemen-elemen yang melakukan fungsi dan subfungsi khusus. 3. Perancangan harus berisi data dan abstraksi prosedural. 4. Perancangan harus membawa ke arah modul misal subrutin atau prosedur yang memperlihatkan karakteristik fungsional. 5. Perancangan harus mengarah kepada antarmuka untuk mengurangi kompleksitas hubungan anatar modul-modul dan lingkungan eksternal. 6. Perancangan harus dapat menggunakan metode berulang yang dikendalikan oleh informasi yang diperoleh selama analisis kebutuhan perangkat lunak. Beikut beberapa faktior kualitas pada perancangan perangkat lunak: - Corectness: Tingkatan sebuah perangkat lunak dalam memenuhi spesifikasi dan sasarn yang diinginkan oleh pelanggan.. - Testability: Usaha yang diperlukan untuk menguji sebuah perangkat lunak untuk memastikan apakah perangkat lunak sudah melakukan fungsi-fungsi yang dimaksud.. - Integrity: Tingkat kendali perangkat lunak terhadap penggunaan oleh orang-orang yang tidak berkepentingan. - Reusability: tingkat dimana sebuah program bagian dari suatu program dapat digunakan kembali ke dalam aplikasi yang lain – yang berhubungan dengan ruang lingkup dan fungsi yang dilakukan oleh program. - Portability, usaha yang diperlukan untuk memindahkan program dari satu perangkat keras dan atau lingkungan sistem perangkat lunak ke yang lainnya. - Reliability, tingkat dimana sebuah program dapat melakukan fungsi yang diharapkan dengan ketelitian yang diminta. - Maintability, usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah program. - Interoperability, usaha yang diperlukan untuk merangkai sistem yang satu dengan yang lainnya. - Effiecient, jumlah sumber daya perhitungan dan kode yang diperlukan oleh program untuk melakukan fungsinya. Usability, usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output sebuah program. Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak 98 Perencangan Perangkat Lunak Rangkuman 1. Perancangan perangkat lunak dapat didefinisikan sebagai - Proses untuk mendefinisikan suatu model atau rancangan perangkat lunak dengan menggunakan teknik dan prinsip tertentu sedemikian hingga model atau rancangan tersebut dapat diwujudkan menjadi perangkat lunak. - Proses mendefinisikan arsitektur perangkat lunak, komponen, modul, antarmuka, pendekatan pengujian, serta data untuk memenuhi kebutuhan yang sudah ditentukan sebelumnya. [IEE98] - Proses bertahap dimana semua kebutuhan yang ada diterjemahkan menjadi suatu cetak biru yang akan digunakan untuk mengkonstruksi perangkat lunak. [PRE01] 2. Proses perancangan merupakan serangkaian langkah yang memungkinkan seorang desainer menggambarkan semua aspek perangkat lunak yang dibangun 3. model perancangan hampir sama dengan rencana arsitek untuk sebuah rumah yaitu memulai dengan menyajikan totalitas hal yang akan dibangun 4. konsep perancangan memberikan kerangka kerja atau pedoman untuk mendapatkan perangkat lunak yang bisa berjalan dengan baik. Latihan 1. Jelaskan tahap tahap dalam perancangan perangkat lunak 2. Jelaskan pegertian dari perancangan perangkat lunak 3. Jelaskan prinsip dari perancangan perangkat lunak 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan DPPL atau SDD Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak Implementasi Perangkat Lunak 99 6 Implementasi Perangkat Lunak Overview Bab ini akan menjelaskan tentang tahapan implementasi Perangkat Lunak yang merupakan bagian dari tahapan Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak. Bab ini juga akan membahas tentang standar pemrograman, modularitas program, abstraksi data, dan juga analisis statik Tujuan 1. Mengetahui aktivitas pada tahapan implementasi Perangkat Lunak 2. Mengetahui standar pemrograman 3. Mengetahui konsep modularitas program 4. Mengetahui konsep abstraksi data 5. Mengetahui konsep analisis statik Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak 100 Implementasi Perangkat Lunak

6.1 Aktivitas Implementasi

Merupakan sekumpulan aktivitas di mana rancangan perangkat lunak yang telah dibuat pada tahap perancangan kemudian dikodekan ke dalam bentuk kode program dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu agar dapat dijalankan pada komputer. Fondasi dari aktivitas ini adalah pemrograman. Tools untuk membuat program disebut bahasa pemrograman. Programmer membuat program dengan panduan dokumentasi rancangan perangkat lunak, namun pada umumnya programmer juga memeriksa semua dokumen dari tahapan-tahapan sebelumnya semisal SKPL untuk memeriksa konsistensi dari dokumentasi- dokumentasi yang ada.

6.2 Aktivitas Pemrograman

Program adalah serangkaian ekspresi yang disusun menjadi kesatuan prosedur berupa urutan langkah untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan diimplementasikan dalam bentuk bahasa pemrograman sehingga dapat dijalankan pada komputer. Adapun bahasa pemrograman merupakan tatacara penulisan program. Pada bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting, yakni: - Sintaks, yaitu aturan-aturan gramatikal yang mengatur tatacara penulisan ekspresistatemen - Semantik, yaitu aturan-aturan untuk menyatakan suatu arti

6.2.1 Standar Program yang Baik

Standar pemrograman dibutuhkan untuk menciptakan suatu program dengan portabilitas yang tinggi sehingga memudahkan dalam merancang dan merawat program serta meningkatkan efektivitas penggunaan peralatan komputer. Beberapa standar dasar penilaian untuk sebuah program dikatakan baik antara lain: 1. Teknik pemecahan masalah 2. Penyusunan program 3. Perawatan program 4. Standar prosedur Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak Implementasi Perangkat Lunak 101 6.2.1.1 Standar Teknik Pemecahan Masalah Setelah masalah dipahami dengan baik, seorang pemrograman membutuhkan suatu teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Ada dua pendekatan yang umum digunakan, yakni: - Teknik Top-Down merupakan teknik pemecahan masalah di mana suatu masalah yang kompleks dibagi-bagi menjadi beberapa struktur hingga unit yang paling kecil, setelah itu kemudian disusun langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah secara rinci. Teknik semacam ini digunakan pada metode pemrograman terstruktur - Teknik Bottom-Up merupakan teknik pemecahan masalah yang berkebalikan dengan teknik Top-Down di mana penyelesaian masalah dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus, kemudian naik ke bagian yang bersifat umum. Teknik semacam ini digunakan pada metode pemrograman berorientasi objek Setelah memilih teknik pemecahan masalah, pemrogram mulai menyusun langkah-langkah untuk memecahkan masalah, yang disebut dengan algoritma. Algoritma yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: - Tepat, benar, sederhana, standar, dan efektif - Logis, terstruktur, dan sistematis - Semua operasi terdefinisi - Semua proses harus berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan - Menggunakan bahasa standar sehingga tidak ambigu 6.2.1.2 Standar Penyusunan Program Beberapa faktor yang menjadi standar dalam penyusunan program antara lain: - Kebenaran logika dan penulisan Program yang disusun harus memiliki kebenaran logika dalam pemecahan masalah maupun penulisan kode program. Program harus tepat dan teliti dalam perhitungan sehingga hasilnya dapat dipercaya - Waktu minimum untuk penulisan program Penulisan program harus memiliki waktu minimum, artinya waktu minimal yang harus tersedia untuk menuliskan kode program dari awal hingga siap untuk dieksekusi - Kecepatan maksimum eksekusi program Agar program memiliki kecepatan eksekusi maksimum, perlu diperhatikan beberapa hal antara lain bahasa pemrograman yang digunakan, algoritma yang disusun, teknik pemrograman yang dipakai,