Perancangan. Modifikasi sistem dirancang pada fase ini. Kegiatan ini

Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak Pemeliharaan Perangkat Lunak 143 dokumentasi modul perangkat lunak, pembuatan kasus uji untuk rancangan yang baru, dan identifikasi pengujian regresi

4. Implementasi. Fase ini mencakup aktivitas coding dan unit testing,

integrasi modul yang telah dimodifikasi, integration dan regression testing, analisis resiko, dan kajian. Fase ini juga mencakup kajian kesiapan pengujian untuk menetapkan kesiapan untuk pengujian sistem dan regresi

5. Regressionsystem testing. Pada fase ini keseluruhan sistem diuji

untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan awal dan juga modifikasi kebutuhan tersebut. Selain pengujian fungsional dan antarmuka, fase ini juga mencakup pengujian regresi untuk memvalidasi tidak ada kerusakan baru yang muncul

6. Acceptance testing. Pengujian ini fokus pada sistem yang telah

terintegrasi sepenuhnya dan melibatkan pengguna, konsumen, atau pihak ketiga yang dirancang oleh konsumen. Pengujian ini mencakup pengujian fungsional, interoperabilitas, dan regresi 7. Delivery. Pada fase ini, sistem dirilis untuk diinstal dan dioperasikan. Aktivitas ini mencakup pemberitahuan kepada pengguna, melakukan instalasi dan pelatihan, serta menyiapkan backup dari perangkat lunak versi sebelumnya

8.5.2 Proses Pemeliharaan Versi ISO-12207

Standar ISO fokus pada siklus hidup perangkat lunak. Standar ini menetapkan 17 aktivitas yang dikelompokkan ke dalam tiga kelas besar, yakni primary, supporting, dan organizational processes. Berikut pembagiannya: Gambar 8.5 Proses Siklus Hidup ISO Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak 144 Pemeliharaan Perangkat Lunak Pemeliharaan merupakan satu dari kelima proses pada kelompok primary, di mana aktivitas pemeliharaan ini terdiri dari:

1. Implementasi Proses. Aktivitas ini mencakup rencana pengembangan

dan prosedur pemeliharaan perangkat lunak, menciptakan prosedur penerimaan, pencatatan, dan penelusuran permintaan pemeliharaan, dan membangun antarmuka organisasional dengan proses manajemen konfigurasi. Perencanaan pemeliharaan sebaiknya dipersiapkan paralel dengan perencanaan pengembangan

2. Analisis Masalah dan Modifikasi. Aktivitas ini mencakup analisis

terhadap permintaan pemeliharaan, apakah merupakan laporan permasalahan atau permintaan perubahan, mengklasifikasikannya, untuk menentukan besar skalanya, biaya, dan waktu yang dibutuhkan. Aktivitas lainnya adalah pengembangan dan pendokumentasian alternatif implementasi modifikasi dan penentuan opsi terpilih sesuai kontrak

3. Implementasi Modifikasi. Aktivitas ini mencakup identifikasi item

yang perlu dimodifikasi dan pengajuan proses pengembangan untuk merealisasikan perubahan yang direncanakan. Tambahan kebutuhan untuk proses pengembangan adalah prosedur pengujian untuk memastikan bahwa kebutuhan yang telah dimodifikasi telah diimplementasikan dengan benar sepenuhnya dan kebutuhan awal yang tidak dimodifikasi tidak terpengaruh

4. PenerimaanPengkajian Pemeliharaan. Aktivitas ini mencakup

penilaian integritas dari sistem termodifikasi hingga pengembang memperoleh pernyataan kepuasan dari terpenuhinya permintaan perubahan. Beberapa aktivitas lain yang mungkin dilakukan adalah penjaminan kualitas, verifikasi, validasi, dan joint review

5. Migrasi. Aktivitas ini terjadi ketika sistem perangkat lunak dipindahkan

dari satu ke lingkungan ke lingkungan lainnya. Hal ini mengakibatkan harus dibuat sebuah perencanaan migrasi dan diketahui oleh pengguna sistem, alasan mengapa lingkungan yang lama tidak mendukung, dan sebuah deskripsi dari lingkungan baru dan kapan bisa dipakai. Aktivitas ini juga fokus kepada proses paralel pada lingkungan lama dan baru serta kajian tentang efek migrasi ke lingkungan baru

6. Pemberhentian Operasi Perangkat Lunak. Aktivitas ini

mencakup pemberhentian operasi dari sebuah perangkat lunak dan perencanaan pengembangan dari perangkat lunak tersebut serta pemberitahuan kepada pengguna mengenai hal tersebut