Perlunya Pembelajaran Aktif dan Kreatif
Kegiatan Pembelajaran 2
38
pembelajaran. Peserta didik juga berbuat, tak hanya mengandalkan proses verbal ceramah dalam pembelajarannya. Ahli pendidikan mengatakan bahwa jika peserta
didik belajar maka: 1
Hanya 10 materi akan terserap dari apa yang dibaca. Ini proses verbal. 2
Hanya 20 materi akan terserap dari apa yang didengar. Ini proses verbal. 3
Hanya 30 materi akan terserap dari apa yang dlihat, misalnya dari melihat gambardiagram, videofilm, atau melihat demonstrasi. Ini proses visual.
4 Hanya 50 materi akan terserap dari apa yang dilihat dan didengar, misalnya
terlibat diskusi. Ini proses terlibat. 5
Bisa 70 materi akan terserap dari apa yang dikatakan, misalnya peserta didik mempresentasikan atau menjelaskan. Ini proses terlibat.
6 Bisa 90 materi akan terserap dari apa yang dikatakan dan dilakukan,
misalnya peserta didik ikut bermain peran, melakukan simulasi, mengerjakan hal yang nyata. Ini proses berbuat.
Dalam proses pembelajaran, guru perlu bersikap dan berperilaku: 1
Mau mendengarkan dan berkomunikasi secara empati dan santun dengan peserta didik agar mau terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
2 Mau menghargai peserta didik.
3 Siap mengembangkan rasa percaya diri peserta didik.
4 Bersedia memberikan tantangan kepada peserta didik.
5 Mendorong peserta didik untuk berani mengungkapkan gagasan.
6 Berani menciptakan rasatidak takut salah pada diri peserta didik.
Mengapa? Karena jika peserta didik takut salah, maka peserta didik tidak akan berani
coba hal-hal baru yang artinya kreativitas peserta didik tidak berkembang. Kreativitas yang tidak berkembang akan berakibat tidak akan ada penemuan
baru tak ada efektivitas dalam pembelajaran. Oleh karena itu, jika guru pelajaran matematika akan menerapkan suatu model
dalam pembelajaran matematika, maka carilah model-model pembelajaran yang mampu 1 mengaktifkan suasana pembelajaran, 2 mendorong peserta didik
Modul Pelatihan Matematika SMA
39
beranimengungkap gagasantemuannya sendiri, 3 mendorong peserta didik untuk berpikir dengan cara lain atau berpikir kreatif, 4 menyenangkan, dan 5 efektif.
Contoh: 1
Soal ... dapat divariasikan menjadi … …
. 2
Diketahui sebuah garis dengan persamaan . Tentukan gradiennya.
Dapat divariasi menjadi: Tulislah sebuah persamaan garis. Carilah gradien dari persamaan garis
yang kalian tuliskan. Dalam modul ini, akan diuraikan beberapa jenis model pembelajaran yang
dipandang relevan, yangdiharapkan dapat meningkatkan hasil belajar serta aktivitas belajar para peserta didik.
Model pembelajaran tersebut antara lain sebagai berikut. 1
Model Pembelajaran Berbasis Masalah. 2
Model Pembelajaran Berbasis Penemuan. 3
Model Pembelajaran Berbasis Projek. 4
Model Pembelajaran Pengajuan Soal Problem Posing. 5
Model Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual Contextual Teaching and Learning - CTL.
6 Model Pembelajaran RME Realistik Mathematics Education.
7 Model Pembelajaran STAD Student Teams Achievement Divisions
8 Model Pembelajaran TAI Team Assisted Individualization
9 Model Pembelajaran Jigsaw.
10 Model Pembelajaran CIRC Cooperative Integrated Reading and
Composition 11
Model Pembelajaran Ekspositori Sebenarnya masih banyak lagi jenis model pembelajaran inovatif seperti model
pembelajaran Quantum Teaching, Reciprocal Teaching, Jigsaw 2, TGT Teams Games Tournament, NHT Numbered Heads Together, Make a Match, Picture to Picture,
Kegiatan Pembelajaran 2
40
Debate, Savi, Hand-on Activity, Two Stay Two Stray, TPS Think-Pair-Share, dan sebagainya.
Mengingat banyaknya model-model pembelajaran inovatif yang dikembangkan oleh para pakar di bidang pendidikan, maka peserta diklat dapat mencari referensi lain,
terkait dengan model-model pembelajaran inovatif tersebut beserta sintaksnya. Pembahasan sintaks model-model pembelajaran dan penerapannya dalam
pembelajaran matematika di SMA akan dibahas selanjutnya pada Modul Strategi Pembelajaran 2.