berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru. Sedangkan apabila 75 atau lebih dari jumlah mahasiswa yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf
keberhasilan kurang dibawah taraf minimal, maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya bersifat perbaikan remedial Djamarah Zein, 2010
Paradigmaa lama dalam proses pembelajaran adalah dosen memberi pengetahuan pada mahasiswa secara pasif. Dalam konteks pendididkan, paradigm
lama ini juga jika seorang mempunyai pengetahuan dan keahlian dalam suatu bidang ia pasti akan dapat mengajar ia tidak perlu tahu proses belajar yang tepat ia hanya
perlu menuangkan apa yang diketahuinya ke dalam botol kosong yang siap menerimanya. Banyak dosen masih menganggap paradigm lama ini sebagai satu-
satunya alternatif. Mereka mengajar dengan metode ceramah dan mengharapkan mahasiswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal Wena, 2011
Kondisi pembelajaran yang demikian, masih mendominasi proses pembelajaran pada sebagian besar jenjang pendidikan untuk mengatasi masalah
tersebut dapat dilakukan dengan cara mengikutsertaan peserta didik secara aktif dalam kegiatan proses mengajar sebagai pendorong peserta didik aktif berpartisipasi,
dengan aktifnya mahasiswa dalam pembelajaran diharapkan hasil pembelajaran dan retensi mahasiswa dapat meningkat dan kegiatan pembelajaran lebih bermakna.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif ternyata lebih efektif dan mahasiswa akan memiliki
motivasi belajar yang tinggi dari pada pembelajaran oleh pengajar Wena, 2011.
2. Keterbatasan penelitian
Pada penelitian ini peneliti masih banyak keterbatasan yang dihadapi dalam melaksanakan proses penelitian yaitu peneliti mengalami kesulitan dalam
Universitas Sumatera Utara
menentukan waktu responden untuk diteliti dengan jadwal dan kegiatan selama kuliah berlangsung. Sehingga waktu yang tersedia dalam pembelajaran metode
cearamah dan talking stick masih kurang dan pelaksanaaannya dilakukan diluar jadwal pembelajaran dikampus sehingga mahasiswa terkadang tidak konsentrasi
dalam pembelajaran dikelas dikarenakan sudah kelelahan. Dan karena keterbatasan waktu yang dialami peneliti sebaiknya metode talking stick dapat diujikan di institusi
kebidanan yang lain tidak hanya pada satu institusi kebidanan saja sehingga lebih menggambarkan hasil belajar mahasiswa yang lebih baik lagi.
3. Implikasi untuk asuhan kebidananpendidikan kebidanan
Setelah mengetahui bahwa masih banyak para pendidik yang lebih memprioritaskan metode konvensional sehingga akan berpengaruh dalam evaluasi
hasil belajar mahasiswa. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk para pendidik yang berada diinstitusi pendidikan agar lebih meningkatkan
kesadaran dan kepeduliannya dalam mengikuti perkembangan dunia pendidikan khususnya tentang metode inovasi dalam proses pembelajaran.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang perbandingan metode ceramah dan metode talking stick terhadap hasil belajar mahasiswa semester IV pada mata
kuliah Askeb II persalinan di Akbid Kholosatur Rahmi Binjai Tahun ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian kemampuan awal mahasiswa kelompok kontrol berdasarkan
rerata mahasiswa diperoleh 51,57 dan kemampuan awal kelompok intervensi berdasarkan rerata mahasiswa diperoleh 49,13. Dan rata-rata kemampuan akhir
post test keseluruhan mahasiswa kelompok kontrol 62,65 dan rata-rata kemampuan akhir post test keseluruhan mahasiswa kelompok intervensi 74,24.
2. Hasil belajar pada kelompok kontrol sebelum diberi intervensi yaitu 51,57 dengan
standar deviasi 10,173 sedangkan setelah diberi intervenasi diperoleh hasil belajar mahasiswa adalah 62,65 dengan standar deviasi 10,522 dengan nilai p= 0,001.
Sehingga dapat disimpulkan melalui pengujian uji statistik t-dependen ada perbedaan yang signifikan antara pre test sebelum dilakukan pembelajaran dengan
metode ceramah dengan post test sesudah dilakukan pembelajaran dengan metode ceramah
3. Hasil belajar pada kelompok intervensi sebelum diberi intervennsi yaitu 49,13
dengan standar deviasi 14,730 sedangkan setelah diberi intervenasi diperoleh hasil belajar mahasiswa adalah 74,24 dengan standar deviasi 9,464 dengan nilai p=
0,001. Sehingga dapat disimpulkan melalui pengujian uji statistik t-dependen ada perbedaan yang signifikan antara pre test sebelum dilakukan pembelajaran dengan
Universitas Sumatera Utara