Perencanaan Pemeliharaan Perangkat Lunak
Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak
148 Pemeliharaan Perangkat Lunak
Memperkirakan jumlah permintaan perubahan membutuhkan pemahaman tentang hubungan antara sistem dengan lingkungan eksternalnya. Beberapa
sistem memiliki hubungan yang sangat kompleks dengan lingkungan eksternalnya dan perubahan pada lingkungan tersebut akan menyebabkan
perubahan pada sistem. Untuk menentukan hubungan antara sistem dengan lingkungan eksternalnya, ada beberapa faktor yang perlu dinilai antara lain:
Jumlah dan kompleksitas antarmuka. Semakin besar jumlah antarmuka dan semakin kompleks antarmuak tersebut, akan semakin
tinggi permintaan perubahan yang muncul Jumlah kebutuhan sistem yang berubah-ubah. Kebutuhan yang
mencerminkan prosedur atau kebijakan organisasional sangat mudah berubah dibandingkan dengan kebutuhan yang berasal dari domain yang
karakteristiknya stabil
Proses bisnis dari sistem. Seiring dengan perubahan proses bisnis akan menghasilkan permintaan-permintaan untuk perubahan sistem.
Semakin banyak bisnis proses yang menggunakan sistem, semakin banyak permintaan perubahan terhadap sistem
Untuk memperkirakan maintainabilitas sistem, harus dipahami mengenai jumlah dan tipe dari hubungan antar komponen sistem dan juga kompleksitas
dari komponen-komponen tersebut. Pengukuran kompleksitas tersebut sangat berguna untuk menentukan komponen program yang sangat sulit
untuk dipelihara. Selain itu untuk menentukan maintainabilitas sistem, dapat menggunakan
beberapa metrik berikut:
Jumlah permintaan pemeliharaan korektif. Peningkatan jumlah laporan kerusakan dapat mengindikasikan semakin banyak kesalahan
yang muncul pada program dibandingkan dengan yang diperbaiki selama proses pemeliharaan. Ini dapat menunjukkan penurunan nilai
maintainabilitas
Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk analisis akibat. Hal ini mencerminkan jumlah komponen program yang terpengaruh oleh
permintaan perubahan. Jika waktu ini meningkat, akan mengakibatkan semakin banyak komponen yang terpengaruh perubahan dan nilai
maintainabilitas menurun
Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak
Pemeliharaan Perangkat Lunak 149
Rata-rata waktu yang dipakai untuk mengimplementasikan perubahan sistem. Ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk
memodifikasi sistem dan dokumentasinya setelah menentukan komponen mana saja yang terpengaruh oleh perubahan. Peningkatan
waktu yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan perubahan sistem mengindikasikan penurunan nilai maintainabilitas
Jumlah permintaan perubahan yang drastis. Peningkatan nilai ini dapat berakibat kepada penurunan nilai maintainabilitas
Perkiraan tentang
permintaan-permintaan perubahan
sistem dan
maintainabilitas sistem dapat digunakan untuk memprediksi biaya pemeliharaan. Model COCOMO 2 menyatakan bahwa perkiraan besar usaha
untuk pemeliharaan dapat dilihat dari besar usaha untuk memahami kode program yang ada pada sistem dan besar usaha untuk mengembangkan kode
program yang baru.
Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak
150 Pemeliharaan Perangkat Lunak
Rangkuman
Pemeliharan adalah aktivitas keseluruhan yang dilakukan untuk menyediakan dukungan yang murah dan efektif terhadap sistem
perangkat lunak Aktivitas pemeliharaan dapat berupa pre-delivery dan post-delivery
Kategori pemeliharaan perangkat lunak: Pemeliharaan korektif
Pemeliharaan adaptif Pemeliharaan perfektif
Pemeliharaan emergensi Pemeliharaan
perangkat lunak
merupakan kegiatan
yang membutuhkan biaya tinggi karena beberapa faktor antara lain
stabilitas sistem, tanggung jawab kontraktual, keahlian staf, serta usia dan struktur program
Tiga model pemeliharaan perangkat lunak yakni Quick-Fix Model, Iterative Enhancement Model, dan Full-Reuse Model
Proses Pemeliharaan Versi IEEE-1219 dibagi menjadi tujuh fase, yakni:
1. Identifikasi, klasifikasi, dan penentuan prioritas modifikasi 2. Analisis
3. Perancangan 4. Implementasi
5. Regressionsystem testing 6. Acceptance testing
7. Delivery
Proses Pemeliharaan Versi ISO-1220 membagi aktivitas pemeliharaan ini menjadi beberapa aktivitas yakni:
1. Implementasi Proses 2. Analisis Masalah dan Modifikasi
3. Implementasi Modifikasi 4. PenerimaanPengkajian Pemeliharaan
5. Migrasi 6. Pemberhentian Operasi Perangkat Lunak
Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak
Pemeliharaan Perangkat Lunak 151
Tiga tipe struktur organisasi pemeliharaan perangkat lunak yaitu model fungsional, model proyek, dan model matriks
Merencanakan pemeliharaan perangkat lunak membutuhkan perkiraan akan jumlah permintaan perubahan sistem dan juga
perkiraan nilai maintainabilitas yang dapat digunakan untuk memperkirakan besar biaya pemeliharaan
Latihan
1. Jelaskan definisi dari pemeliharaan perangkat lunak versi Pigoski 2. Sebutkan dan jelaskan aktivitas pemeliharaan yang bersifat pre-
delivery dan post-delivery 3. Sebutkan dan jelaskan kategori pemeliharaan perangkat lunak versi
IEEE 4. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan proses
pemeliharaan perangkat lunak menjadi sangat mahal 5. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara model pemeliharaan
Iterative-Enhancement dan Full-Reuse 6. Jelaskan perbedaan antara model organisasi pemeliharaan fungsional
dan proyek
Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak
152 Object Oriented Concept and Principles
9 Object Oriented Concepts and Priciples
Overview
Saat ini piranti lunak semakin luas dan besar lingkupnya, sehingga tidak bisa lagi dibuat asal-asalan. Piranti lunak saat ini seharusnya dirancang
dengan memperhatikan hal-hal seperti scalability, security, dan eksekusi yang robust walaupun dalam kondisi yang sulit. Selain itu arsitekturnya
harus didefinisikan dengan jelas, agar bug mudah ditemukan dan diperbaiki, bahkan oleh orang lain selain programmer aslinya. Keuntungan
lain dari perencanaan arsitektur yang matang adalah dimungkinkannya penggunaan kembali modul atau komponen untuk aplikasi piranti lunak
lain yang membutuhkan fungsionalitas yang sama. Pemodelan modeling adalah proses merancang piranti lunak sebelum
melakukan pengkodean coding. Model piranti lunak dapat dianalogikan seperti pembuatan blueprint pada pembangunan gedung. Membuat model
dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting karena kita tidak dapat memahami sistem semacam itu secara menyeluruh. Semakin
komplek sebuah sistem, semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan yang baik. Dengan menggunakan model, diharapkan
pengembangan piranti lunak dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat, termasuk faktor-faktor seperti scalability,
robustness, security, dan sebagainya. Kesuksesan suatu pemodelan piranti lunak ditentukan oleh tiga unsur,
yang kemudian terkenal dengan sebuan segitiga sukses the triangle for success. Ketiga unsur tersebut adalah metode pemodelan notation,
proses process dan tool yang digunakan.
Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak
Object Oriented Concept and Principles 153
Tujuan
1. Siswa memiliki pemahaman yang baik mengenai segala sesuatu yang berkenaan dengan paradigma rekayasa perangkat lunak
berorientasi object termasuk didalamnya konsep pembungkusan encapsulation, pewarisan inheritance, dan sebagainya.
2. Siswa mengetahui penggunaan paradigma rekayasa perangkat lunak berorientasi objek dalam tahapan analisis dan perancangan
perangkat lunak. 3. Membedakan perancangan perangkat lunak berdasarkan rekayasa
perangkat lunak prosedural dengan perancangan berdasarkan rekayasa perangkat lunak objek.
4. Siswa mengenal keunggulan paradigma rekayasa perangkatlunak berorientasi objek.
5. Siswa mengenal metodologi dalam rekayasa perangkat lunak berorientasi objek.
Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak
154 Object Oriented Concept and Principles