Pengelompokan Peserta Didik Landasan Organisatoris

yang dapat dilakukan guru dalam mengelola mengajar antara lain: 1.strategi mengajar, meliputi aspek-aspek metode mengajar, 2. memilih teknik mengajar yang tepat, meliputi aspek-aspek pengajaran. 34 Disimpulkan bahwa strategi pembelajaran sebagai cara ataupun teknik yang dilakukan guru pada saat berlangsungnya proses pembelajaran kemudian didukung oleh peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran. Landasan organisatoris pendekatan humanis dalam pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam 2013 melalui penentuan pendekatan, metode dan teknik mengajar diharapkan agar pembelajarn terarah dan terikuti peserta didik sesuai dengan latar belakang kemampuannya masing-masing.

5. Pengelompokan Peserta Didik

Penentuan pengelompokan peserta didik disesuaikan dengan tujuan pengajaran dan dipertimbangkan dengan gaya stily, cara atau kebiasaan belajar. Di antara peserta didik ada yang suka belajar secara berkelompok dan ada juga yang suka belajar individual. Jadi, permasalahan yang dihadapi dalam pengelompokan peserta didik adalah tujuan yang bagaimanakah yang dicapai oleh peserta didik dalam belajar secara individual. Tujuan yang bagaimanakah yang mudah dicapai, apakah belajar secara berkelompok atau secara sendiri-sendiri. Semua permasalahan dapat diatasi oleh pendidik, tergantung memakai metode atau teknik yang tepat, penyediaan waktu, pengaturan ruangan dan pemilihan sumber penunjang. Bila dikaitkan dengan firman Allah bahwa pengelompokan peserta didik adalah agar merasakan adanya saling ketergantungan satu sama lain, dan mempunyai rasa saling memiliki untuk mencapai tujuan dapat dilihat dalam Q.S. Al-Jumu ‟ah:2 sebagai berikut:             34 Ivor K.Davies, Pengelolaan Belajar Jakarta: Rajawali, 1991 h.179-195.           35 Terjemahan Q.S. Al-Jumu ‟ah:2 sebagai berikut: Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah As Sunnah. dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Bila dianalisis Firman Allah al-Jumu ‟ah ayat 2 ini sesungguhnya peserta didik itu pada awalnya adalah tidak mengetahui apa-apa. Berawal dari buta huruf jika dipelajari dan diminati serta berdasarkan pendekatan humanis yang selalu memberi nilai kebaikan maka peserta didik tersebut akan mampu mencapai kebenaran. Melalui kurikulum berdasarkan pendekatan humanis peserta didik menemukan kebijaksanaan hikmah.

6. Penyediaan waktu