85
g. Karakteristik Habitat Capung di Jogja Adventure Zone
Jogja Adventure Zone merupakan kawasan wisata outbond yang memiliki
dua kolam pancing yang mendukung habitat hidup capung. Kedua kolam tersebut memiliki karakteristik yang berbeda sehingga jenis-jenis capung yang ditemukan
di keduanya memiliki perbedaan jenis seperti yang tersaji pada tabel 1. kolam selatan memiliki jenis capung lebih sedikit dari pada kolam utara, yaitu 23 jenis
capung sedangkan kolam utara terdapat 31 jenis capung. Hal ini dikarenakan, kolam selatan tidak terdapat pepohonan di sekitar kolam sehingga intensitas cahaya
matahari sangat kuat, sedangkan di kolam utara terdapat banyak penutupan dari pepohonan terutama di sisi utara kolam, sehingga terdapat lokasi yang memiliki
intensitas cahaya matahari kuat dan lemah. Tang Hung Bun 2010:18 mengatakan bahwa setiap jenis capung memiliki karakteristik habitat yang berbeda dari jenis
lainnya, beberapa jenis capung membutuhkan tempat yang ternaungi pepohonan, jenis lainnya membutuhkan intensitas cahaya yang kuat. Semakin beragam kondisi
klimatik suatu tempat maka jenis-jenis capung yang tinggal di dalamnya juga semakin banyak.
Kondisi habitat hidup capung Jogja Adventure Zone tergolong baik, terbukti dengan tingginya keanekaragaman capung yang ada di sana. Hal ini dikarenakan
kedua kolam di Jogja Adventure Zone memiliki substrat dasar berupa pasir, bebatuan, dan lumpur, terdapat aliran air masuk di sisi utara dan aliran air keluar di
sisi selatan, dan sebagian besar dipenuhi oleh Eceng Gondok dan Hydrila. Sebagamana yang dikemukakan oleh Jill Silsby 2011 : 65 bahwa perairan yang
mengalir merupakan kondisi yang bagus untuk perkembangbiakan capung. Nimfa
86
capung hidup di air selama beberapa minggu hingga tahunan Susanti,1998 : 15, habitat yang disukai oleh nimfa capung adalah dasar perairan yang berpasir atau
akar-akar tanaman air. Makanan utama nimfa capung adalah hawan-hewan kecil yang ada di air antara lain ikan, serangga air, berudu, dan udang Wahyu Sigit, 2013
: 25 yang semua banyak terdapat di dalam kolam.
Capung dewasa memiliki karakteristik habitat hidup lebih beranekaragam. Zygoptera atau capung jarum pada umumnya hidup tidak jauh dari perairan dan
daerah jelajahnya sangat kecil. Jenis capung Coenagrionidae banyak ditemui bertengger di rerumputan sekitar kolam atau di tanaman-tanaman air di permukaan
perairan yang memimiliki intensitas cahaya matahari optimal, famili lain lebih menyukai tumbuhan perdu dan minim cahanya matahari. Makanan capung jarum
adalah kecil seperti lalat buah, belalang, dan nyamuk, beberapa jenis lain ada yang kanibal misalnya jenis Ischnura senegalensis.
Anisoptera atau capung biasa memiliki daya jelajah lebih luas Borror, 1992 : 244, famili Gomphidae umumnya memiliki daerah teritorial yang hanya dihuni
oleh 2-3 individu jenis tersebut saja dan menyukai ranting-ranting kering di atas permukaan air. Jenis Libellulidae lebih bervariasi, Crocothemis servilia menyukai
alang-alang atau rumput-rumput yang tinggi untuk beristirahat, sedangkan Pantala flavecens
menyukai pucuk-pucuk pohon yang sangat tinggi untuk beristirahat. Makanan capung Anisoptera adalah serangga-serangga yang ukuranya tidak lebih
besar dari ukuran mereka, antara lain belalang, ulat, kepik, dan beberapaa jenis capung seperti Orthetrum sabina dan Rhodothemis rufa merupakan capung kanibal
yang memakan sejenisnya atau jenis capung lain Wahyu Sigit, 2013 : 28.
87
2. Pengembangan Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar