26
c. Robert Maribe Branch 2009 , mengembangkan desain pembelajaran
dengan pendekatan ADDIE, yaitu : Analysis, Design, Development, Implementation,
dan Evaliation.
d. Richey and Klein 2009
, menyatakan bahwa fokus dari perancangan dan penelitian pengembangan bersifat analilis dari awal sampai akhir, yang
meliputi Perancangan, Produksi, dan Evaluasi PPE. Sugiyono. 2015: 35-39
5. Lembar Kegiatan Siswa
a. Pengertian LKS
Lembar Kegiatan Siswa LKS merupakan lembaran-lembaran yang berisikan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembaran-
lembaran ini biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Andi
Prastowo. 2012 : 203-204. b.
Bentuk LKS Berdasarkan kelengkapan materi yang dipelajari, LKS dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: 1
LKS Terbuka LKS yang memberikan peluang bagi siswa mengembangkan kreativitas
dan daya nalar. Arahan yang diberikan guru biasanya lebih bersifat sebagai stimulasi bagi siswa untuk mengerjakan seuatu kegiatan belajar.
Selama kegiatan belajar, guru lebih banyak sebagai fasilitataor dan
27 motivator. Sifat menantang dan menumbuhkan sifat keingintahuan siswa
menjadi kunci keberhasilan dalam memacu kreativitas belajar siswa. 2
LKS Tertutup LKS yang dikemas sedemikan ketat sehingga tidak memberi peluang
kepada siswa untuk mengembangkan daya nalar, kreativitas, minat, dan daya imajinasinya. Siswa dipaksa mengikuti arahan dan mengerjakan
tugas-tugas sesuai petunjuk yang telah ditetapkan oleh guru. Penerapan LKS ini biasanya ditujukan kepada siswa yang sedang mulai belajar.
3 LKS Semi Tertutup
LKS yang hampir sama denga LKS tertutup namun dibeberapa bagian sengaja diberikan kepada siswa utuk dikembangkan. Bagian-bagian yang
diserakhan kepada siswa umunya dirancang guru untuk mengembangkan beberapa kemampuan spesifik pada diri siswa. LKS semacam ini biasanya
digunakan untuk belajar secara mandiri atau berkelompok. Peluang yang diberikan guru kepada siswa adalah pengembangan keterampilan
melakukan pengamatan, menyusun tabel pengamatan, mendiskusikan dan merumuskan kesimpulan. Surachman. 2001: 46.
c. Syarat Penyusunan LKS
Penyusunan LKS yang baik memnurut Hendro dan Kaligis 1992 : 41- 46 harus memenuhi persyaratan didaktis, konstruksi, dan teknis.
28 1
Syarat Didaktis a
Memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKS yang baik adalah yang dapat digunakan oleh siswa yang lamban, sedang, maupun
pandai. b
Menekankan ada proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga LKS berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi siswa untuk mencari tahu.
c Memperhatikan variasi stimulus siswa melalui berbagai media dan
kesempatan kepada siswa untuk menulis, menggambar, berdiskusi, menggunakan alat, dan sebagainya.
d Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral,
estetika, serta pengalaman belajar yang ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa.
2 Syarat Konstruksi
a Harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan
siswa. b
Menggunakan struktur kalimat yang jelas. c
Tata urutan pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. d
Menghindarkan pernyataan yang selalu terbuka. e
Menggunakan kalimat sederhana dan pendek. f
Menyediakan ruang yang cukup memberikan keleluasaan. g
Menyediakan sumber buku sesuai dengan kemampuan keterbacaan siswa.
h Menggunakan banyak ilustrasi dari pada kata-kata.
29 i
Memperhatikan kemampuan berpikir siswa. j
Memiliki tujuan pembelajaran yang jelas. k
Memiliki identitas untuk memudahkan administrasi. 3
Syarat Teknis a
Tulisan dengan menggunakan huruf cetak, huruf tebal, yang agak besar untuk topik, tidak menggunakan lebih dari sepuluh kata dalam setiap
kalimat, dan mengusahakan agar perbandingan besar huruf dengan gambar serasi.
b Tata tulis yang pada umumnya memperhatikan ejaan yang telah
disempurnakan berdasarkan tata bahasa Indonesia yang berlaku. c
Gambar disajikan dengan memperhatikan kejelasan isi atau pesan dan tingkat sasaran peruntukannya.
d Gambar secara utuh atau tidak, lengkap atau tidak, atau disajikan
dengan bagian dipertimbangkan dalam penyajian gambar LKS. e
Penampilan LKS diusahakan menarik bagi penggunanya. Kombinasi antara tata tulisn serta warna disesuaikan dengan tujuan LKS dan
sasaran penggunaannya. d.
Prosedur Penyusunan LKS 1
Penentuan tujuan instruksional Penentuan tujuan dimulai dengan melalukan analisis siswa yaitu
mengenali siapa siswa, perilaku awal dan karakteristik awal yang dimiliki siswa. Tujuan pembelajaran ditulis untuk menunjukkan apa yang harus
dilakukan oleh siswa yang berhasil belajar dengan baik, kompetensi yang
30 akan dicapai siswa setelah melalui proses belajar. Tujuan pembelajaran
yang baik akan memandu kita dalam memilih topik pembelajaran, menyusun strategi pembelajaran, memilih media dan metode
pembelajaran, serta mengembangkan alat evaluasi belajar. 2
Pengumpulan materi Menentukan materi dan tugas yang akan dimuat dalam LKS dan
pastikan pilihan ini sejalan dengan tujuan instruksional. Kumpulkan bahanmateri dan buat rincian tugas yang harus dilakukan siswa. Bahan
yang akan dibuat dalam LKS dapat dikembangkan sendiri atau memanfaatkan materi yang sudah tersedia.
3 Penyusuna elemen
Elemen LKS setidaknya ada unsur materi, tugas, dan latihan. 4
Cek dan penyempurnaan a
Kesesuaian desain dengan tujuan instruksional. b
Kesesuaian materi dengan tujuan konstruksional. c
Kesesuaian elemen dengan tujuan instruksional. d
Memastikan bahwa tugas dan latihan yang diberikan menunjang pencapaian tujuan instruksional.
e Kejelasan penyampaian, meliputi keterbacaan, keterpahaman, dan
kecukupan ruang untuk mengerjakan tugas. f
Untuk langkah penyempurnaan dengan meminta tanggapan dan saran siswa kemudian melakukan evaluasi dan perbaikan seperlunya.
31 e.
Komponen LKS Poppy dalam Winarsih 2012 menerangkan bahwa sistematika
Lembar Kegiatan Siswa secara umum dijabarkan sebagai berikut: 1
Judul, merupakan judul dari kegiatan yang akan dilakukan. 2
Pengantar, berupa uraian singkat yang mengetengahkan bahan pelajaran yang dicakup dalam kegiatanpraktikum.
3 Tujuan, memuat tujuan yang berkaitan dengan permasalahan yang
diungkapkan di pengantar. 4
Alat dan bahan, memuat alat dan bahan yang diperlukan. 5
Langkah kegiatan, merupakan instruksi untuk melakukan kegiatan. Dibuat sistematis dan bila perlu menampilan sketsa.
6 Tabel pengamatan, dapat berupa tabel-tabel data untuk mencatat data hasil
pengamatan yang diperoleh dari prakktikum. 7
Pengayaan, berupa pertanyaan yang dapat membantu siswa untuk menemukan konsep yang dikembangkan atau untuk mendapatkan
kesimpulan.
6. Penilaian Kualitas Produk