Perilaku Merokok Status Gizi dan Umur Status Gizi dan Fase Pengobatan

Tabel 4.9. Distribusi Kepatuhan Minum Obat Berdasarkan Pengawas Minum Obat pada Penderita Tuberkulosis di Puskesmas Medan Johor No Kepatuhan Minum Obat Pengawas Minum Obat Jumlah Ada Tidak Ada n n n 1. Patuh 56 100,0 56 100,0 2. Tidak patuh 2 100,0 2 100,0

4.7. Perilaku Merokok

Perilaku merokok merupakan kebiasaan yang tidak baik. Adanya kebiasaan merokok dapat mempermudah terkena penyakit tuberkulosis paru. Penelitian mengenai perilaku merokok pada responden dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.10. Distribusi Berdasarkan perilaku merokok pada Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Medan Johor No Perilaku Merokok n 1. Pernah dan masih 15 25,9 2. Pernah dan sudah berhenti 21 36,2 3. Tidak Pernah 22 37,9 Jumlah 58 100,0 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang merokok lebih banyak daripada yang tidak merokok. Penderita yang masih merokok dalam masa pengobatan cukup banyak yaitu 25,9 dan yang sudah berhenti sebanyak 36,2. Sesuai dengan karakteristik responden, responden yang tidak pernah mengonsumsi rokok adalah responden berjenis kelamin perempuan.

4.8. Status Gizi dan Umur

Penderita tuberkulosis di Puskesmas Medan Johor rata-rata pada umur di bawah 50 tahun. Dilihat dari status gizinya, dari 13 penderita dengan kategori status gizi Universitas Sumatera Utara kurang tingkat berat 17,0 banyak pada kelompok umur 40 tahun 69,3 dan paling sedikit pada kelompok umur 40-49 tahun 7,7. Kategori status gizi kurang tingkat ringan 17,0-18,5 juga banyak pada kelompok umur 40 tahun yaitu sebesar 54,6, namun pada kategori status gizi normal banyak pada kelompok umur 50 tahun sebesar 40,0 dan status gizi lebih pada kelompok umur 40-49 tahun 75,0. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11. Tabulasi Silang Status Gizi dengan Umur pada Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Medan Johor No Status Gizi Kelompok Umur Tahun Jumlah 40 40-49 50 n n n n 1. Kurang tingkat ringan 9 69,3 1 7,7 3 23,0 13 100 2. Kurang tingkat berat 6 54,6 1 9,0 4 36,4 11 100 3. Normal 10 33,3 8 26,6 12 40,0 30 100 4. Lebih tingkat ringan 1 25,0 3 75,0 4 100

4.9. Status Gizi dan Fase Pengobatan

Pada fase pengobatan, penderita tuberkulosis di Puskesmas Medan Johor ada di fase awal dan di fase lanjutan. Jika dilihat dari status gizinya, dari 13 penderita dengan status gizi kurang tingkat berat 17,0 banyak pada fase awal 61,6. Pada status gizi kurang tingkat ringan 17,0-18,5 dari 11 penderita, 63,7 ada di fase lanjutan. Responden dengan status gizi normal juga banyak pada fase lanjutan 70,0, sedangkan responden pada status gizi lebih tingkat ringan, pederita banyak pada fase awal yaitu sebesar 75,0. Secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12. Tabulasi Silang antara Status Gizi dengan Fase Pengobatan pada Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Medan Johor No Status Gizi Fase Pengobatan Jumlah Fase Awal Fase Lanjutan n n n 1. Kurang tingkat berat 8 61,6 5 38,4 13 100,0 2. Kurang tingkat ringan 4 36,3 7 63,7 11 100,0 3. Normal 9 30,0 21 70,0 30 100,0 4. Lebih tingkat ringan 3 75,0 1 25,0 4 100,0

4.10. Tingkat Konsumsi Energi dan Status Gizi

Dokumen yang terkait

Gambaran Pola Konsumsi Dan Status Gizi Baduta (Bayi 6-24 Bulan) Yang Mendapatkan Makanan Tambahan Taburia Di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

1 66 122

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI PENGASUH DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DAN STATUS GIZI BATITA Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi Pengasuh dengan Tingkat Konsumsi Energi Protein dan Status Gizi Batita di Wilayah Puskesmas Undaan Kabupaten Kudus.

0 2 18

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi Pengasuh dengan Tingkat Konsumsi Energi Protein dan Status Gizi Batita di Wilayah Puskesmas Undaan Kabupaten Kudus.

0 4 6

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU II KABUPATEN Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

0 2 12

SKRIPSI Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu Ii Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN Hubungan Tingkat Depresi Dengan Tingkat Konsumsi Energi,Protein dan Status Gizi Lanjut Usia Di Panti Wreda Surakarta.

0 2 16

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU RAWAT INAP DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 60

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Gambaran Status Gizi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Medan Johor

0 0 9

Gambaran Status Gizi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Medan Johor

0 0 19