Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak
Analisis Sistem Perangkat Lunak 47
3 Kebutuhan unjuk kerja performance requirement Kebutuhan yang menetapkan karakteristik unjuk kerja yang harus dimiliki
oleh perangkat lunak, misalnya: kecepatan, ketepatan, frekuensi. Sebagai contoh:
a Perangkat lunak harus bisa mengolah data sampai 1 juta record
untuk tiap transaksi. b Perangkat lunak harus dapat digunakan oleh multiuser sesuai dengan
otoritas yang diberikan pada user. c Waktu tanggap penyajian informasi maksimal selama satu menit.
4.1.2 Mengapa Kebutuhan Penting?
Pendefinisian kebutuhan merupakan aktivitas yang sangat penting, karena sangat mempengaruhi sukses atau gagalnya pelaksanaan pengembangan
perangkat lunak. Menurut hasil survey DeMarco, 56 kegagalan proyek pengembangan perangkat lunak dikarenakan ketidaklengkapan pendefinisian
kebutuhan dari perangkat lunak tersebut. Perhatikan gambar dampak kesalahan kumulatif akibat kesalahan dalam pendefinisian kebutuhan pada
Gambar 4.1. Dari gambar terlihat bahwa produk perangkat lunak yang tidak sempurna
akan dihasilkan karena kesalahan pada saat menentukan spesifikasi kebutuhan. Jika kesalahan tersebut diketahui di akhir siklus hidup pengembangan, usaha
untuk memperbaikinya akan sangat mahal.
Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak
48 Analisis Sistem Perangkat Lunak
the real problem
correct specification
erroneous specification
correct design
erroneous design
design based on erroneous
specification
correct program
programming error
program based on erroneous
design program based
on erroneous specification
correct functions
correctable errors
uncorrectable errors
hidden errors
imperfect program products
Requirements specification
Design
Implementation
Testing
Gambar 5.1. Dampak Kesalahan Kumulatif
Selain itu, kesalahan penentuan kebutuhan akan memberikan dampak [DAV93]:
1 Perangkat lunak yang dihasilkan tidak akan memenuhi kebutuhan pemakai
yang sebenarnya. 2 Interpretasi kebutuhan yang berbeda-beda sehingga dapat menyebabkan
ketidaksepakatan antara pelanggan dan pengembang, menyia-nyiakan waktu dan biaya, dan mungkin akan menghasilkan perkara hukum.
Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak
Analisis Sistem Perangkat Lunak 49
3 Pengujian kesesuaian perangkat lunak dengan kebutuhan yang dimaksud tidak akan mungkin dilaksanakan dengan sesungguhnya.
4 Waktu dan biaya akan terbuang percuma untuk membangun sistem yang salah.
4.2 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan perangkat lunak software requirements analysis merupakan aktivitas awal dari siklus hidup pengembangan perangkat lunak.
Untuk proyek-proyek perangkat lunak yang besar, analisis kebutuhan dilaksanakan setelah tahap rekayasa sisteminformasi dan software project
planning.
4.2.1 Pengertian
Dengan mengadopsi pengertian tentang kebutuhan pada sub bab sebelumnya, analisis kebutuhan dapat diartikan sebagai berikut :
1 Proses mempelajari kebutuhan pemakai untuk mendapatkan definisi
kebutuhan sistem atau perangkat lunak [IEE93]. 2 Proses untuk menetapkan fungsi dan unjuk kerja perangkat lunak,
menyatakan antarmuka perangkat lunak dengan elemen-elemen sistem lain, dan menentukan kendala yang harus dihadapi perangkat lunak
[PRE01]. Tujuan pelaksanaan analisis kebutuhan adalah
1 Memahami masalah secara menyeluruh komprehensif yang ada pada perangkat lunak yang akan dikembang seperti ruang lingkup produk
perangkat lunakproduct space dan pemakai yang akan menggunakannya. 2 Mendefinisikan apa yang harus dikerjakan oleh perangkat lunak untuk
memenuhi keinginan pelanggan.
4.2.2 Tahapan Analisis Kebutuhan
Secara teknis pelaksanaan pekerjaan analisis kebutuhan perangkat lunak pada dasarnya terdiri dari urutan aktivitas:
Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak
50 Analisis Sistem Perangkat Lunak
1 Mempelajari dan memahami persoalan Pada tahap ini, seorang analis mempelajari masalah yang ada pada
perangkat lunak yang dikembangkan, sehingga dapat ditentukan a siapa pemakai yang menggunakan perangkat lunak.
b dimana perangkat lunak akan digunakan . c pekerjaan apa saja dari pemakai yang akan dibantu oleh perangkat
lunak. d apa saja cakupan dari pekerjaan tersebut, dan bagaimana mekanisme
pelaksanaannya. e apa yang menjadi kendala dilihat dari sisi teknologi yang digunakan
atau dari sisi hukum dan standar. Cara yang digunakan oleh pengembang khususnya analis dalam
memahami masalah perangkat lunak biasanya dilakukan a wawancara dengan pemakai
b observasi atau pengamatan lapangan c kuesioner
d mempelajari referensi atau dokumen-dokumen yang digunakan,
seperti dokumen hasil analisa dan perancangan perangkat lunak. Hasil dari pemahaman masalah tersebut dapat digambarkan dengan
model-model tertentu sesuai dengan jenis permasalahannya. Sebagai contoh jika masalah bisnis dapat digambarkan dengan flowmap atau
bussiness use case untuk analisa berorientasi objek. Sedangkan untuk masalah matematika dapat digambarkan dengan graf.
2 Mengidentifikasi kebutuhan pemakai Pada tahap identifikasi kebutuhan pemakai user requirement in pada
prakteknya menjadi satu pelaksanaannya dengan pemahaman masalah. Hanya saja substansi yang ditanyakan ada sedikit perbedaan, yaitu
a fungsi apa yang diinginkan pada perangkat lunak. b data atau informasi apa saja yang akan diproses.
c kelakuan sistem apa yang diharapkan. d antarmuka apa yang tersedia software interfaces, hardware
interfaces, user interfaces, dan communication interfaces Untuk menangkap kebutuhan dari pemakai dengan baik,terutama
kesamaan persepsi. seorang analis membutuhkan a komunikasi dan brainstorming yang intensif dengan pelanggan.
b pembuatan prototype perangkat lunak atau screenshoot. c Data atau dokumen yang lengkap.