Model Pemeliharaan Perangkat Lunak

Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak Pemeliharaan Perangkat Lunak 141 Gambar 8.3 Iterative-Enhancement Model Ada lagi pendekatan full-reuse model, diperlihatkan sebagai berikut: Gambar 8.4 Full-Reuse Model Model ini memandang pemeliharaan sebagai sebuah kasus dari pengembangan perangkat lunak berorientasi gunaulang. Full-reuse dimulai dengan analisis kebutuhan dan perancangan dari sistem yang baru dan menggunakan ulang kebutuhan, rancangan, kode, dan pengujian dari sistem versi sebelumnya yang telah ada. Ini adalah perbedaan dari model iteratif-enhancement yang dimulai dari analisis terhadap sistem yang telah ada. Model iterative-enhancement cocok digunakan pada sistem yang memiliki umur yang panjang dan berevolusi seiring dengan waktu. Model ini mendukung evolusi sistem untuk memudahkan modifikasi ke depannya. Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak 142 Pemeliharaan Perangkat Lunak Model Full-reuse cocok digunakan pada pengembangan sistem-sistem yang berkaitan. Model ini mengumpulkan komponen-komponen yang reuseable pada level abstraksi yang berbeda-beda dan menjadikan pengembangan sistem ke depannya menjadi lebih hemat.

8.5 Proses Pemeliharaan Perangkat Lunak

Ada beberapa model proses pemeliharaan perangkat lunak. Model-model ini mengorganisasikan pemeliharaan menjadi serangkaian aktivitas terkait dan menentukan urutan dari masing-masing aktivitas. Kadang-kadang juga disertai dengan penentuan hal-hal yang harus disampaikan antara aktivitas satu dengan aktivitas lainnya. Dua jenis di antara model-model tersebut adalah versi IEEE yang menggunakan standar yang khusus dan ISO yang menggunakan standar sesuai dengan siklus hidup perangkat lunak.

8.5.1 Proses Pemeliharaan Versi IEEE-1219

Standar IEEE mengorganisasikan proses pemeliharaan menjadi tujuh fase. Pada tiap fase, standar IEEE menetapkan input dan output pada tiap fase, mengelompokkan dan menghubungkan aktivitas-aktivitas, mendukung proses- proses, kontrol, dan sekumpulan metrik. Ketujuh fase tersebut adalah:

1. Identifikasi, klasifikasi, dan penentuan prioritas modifikasi. Pada

fase ini, permintaan perubahan yang diajukan oleh pengguna, konsumen, programmer, atau manajer ditetapkan sebagai kategori pemeliharaan dan menetapkan prioritas. Fase ini juga mencakup aktivitas untuk menentukan apakah permintaan tersebut disetujui atau tidak dan menetapkannya ke dalam jadwal pengimplementasian

2. Analisis. Fase ini mencakup perencanaan awal untuk perancangan,

implementasi, pengujian, dan pemasaran. Fase ini terdiri dari dua level, analisis feasibilitas yang menentukan solusi alternatif beserta efek dan biaya solusi tersebut dan juga analisis detail yang menentukan kebutuhan untuk modifikasi, strategi pengujian, dan juga membangun rencana pengimplementasian

3. Perancangan. Modifikasi sistem dirancang pada fase ini. Kegiatan ini

menggunakan keseluruhan dokumentasi sistem dan proyek, basisdata dan perangkat lunak yang ada, dan output dari fase analisis. Aktivitas ini mencakup identifikasi terhadap modul yang terpengaruh, modifikasi Politeknik Telkom Rekayasa Perangkat Lunak Pemeliharaan Perangkat Lunak 143 dokumentasi modul perangkat lunak, pembuatan kasus uji untuk rancangan yang baru, dan identifikasi pengujian regresi

4. Implementasi. Fase ini mencakup aktivitas coding dan unit testing,

integrasi modul yang telah dimodifikasi, integration dan regression testing, analisis resiko, dan kajian. Fase ini juga mencakup kajian kesiapan pengujian untuk menetapkan kesiapan untuk pengujian sistem dan regresi

5. Regressionsystem testing. Pada fase ini keseluruhan sistem diuji

untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan awal dan juga modifikasi kebutuhan tersebut. Selain pengujian fungsional dan antarmuka, fase ini juga mencakup pengujian regresi untuk memvalidasi tidak ada kerusakan baru yang muncul

6. Acceptance testing. Pengujian ini fokus pada sistem yang telah

terintegrasi sepenuhnya dan melibatkan pengguna, konsumen, atau pihak ketiga yang dirancang oleh konsumen. Pengujian ini mencakup pengujian fungsional, interoperabilitas, dan regresi 7. Delivery. Pada fase ini, sistem dirilis untuk diinstal dan dioperasikan. Aktivitas ini mencakup pemberitahuan kepada pengguna, melakukan instalasi dan pelatihan, serta menyiapkan backup dari perangkat lunak versi sebelumnya

8.5.2 Proses Pemeliharaan Versi ISO-12207

Standar ISO fokus pada siklus hidup perangkat lunak. Standar ini menetapkan 17 aktivitas yang dikelompokkan ke dalam tiga kelas besar, yakni primary, supporting, dan organizational processes. Berikut pembagiannya: Gambar 8.5 Proses Siklus Hidup ISO