Saran KESIMPULAN DAN SARAN

metode talking stick dengan post test sesudah dilakukan pembelajaran dengan metode talking stick 4. Hasil belajar pada kelompok kontrol yaitu 62,65 dengan standar deviasi 10,522 sedangkan pada kelompok intervensi diperoleh hasil belajar mahasiswa 74,24 dengan standar deviasi 9,464 dengan nilai p=0,001. Sehingga dapat disimpulkan melalui pengujian uji statistik t-independen ada perbedaan yang signifikan antara metode ceramah dengan talking stick terhadap hasil belajar mahasiswa semester IV pada mata kuliah Askeb II persalinan

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Sebagai calon dosen, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan masukan untuk menambah informasi dan pengetahuan mengenai pemanfaatan metode pembelajaran dalam mengajar 2. Bagi Dosen Sebaiknya menggunakan metode pembelajaran talking stick sebagai salah satu alternative karena telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. 3. Bagi Pendidikan Agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi bagi direktris Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai untuk menjadikan metode pembelajaran talking stick sebagai salah satu metode belajar yang hendak diterapkan. Universitas Sumatera Utara 4. Penelitian kebidanan Diharapkan bagi peneliti di masa akan datang melakukan penelitian sejenis atau penelitian lanjutan khususnya di institusi pendidikan kebidanan. Dimana pada kelompok kontrol yang menggunakan metode konvesional tidak diberi intervensi apapun. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Danim, S. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Alfabeta Djamarah, S. B. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. ………………..2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Elmubarok, Z. 2009. Membumikan Pendidikan Nilai Mengumpulkan yang Terserak Meyambung yang Terputus dan Meyatukan yang Tercerai , Bandung : Alfabeta. Herawati. 2013. Perbedaan Prestasi Belajar Snowball Throwing dan Talking Stick antara siswa SMA Negeri 2 Tegineneng Tahun Pelajaran. Volume 1 Hidayat, A., Sujiyatini. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Nuha Medika Idrus, C. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick Dengan Pembelajaran Konvensional Padamata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Sman 1 Bonjol Kabupaten Pasaman. Volume 2 Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : CV.ISCOM. Machfoedz, I.2009. Metodologi penelitian. Yogyakarta : Fitramaya Marya, N. 2011. Perbedaan Hasil Belajar IPS Siswa dengan Mennggunakan Metode Pembelajaran Talking Stick dan Talking Chips di MTS Jamiyatu Khair Ciputat Mukhtar. 2009. Desain Pembelajaran Pendidikan. Jakarta: CV Misaka Galiza Nugroho, P.B. 2012. Efektifitas Pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP dengan Mtode Talking Stick dan Penemuan Terimbing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. ………………..2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Riyanto, Y. 2010. Paragdima Baru Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Universitas Sumatera Utara Rosyada, D. 2007. Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta : Kencana. Rokhani, W.A. 2012. Pengaruh penggunaan metode talking stick Terhadap motivasi belajar siswa pada Pelajaran ilmu pengetahuan social Kelas v sdn jambusari 03Jeruklegi cilacap Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana. Sastroasmoro, S., Ismael, S. 2013. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : CV. Sagung Seto. Savitri, N. 2011. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Metode Kooperatif Tipe STAD Dengan Metode Talking Stick Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 1 Durenan-Trenggalek. Slavin, R.E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung : Nusa Media Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Rosdakarya Offset. Sudiyono, Anas. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung : IKAPI. Sulistyawati, A., Heny, E. N. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Medika. Sumarah, Wiidiyastuti, Y., Wiyanti, N. 2009. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya. Syah, M. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo. Undang-undang SISDIKNAS 2003 UU RI NO. 20 TH. 2003. Varney, H., Kriebs, M. J,. Gegor, C. L. 2003. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Jakarta : EGC. Universitas Sumatera Utara Warsono Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif. Bandung : PT Rosdakarya Offset. Wena, M. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Akasara. Wiratama, S.S.2013 Penerapan metode pembelajaran talking stick untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok aljabar di kelas vii smp prayatna medan Wirahana, H. 2013. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Melalui Model Cooperative Learning Type Talking Stick Pada Pembelajaran Pkn Di Kelas Va Sdn 2 Metro Selatan Tahun Pelajaran 20122013 Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalammuaalaikum Wr. Wb Salam Sejahtera Dengan hormat, Nama saya Gita Anggraini, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Perbandingan Metode Ceramah dengan Talking Stick terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Semester IV pada Mata Kuliah Askeb II di Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai Tahun 2014” Metode-metode mengajar banyak jenisnya dan seorang dosen harusnya mampu memanfaatkan metode yang ada untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran sehingga mahasiswa lebih tertarik dan mau mengeksplor lagi kemampuan yang dimiliki. Metode-metode tersebut antara lain : metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode tanya jawab, metode simulasi, metode problem solving, metode eksperimen, metode proyek. Beberapa metode yang menerapkan metode pendukung pengembangan pembelajaran kooperatif seperti salah satu contohnya adalah metode pembelajaran talking stick Sanjaya, 2011. Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Metode talking stick pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mengemukakan pendapat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbandingan metode pembelajaran ceramah dengan talking stick terhadap hasil belajar mahasiswa semester IV pada mata kuliah Askeb II. Universitas Sumatera Utara Partisipan saudari bersifat sukarela dan tanpa ada paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini saudari tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila saudari membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya : Nama : Gita Anggraini Alamat : Jln.Tamtama No.12 Binjai No.HP : 0852 6059 2499 Terima kasih saya ucapkan kepada saudari yang telah ikut berpatisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan saudari dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan. Ssetelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Ibu bersedia mengisi persetujuan yang telah kami persiapkan Medan, Januari 2014 Peneliti Gita Anggraini Universitas Sumatera Utara Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN PSP INFORMED CONSENT Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat : TelpHP : Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang penelitian “Perbandingan Metode Ceramah dengan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Semester IV pada Mata Kuliah Askeb II”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksa menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut. Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat digunakan seperlunya. Medan, Januari 2014 Universitas Sumatera Utara Lampiran 3 LEMBAR CONTENT VALIDITY Nama : Gita Anggraini NIM : 135102018 Judul : Perbandingan Metode Ceramah Dengan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Semester IV Pada Mata Kuliah Askeb II Di Akbid Kholisatur Rahmi Binjai Tahun 2014 Menyatakan bahawa mahasiswi tersebut diatas telah melakukan content validity kepada dosen kebidanan di Fakultas Keperawatan USU untuk kelancaran proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah pada tanggal 4 Maret 2014 Medan, 4 Maret 2014 Mengetahui Evi Era Liesmayani, SST. M.Keb Universitas Sumatera Utara LEMBAR CVI No Pertanyaan Skore 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 Kasus 1 soal 1 – 5 Seorang perempuan berusia 25 tahun PI A0 A0 baru saja melahirkan bayinya secara spontan, keadaan bayinya menangis kuat, kemerahan pada kulit dan tonus ototnya baik. Sedangkan plasenta belum lahir, Tinggi fundus uteri masih setinggi pusat, sudah terdapat tanda- tanda pelepasan plasenta. 1 Apakah diagnosa pada kasus diatas ? A. Inpartu kala I B. Inpartu kala II C. Inpartu kala III D. Inpartu kala IV √ 2 Apakah tindakan yang paling perlu dilakukan Bidan saat ini? A. Injeksi oksitosin B. Pastikan janin tunggal C. Melahirkan plasenta D. Penegangan tali pusat terkendali √ 3 Berapakah waktu yang diperlukan plasenta secara fisiologis agar plasenta terlepas dari endometrium? A. 5 – 10 menit B. 15 – 30 menit C. 35 – 40 menit D. 45 – 50 menit √ 4 Apakah diagnosis yang ditegakan jika data obyektif adalah gambaran tali pusat memanjang, semburan darah mendadak dan perubahan bentuk uterus dari discoid ke bentuk globuler? A. Sisa plasenta B. Plasenta akreta C. Retensio plasenta D. Pelepasan plasenta √ Universitas Sumatera Utara 5 Pada keadaan kontraksi, uterus inkoordinasi akan membentuk cicin retraksi patologis bendel’s Rings, apakah bagian uterus yang mengalami hal tersebut? A. Segmen tengah uterus B. Segmen bawah uterus C. Segmen bawah uterus D. Batas antara segmen atas dan bawah No Pertanyaan Skore 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 Kasus 1I soal 6 – 10 Seorang perempuan P1 A0 berusia 24 tahun melahirkan bayinya secara spontan pada pukul 13.00 wib. Plasenta belum lahir, terdapat semburan darah secara tiba-tiba, kontraksi uterus baik, tinggi fundus uteri 2 jari diatas pusat, tekanan darah 11070mmHg, denyut nadi 80 xi, pernapasan 22 xi, suhu 36, 5º C. 6 Apakah tindakan yang harus dilakukan Bidan pada pasien setelah kelahiran bayinya? A. Meregangkan tali pusat B. Menyuntikkan oksitosin C. Melakukan masase uterus D. Cek kemungkinan adanya janin kedua √ 7 Apakah yang paling mungkin menyebabkan semburan darah yang dialami pasien? A. Inversio uteri B. Perlukaan jalan lahir C. Lepasnya insersi plasenta D. Adanya sisa selaput ketuban √ 8 Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan untuk penanganan kelahiran plasenta? A. Pasang infus B. Cek robekan jalan lahir C. Pengawasan perdarahan D. Manajemen Aktif Kala III √ 9 Apakah tujuan dari penanganan plasenta yang dilakukan Bidan √ Universitas Sumatera Utara pada kasus no. II ? A. Mencegah prolapsus uteri B. Menghentikan perdarahan segera C. Mempercepat pengeluaran plasenta D. Mempercepta proses involusi Uteri 10 Evaluasi yang dilakukan Bidan setelah 1 jam berikutnya adalah ? A. Masase uterus B. Mobilisasi ibu C. Menilai kontraksi uterus D. Mengobservasi laserasi perineum √ No Pertanyaan Skore 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 Kasus III soal 11 - 15 : Seorang perempuan melahirkan anak ke-2 setelah plasenta lahir lengkap, 1 jam kemudian terjadi perdarahan dari vagina ± 550 ml. konsistensi uterus lunak, bidan sudah melakukan masase uterus namun uterus belum berkontraksi dengan baik. tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat, ibu tampak lemas, TD 11070 mmHg,HR 108xmenit. 11 Apakah diagnosa yang terjadi pada kasus diatas ? A. Atonia uteri B. Retensio plasenta C. Perlukaan jalan lahir D. RUI ruptur uteri imminent √ 12 Apakah data obyektif yang paling mendukung diagnosis pada kasus no. III ? A. Konsistensi uterus lunak B. Perdarahan pervaginam banyak C. Ibu lemah tekanan darah 11070 mmHg D. Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat √ Universitas Sumatera Utara 13 Pada kasus no. III faktor instristik yang berhubungan dengan resiko atonia uteri adalah ? A. Polihidramnion B. Umur 35 tahun C. Bayi makrosomia D. Induksi persalinan √ 14 Apakah tindakan yang seharusnya dilakukan untuk menangani kasus no. III ? A. Kompresi aorta B. Melakukan pijatan uterus C. Melakukan kompresi bimanual interna D. Melakukan kompresi bimanual ekterna √ 15 Apakah komplikasi yang paling mungkin timbul pada kasus no. III ? A. Syok anafilaktif B. Syok neurogenik C. Syok kardiogenik D. Syok hypovolemik √ No Pertanyaan Skore 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 Kasus IV Soal 16-20 Seorang perempuan baru melahirkan anak pertama 1 jam yang lalu, bayi lahir spontan, BB 3000 gram, PB 50 cm dan jenis kelamin prempuan. Berdasarkan hasil pengkajian ditemukan KU ibu baik, TD 11070 mmHg, nadi 76 xmenit, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat, plasenta lahir spontan lengkap, pasien mengeluh perutnya mules dan masih mengeluarkan darah, sehingga ia merasa cemas dengan keadaannya 16 Apakah diagnosa pada kasus diatas? A. Persalinan kala I B. Persalinan kala II C. Persalinan kala III D. Persalinan kala IV √ 17 Apakah tindakan yang dilakukan √ Universitas Sumatera Utara oleh bidan pada pasien diatas? A. Mengukur tekanan darah B. Melakukan massage uterus C. Mengosongkan kandung kemih D. Melakukan bounding attachment 18 Masalah yang ditemukan pada pasien adalah? A. Perut mulas B. Ibu merasa cemas C. TFU 3 jari dbawah pusat D. Adanya pengeluaran Pervaginam √ 19 Untuk mengatasi masalah cemas pada pasien kasus no.III yang dilakukan bidan adalah ? A. Pemberian analgetk B. Penjelasan perubahan masa nifas C. Berikan oksitosin 10 IU D. Pasang kain pembebat perut √ 20 Hasil pengkajian 30 menit kemudian suhu tubuh pasien meningkat, tindakan yang diberikan ? A. Rujuk segera B. Mobilisasi dini C. Berikan analgetik D. Rehidrasi √ No Pertanyaan Skore 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 Kasus V soal 21-25 Seorang perempuan PI A0 berusia 24 tahun baru saja melahirkan anak pertama jam 13.00 wib, jenis kelamin prempuan, berat badan 3500 gram, keadaan waktu lahir menangis dengan kuat. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap dan sudah dilakukan massase uterus, pada inspekulo dan rectal toucher terlihat ada luka pada perineum mengenai fourchet, kulit perineum, membrane mukosa, otot perineum, otot sfingter ani dan Universitas Sumatera Utara adanya perdarahan akibat luka pada perineum kurang lebih 350 cc. 21 Diagnosa yang sesuai dengan kasus diatas adalah kala IV dengan ? A. Laserasi derajat 1 B. Laserasi derajat 2 C. Laserasi derajat 3 D. Laserasi derajat 4 √ 22 Penatalaksanaa pada pasien diatas adalah ? A. Berikan uterotonika B. Lakukan penjahitan luka C. Lakukan massase uterus D. Rujukkolaborasi untuk tindakan selanjutnya √ 23 Apakah komplikasi yang paling mungkin muncul pada kasus no.V adalah? A. Fistula rektovagina B. Fistula uterovagina C. Syok haemoragik D. Syok neurogenik √ 24 Jenis perdarahan yang dialami pasien pada kasus no.V adalah? A. late B. primer C. sekunder D. Intermediate √ 25 Laserasi yang dialami oleh pasien pada kasus no.V kemungkinan disebabkan oleh ? A. Ibu primipara B. Bayi terlalu besar C. Tidak dilakukan episiotomi D. Tehnik pertolongan persalinan yang salah √ Universitas Sumatera Utara No Pertanyaan Skore 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 Kasus VI soal 26-30 Seorang perempuan berusia 20 tahun PI A0 bersalin di BPM, bayi lahir 15 menit yang lalu dengan BB 4000 gr. Observasi jalan lahir ditemukan laserasi yang mengenai mukosa vagina, fourcette posterior, kulit, otot perenium adanya perdarahan akibat luka pada perineum kurang lebih 350 cc. 26 Diagnosa dari pasien diatas adalah? A. Kala IV dengan laserasi derajat I B. Kala IV dengan laserasi derajat II C. Kala IV dengan laserasi derajat III D. Kala IV dengan laserasi derajat IV √ 27 Tindakan yang dilakukan bidan pada kasus no. VI adalah? A. Menjahit laserasi B. Merujuk ke spesialis C. Observasi perdarahan D. Observasi 2 jam post partum √ 28 Data yang mendukung tindakan kebidanan pada kasus no. VI adalah ? A. KU ibu lemah B. Adanya perdarahan C. Pasien berada dalam kala IV persalinan D. Adanya robekan sampai otot perenium √ 29 Setelah menjahit laserasi tindakan yang dilakukan selanjutnya adalah ? A. Observasi TFU B. Hecting perineum C. Monitoring KU dan perdarahan D. Observasi suhu dan tekanan √ Universitas Sumatera Utara darah 30 Berapa jam sekali dilakukan pemantauan perdarahan pada kala IV ? A. 15 menit pada 1 jam pertama B. 20 menit pada 1 jam pertama C. 30 menit pada 1 jam pertama D. 35 menit pada 1 jam pertama √ CVI = × 100 CVI = 0,9 Medan, Maret 2014 Dosen Yang Memvalidasi Evi Era Liesmayani, SST, M.Keb Universitas Sumatera Utara Lampiran 4 KUESIONER PENELITIAN PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN CERAMAH DENGAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKBID KHOLISATUR RAHMI PADA MATA KULIAH ASKEB II Tanggal : Nomor Absen : Kelas : Petunjuk Pengisian 1. Semua pertanyaan harus diberi jawaban 2. Setiap pertanyaan di jawab dengan satu jawaban yang sesuai menurut anda 3. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti Universitas Sumatera Utara Kasus 1 soal 1 – 5 Seorang perempuan berusia 25 tahun PI A0 A0 baru saja melahirkan bayinya secara spontan, keadaan bayinya menangis kuat, kemerahan pada kulit dan tonus ototnya baik. Sedangkan plasenta belum lahir, Tinggi fundus uteri masih setinggi pusat, sudah terdapat tanda- tanda pelepasan plasenta. 1. Apakah diagnosa pada kasus diatas ? A. Inpartu kala I B. Inpartu kala II C. Inpartu kala III D. Inpartu kala IV 2. Apakah tindakan yang paling perlu dilakukan Bidan saat ini? A. Injeksi oksitosin B. Pastikan janin tunggal C. Melahirkan plasenta D. Penegangan tali pusat terkendali 3. Berapa waktu yang diperlukan plasenta secara fisiologis agar plasenta terlepas dari endometrium? A. 5 – 10 menit B. 15 – 30 menit C. 35 – 40 menit D. 45 – 50 menit 4. Apakah diagnosis yang ditegakan jika data obyektif adalah gambaran tali pusat memanjang, semburan darah mendadak dan perubahan bentuk uterus dari discoid ke bentuk globuler? A. Sisa plasenta B. Plasenta akreta C. Retensio plasenta D. Pelepasan plasenta Universitas Sumatera Utara 5. Pada keadaan kontraksi, uterus inkoordinasi akan membentuk cicin retraksi patologis bendel’s Rings, apakah bagian uterus yang mengalami hal tersebut? A. Segmen atas uterus B. Segmen bawah uterus C. Segmen tengah uterus D. Batas antara segmen atas dan bawah Kasus 1I soal 6 – 10 Seorang perempuan P1 A0 berusia 24 tahun melahirkan bayinya secara spontan pada pukul 13.00 wib. Plasenta belum lahir, terdapat semburan darah secara tiba-tiba, kontraksi uterus baik, tinggi fundus uteri 2 jari diatas pusat, tekanan darah 11070mmHg, denyut nadi 80 xi, pernapasan 22 xi, suhu 36, 5º C. 6. Apakah tindakan yang harus dilakukan Bidan pada pasien setelah kelahiran bayinya? A. Meregangkan tali pusat B. Menyuntikkan oksitosin C. Melakukan masase uterus D. Cek kemungkinan adanya janin kedua 7. Apakah yang paling mungkin menyebabkan semburan darah yang dialami pasien? A. Inversio uteri B. Perlukaan jalan lahir C. Lepasnya insersi plasenta D. Adanya sisa selaput ketuban 8. Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan untuk penanganan kelahiran plasenta? A. Pasang infus B. Cek robekan jalan lahir C. Pengawasan perdarahan D. Manajemen Aktif Kala III Universitas Sumatera Utara 9. Apakah tujuan dari penanganan plasenta yang dilakukan Bidan pada kasus no.II ? A. Mencegah prolapsus uteri B. Menghentikan perdarahan segera C. Mempercepat pengeluaran plasenta D. Mempercepta proses involusi uteri 10. Evaluasi yang dilakukan Bidan setelah 1 jam berikutnya adalah ? A. Masase uterus B. Mobilisasi ibu C. Menilai kontraksi uterus D. Mengobservasi laserasi perineum Kasus III soal 11 - 15 : Seorang perempuan berusia 37 tahun melahirkan anak ke-4 setelah plasenta lahir lengkap berat badan bayi 2600 gram, 1 jam kemudian terjadi perdarahan dari vagina ± 550 ml. konsistensi uterus lunak, bidan sudah melakukan masase uterus namun uterus belum berkontraksi dengan baik,tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat, tekanan darah 11070 mmHg, denyut 108xmeni,pernapasan 20 xmenit,suhu 36,8 o C 11. Apakah masalah yang terjadi pada kasus diatas ? A. Atonia uteri B. Retensio plasenta C. Perlukaan jalan lahir D. RUI ruptur uteri imminent 12. Apakah data obyektif yang paling mendukung diagnosis pada kasus no.III ? A. Konsistensi uterus lunak B. Perdarahan pervaginam banyak C. Ibu lemah tekanan darah 11070 mmHg D. Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat Universitas Sumatera Utara 13. Pada kasus no.III faktor instristik yang berhubungan dengan resiko atonia uteri adalah ? A. Polihidramnion B. Umur 35 tahun C. Bayi makrosomia D. Induksi persalinan 14. Apakah tindakan yang seharusnya dilakukan untuk menangani kasus no.III ? A. Kompresi aorta B. Melakukan pijatan uterus C. Melakukan kompresi bimanual interna D. Melakukan kompresi bimanual ekterna 15. Apakah komplikasi yang paling mungkin timbul pada kasus no.III ? A. Syok anafilaktif B. Syok neurogenik C. Syok kardiogenik D. Syok hypovolemik Kasus IV Soal 16-20 Seorang perempuan baru melahirkan anak pertama 1 jam yang lalu, bayi lahir spontan, BB 3000 gram, PB 50 cm dan jenis kelamin prempuan. Berdasarkan hasil pengkajian ditemukan KU ibu baik, TD 11070 mmHg, nadi 76 xmenit, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat, plasenta lahir spontan lengkap, pasien mengeluh perutnya mules dan masih mengeluarkan darah, sehingga ia merasa cemas dengan keadaannya 16. Apakah diagnosa pada kasus diatas? A. Persalinan kala I B. Persalinan kala II C. Persalinan kala III D. Persalinan kala IV Universitas Sumatera Utara 17. Apakah tindakan yang dilakukan oleh bidan pada pasien diatas? A. Mengukur tekanan darah B. Melakukan massage uterus C. Mengosongkan kandung kemih D. Melakukan bounding attachment 18. Masalah yang ditemukan pada pasien adalah? A. Perut mulas B. Ibu merasa cemas C. TFU 3 jari dbawah pusat D. Adanya pengeluaran pervaginam 19. Untuk mengatasi masalah cemas pada pasien kasus no.IV yang dilakukan bidan adalah ? A. Pemberian analgetik B. Penjelasan perubahan masa nifas C. Berikan oksitosin 10 IU D. Pasang kain pembebat perut 20. Hasil pengkajian 30 menit kemudian suhu tubuh pasien meningkat, tindakan yang diberikan ? A. Rujuk segera B. Mobilisasi dini C. Berikan analgetik D. Rehidrasi Kasus V soal 21-25 Seorang perempuan PI A0 berusia 24 tahun baru saja melahirkan anak pertama jam 13.00 wib, jenis kelamin prempuan, berat badan 3500 gram, keadaan waktu lahir menangis dengan kuat. Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap dan sudah dilakukan massase uterus, pada inspekulo dan rectal toucher terlihat ada luka pada perineum mengenai fourchet, kulit perineum, membrane mukosa, otot perineum, otot sfingter ani dan adanya perdarahan akibat luka pada perineum kurang lebih 350 cc. Universitas Sumatera Utara 21. Diagnosa yang sesuai dengan kasus diatas adalah kala IV dengan ? A. Laserasi derajat 1 B. Laserasi derajat 2 C. Laserasi derajat 3 D. Laserasi derajat 4 22. Penatalaksanaa pada pasien diatas adalah ? A. Berikan uterotonika B. Lakukan penjahitan luka C. Lakukan massase uterus D. Rujukkolaborasi untuk tindakan selanjutnya 23. Apakah komplikasi yang paling mungkin muncul pada kasus no.V adalah? A. Fistula rektovagina B. Fistula uterovagina C. Syok haemoragik D. Syok neurogenik 24. Jenis perdarahan yang dialami pasien diatas adalah? A. late B. primer C. sekunder D. intermediate 25. Laserasi yang dialami oleh pasien pada kasus no.V kemungkinan disebabkan oleh ? A. Ibu primipara B. Bayi terlalu besar C. Tidak dilakukan episiotomi D. Tehnik pertolongan persalinan yang salah Universitas Sumatera Utara Kasus VI soal 26-30 Seorang perempuan berusia 20 tahun PI A0 bersalin di BPM, bayi lahir 15 menit yang lalu dengan BB 4000 gr. Observasi jalan lahir ditemukan laserasi yang mengenai mukosa vagina, fourcette posterior, kulit, otot perenium adanya perdarahan akibat luka pada perineum kurang lebih 350 cc. 26. Diagnosa dari pasien diatas adalah? A. Kala IV dengan laserasi derajat I B. Kala IV dengan laserasi derajat II C. Kala IV dengan laserasi derajat III D. Kala IV dengan laserasi derajat IV 27. Tindakan yang dilakukan bidan pada kasus no.VI adalah? A. Menjahit laserasi B. Observasi perdarahan C. Observasi 2 jam post partum D. Rujukkolaborasi untuk tindakan selanjutnya 28. Data yang mendukung tindakan kebidanan pada kasus no.VI adalah ? A. KU ibu lemah B. Adanya perdarahan C. Pasien berada dalam kala IV persalinan D. Adanya robekan sampai otot perenium 29. Setelah menjahit laserasi tindakan yang dilakukan selanjutnya adalah ? A. Observasi TFU B. Hecting perineum C. Monitoring KU dan perdarahan D. Observasi suhu dan tekanan darah 30. Berapa jam sekali dilakukan pemantauan perdarahan pada kala IV ? A. 15 menit pada 1 jam pertama B. 20 menit pada 1 jam pertama Universitas Sumatera Utara C. 30 menit pada 1 jam pertama D. 35 menit pada 1 jam pertama KUNCI JAWABAN 1. C 11. A 21. C 2. B 12. A 22. D 3. B 13. B 23. C 4. D 14. C 24. B 5. D 15. D 25. D 6. D 16. D 26. B 7. C 17. B 27. A 8. D 18. B 28. D 9. C 19. B 29. C 10. C 20. D 30. A Universitas Sumatera Utara Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Dosen Institusi : Akbid Kholisatur Rahmi Binjai Mata Pelajaran : Askeb II Persalinan KelasSemester : AIV No Aspek Penilaian Keterangan Dilakukan Tidak dilakukan 1 Persiapan : - Mempersiapkan rancangan program pembelajaran RPP - Tujuan pembelajaran dinyatakan dalam kalimat yang jelas dalam RPP - Mempersiapkan media pembelajaran - Mempersiapkan setting kelas untuk pembelajaran 2 Pendahuluan : - Melakukan apresiasi - Menjelaskan deskripsi materi - Menyampaikan relevansi dan manfaat - Menyampaikan TIU dan TIK - Menjelaskan metode pembelajaran ceramah Pelaksanaan : - Melaksanakan pembelajaran secara sistematis - Dosen menjelaskan sub pokok materi pembelajaran - Dosen menjelaskan materi secara lisan tentang materi Asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala III Universitas Sumatera Utara - Dosen memberikan reinforcement penguatan kepada mahasiswa Penutup : - Dosen membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran - Dosen memberikan tindak lanjut tentang materi pembelajaran selanjutnya Mengetahui, Binjai, April 2014 Observer Gita Anggraini Universitas Sumatera Utara Lembar Observasi Aktivitas Dosen Institusi : Akbid Kholisatur Rahmi Binjai Mata Pelajaran : Askeb II Persalinan KelasSemester : CIV No Aspek Penilaian Keterangan Dilakukan Tidak dilakukan 1 Persiapan : - Mempersiapkan rancangan program pembelajaran RPP - Tujuan pembelajaran dinyatakan dalam kalimat yang jelas dalam RPP - Mempersiapkan media pembelajaran - Mempersiapkan setting kelas untuk pembelajaran 2 Pendahuluan : - Melakukan apresiasi - Menjelaskan deskripsi materi - Menyampaikan relevansi dan manfaat - Menyampaikan TIU dan TIK - Menjelaskan metode pembelajaran Talking Stick Pelaksanaan : - Dosen menjelaskan materi tentang Asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala III - Dosen memberikan waktu yang cukup kepada mahasiswa untuk mempelajari materi tentang Asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala III - Dosen memberikan kesempatan kepada Universitas Sumatera Utara mahasiswa untuk bertanya - Dosen mempersilahkan kepada mahasiswa untuk menutup bukunya masing-masing - Dosen memberikan penjelasan tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick - Dosen memberikan tongkat kepada salah satu mahasiswa. Tongkat bergulir dari mahasiswa satu ke mahasiswa lainnya dengan diiringi music - Dosen memberikan pertanyaan kepada mahasiswa yang memegang tongkat ketika musik berhenti - Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa lainnya untuk membantu jika mahasiswa yang mendapat tongkat tidak dapat menjawab - Dossen menyimpulkan jawaban mahasiswa - Dosen memberikan pujian kepada mahasiswa yang beerhasil menjawab dan memotivasi mahasiswa yang tidak berhasil menjawab Penutup : - Memberikan pertanyaan kepada mahasiswa secara acak - Memberikan umpan balik dari jawaban mahasiswa - Menyimpulkan pembelajaran pada aakhir pembelajaran - Membearikan tindak lanjut tentang materi selanjutnya Universitas Sumatera Utara Mengetahui, Binjai, April 2014 Observer Gita Anggraini Universitas Sumatera Utara Lamiran 6 SATUAN ACARA PENGAJARAN SAP TEORI Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan Kode Mata KuliahSKS : BD.302 2 SKS T Semester IV Waktu Pertemuan : 2x50 Menit Pertemuan ke : 1 Satu

A. Tujuan Instruksional

Dokumen yang terkait

Pengalaman Mahasiswa Tingkat III Tentang Premenstrual Syndrome di AKBID Kholisatur Rahmi Binjai Tahun 2014

0 68 75

Perbandingan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan Tanya Jawab Terhadap Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa Akbid Semester IV Pada Mata Kuliah Kegawatdaruratan di Akbid Kholisatur Rahmi Binjai

0 75 112

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Talking Stick Di Mi Al Hikmah Kelas 5 Kota Bekasi

0 7 179

PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN METODE EKSPOSITORI Perbandingan Penggunaan Metode Talking Stick Dengan Metode Ekspositori Terhadap Hasil Belajar PKn Di Kelas V SDN 1 Mangin Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 3 16

HUBUNGAN LOKUS KENDALI (LOCUS OF CONTROL) DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA DI AKADEMI KEBIDANAN KHOLISATUR RAHMI BINJAI.

0 0 24

MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II MAHASISWI KEBIDANAN SEMESTER TIGA

0 0 6

Perbandingan Metode Ceramah dengan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Semester IV Pada Mata Kuliah Askeb II di Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai Tahun 2014

0 0 51

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Metode Ceramah dengan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Semester IV Pada Mata Kuliah Askeb II di Akademi Kebidanan Kholisatur Rahmi Binjai Tahun 2014

0 0 23

Perbandingan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan Tanya Jawab Terhadap Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa Akbid Semester IV Pada Mata Kuliah Kegawatdaruratan di Akbid Kholisatur Rahmi Binjai

1 1 36

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TANYA JAWAB TERHADAP EVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PADA MATA KULIAH KEGAWATDARURATAN KEBIDANAN DI AKBID KHOLISATUR RAHMI BINJAI

0 0 11