Keanekaragaman Jenis Capung di Jogja Adventure Zone

75

B. Pembahasan

1. Keanekaragaman Capung di Jogja Adventure Zone

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis capung di Jogja Adventure Zone berdasarkan perbedaan waktu yang dibagi dalam 4 waktu selama 12 jam dalam sehari atau setiap 3 jam. Berdasarkan data yang tersaji pada tabel 3, menunjukkan adanya perbedaan faktor abiotik dari setiap waktu penelitian. Faktor abiotik yang diukur adalah kelembaban udara, suhu udara, suhu air, intensitas cahaya, kecepatan angin, dan ph air. Menurut Martin R. Speight 2008 : 33, faktor abiotik ini memiliki pengaruh yang mendasar terhadap ekologi serangga mulai dari keberhasilan reproduksi, proses fisiologis, interaksi di dalam spesies, dan interaksi antar spesies.

a. Keanekaragaman Jenis Capung di Jogja Adventure Zone

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan sebanyak 35 jenis capung dan capung jarum yang terdiri 2 sub ordo dan 8 famili, yaitu sub ordo AnisopteraCapung biasa yang terdiri dari famili Aeshnidae, Cordullidae, Gompidae, dan Libellulidae, dan sub ordo ZygopteraCapung jarum yang terdiri dari famili Chlorocyphidae, Coenagrionidae, Platycnemidae, dan Protoneuridae sebagaimana yang tersaji pada tabel 1. Hasil eksplorasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa famili Libellulidae memiliki persentase tertinggi dalam hal jumlah spesies yaitu 19 spesies atau 54,3 dari total spesies yang ditemukan, diikuti oleh famili Coenagrionidae 7 spesies atau 20 dan spesies yang paling melimpah dari kedua famili tersebut adalah Crocothermis servilia dan Ishnura senegalensis. Diikuti oleh famili Gompidae dengan 3 spesies, Chlorocyphidae 2 76 spesies. Sedangkan 4 famili lainnya adalah Aeshnidae, Cordullidae, Platycnemididae dan Protoneuridae, masing-masing hanya terdiri dari 1 spesies saja atau sebesar 2,9 dari total spsesies yang ditemukan di Jogja Adventure Zone. Keempat jenis capung dari empat famili tersebut adalah Anax guttatus, Epophthalmia vittata, Copera marginipes dan Prodasineura autumnalis tabel 1. Jumlah jenis dan jumlah individu pada tiap waktu pengamatan memiliki jumlah yang berbeda. Grafik 1 dan grafik 2 menunjukkan bahwa waktu pengamatan pertama memiliki jumlah jenis dan jumlah individu terbanyak yaitu 31 jenis dan 3373 jenis capung. Sedangkan jumlah jenis terendah 26 jenis ada di waktu pengamatan ke tiga dan jumlah individu terendah 1717 individu di waktu pengamatan ke empat. Jumlah individu capung menjunjukkan tren grafik yang menurun meskipun jumlah jenis mengalami kenaikan di waktu ke empat. Hal ini dikarenakan jenis capung yang memiliki jumlah individu melimpah yaitu Crocothemis servilia dan Ischnura senegalenses mulai beristirahat dan tidak menunjukkan aktivitas, sehingga julmah individu yang ditemui jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan waktu pengamatan sebelumnya. Adapun jumlah jenis mengalami kenaikan karena ada jenis capung yang hanya aktif di waktu senja yaitu Tholymis tillarga dan Zyxomma obtusum. 77 Gambar 3. Grafik jumlah jenis capung dan jumlah individu pada tiap waktu pengamatan. Gambar 4. Grafik jumlah individu capung pada setiap waktu pengamatan.

b. Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner H’