Modul Pelatihan Matematika SMA
37
Kelebihan PAKEMPAIKEM, di dalamnya dapat diterapkan penggunaan multi media, multi metode, praktik dan bekerja dalam tim, memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar alam takambang, serta dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
c. Penerapan PAKEMPAIKEM di SMA
PA dalam PAKEM adalah Pembelajaran Aktif. Penerapan pembelajaran aktif, berarti kita sebagai guru matematika harus melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Peserta didik tidak hanya mendengar dan mencatat, tetapi peserta didik juga terlibat dalam diskusi, belajar menjelaskan idenya presentasi, misalnya,
dan juga harus mampu melakukannya sendiri. Ada pandangan yang menganggap bahwa belajar adalah proses membangun maknapemahaman oleh si pembelajar
terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan persepsi, pikiran pengetahuan yang dimiliki, serta perasaan. Di lain pihak juga ada pandangan yang
menganggap bahwa guru dalam mengajar adalah turut berperan serta dengan si pembelajar peserta didik dalam membangun makna dengan cara: 1
mempertanyakan kejelasan,
2 bersikap
kritis, dan
3 melakukan
pembenaranjustifikasi. Kreatif dapat dimaknai peserta didik mampu menemukan, merancang, mengalami
sendiri atau bermain peran, dan ikut mengamati kejadian langsung atau tiruannya. Agar pembelajaran menjadi Efektif, yakni adanya peningkatan hasil belajar, peserta
didik perlu dilatih untuk bekerja secara mandiri berdialog dengan diri sendiri maupun bekerja dengan teman dalam kelompoknya berdialog dengan orangteman
lain dalam suasana yang Menyenangkan. Selanjutnya, Inovatif diartikan sebagai pembaharuan. Artinya, guru berani melakukan perubahan dalam proses
pembelajarannya dengan model-model pembelajaan yang mutakhir dan baru bagi guru. Dan tentu saja, penerapan model pembelajaran yang inovatif harus
dilaksanakan dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab sebagai pendidik, khususnya sebagai guru yang mengajarkan matematika. Sebenarnya, kreatif sendiri
haruslah di dalamnya sudah memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran yang juga harus bersifat inovatif.
Penekanan dalam pembelajaran yang menerapkan PAKEMPAIKEM pada pelajaran matematika di sekolah adalah tuntutan adanya keterlibatan peserta didik dalam
Kegiatan Pembelajaran 2
38
pembelajaran. Peserta didik juga berbuat, tak hanya mengandalkan proses verbal ceramah dalam pembelajarannya. Ahli pendidikan mengatakan bahwa jika peserta
didik belajar maka: 1
Hanya 10 materi akan terserap dari apa yang dibaca. Ini proses verbal. 2
Hanya 20 materi akan terserap dari apa yang didengar. Ini proses verbal. 3
Hanya 30 materi akan terserap dari apa yang dlihat, misalnya dari melihat gambardiagram, videofilm, atau melihat demonstrasi. Ini proses visual.
4 Hanya 50 materi akan terserap dari apa yang dilihat dan didengar, misalnya
terlibat diskusi. Ini proses terlibat. 5
Bisa 70 materi akan terserap dari apa yang dikatakan, misalnya peserta didik mempresentasikan atau menjelaskan. Ini proses terlibat.
6 Bisa 90 materi akan terserap dari apa yang dikatakan dan dilakukan,
misalnya peserta didik ikut bermain peran, melakukan simulasi, mengerjakan hal yang nyata. Ini proses berbuat.
Dalam proses pembelajaran, guru perlu bersikap dan berperilaku: 1
Mau mendengarkan dan berkomunikasi secara empati dan santun dengan peserta didik agar mau terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
2 Mau menghargai peserta didik.
3 Siap mengembangkan rasa percaya diri peserta didik.
4 Bersedia memberikan tantangan kepada peserta didik.
5 Mendorong peserta didik untuk berani mengungkapkan gagasan.
6 Berani menciptakan rasatidak takut salah pada diri peserta didik.
Mengapa? Karena jika peserta didik takut salah, maka peserta didik tidak akan berani
coba hal-hal baru yang artinya kreativitas peserta didik tidak berkembang. Kreativitas yang tidak berkembang akan berakibat tidak akan ada penemuan
baru tak ada efektivitas dalam pembelajaran. Oleh karena itu, jika guru pelajaran matematika akan menerapkan suatu model
dalam pembelajaran matematika, maka carilah model-model pembelajaran yang mampu 1 mengaktifkan suasana pembelajaran, 2 mendorong peserta didik