1. Spesifikasi isi pokok bahasan
Penentuan pokok bahasan agar pelaksanaan pengajaran mengarah pada suatu bahasan tertentu dari suatu bidang studi dengan
menfokuskan pengajaran pada suatu topik tertentu yang lebih kecil dari pokok bidang studi yang diajarkan. Oleh karena itu apa yang akan
diajarkan mestinya dipilih pokok bahasan yang lebih khusus. Gunanya adalah selain untuk membatasi ruang lingkup bahasan, juga apa yang
disampaikan lebih jelas dan mudah dibandingkan dengan pokok bahasan lainnya. Bahan atau materi merupakan medium untuk
mencapai tujuan pengajaran yang dikonsumsi oleh peserta didik. Bahan ajar merupakan materi yang terus berkembang secara dinamis seiring
dengan kemajuan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Bahan ajar yang diterima anak didik harus mampu merespon setiap perubahan dan
mengantisipasi setiap perkembangan yang akan terjadi di masa depan. Oleh karena itu, bahan pelajaran menurut Suharsimi Arikunto dalam
Pupuh, “merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan
untuk dikuasai oleh anak didik.”
22
Pendidik khususnya, atau pengembang kurikulum umumnya, harus memikirkan sejauh mana
bahan-bahan atau topik yang tertera dalam silabus. Silabus harus berkaitan dengan kebutuhan peserta didik. Silabus diupayakan mampu
mengembangkan minat. Minat peserta didik bangkit bila suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhannya. Dengan kebutuhan peserta didik
yang terpenuhi minat peserta didik muncul bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya. Jadi, bahan pelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik memotivasi peserta didik dalam jangka waktu tertentu.
Dengan demikian, bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan pengajaran
22
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami
Bandung: PT. Refika Aditama, 2007, h. 14.
merupakan inti dalam proses belajar mengajar. Bahan pengajaran ini diupayakan sesuai dengan kebutuhan kemanusiaan peserta didik.
Firman Allah menyebutkan:
23
Terjemahan Q.S. al-
Á
laq
ayat 1-5, sebagai berikut: 1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah,
4. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Maksud ayat ini adalah Allah mengajar manusia dengan
perantaraan tulis baca. Tulis baca merupakan materi dasar pelajaran apapun. Demikian adanya dengan materi kurikulum Pendidikan Agama
Islam. Tulis baca juga dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Bahan ajar materi menulis menjadikan peserta didik belajar
teliti, sistematis dan jujur. Bahan ajar membaca menciptakan peserta didik yang peka terhadap dunia sekitar, peka atas perasaan dan kebutuhan orang
lain dan peka terhadap dasar-dasar kemanusiaan. Mengorganisir bahan ajar menjadikan langkah awal bagi peserta
didik memulai pembelajaran yang baru dan menyenangkan. Landasan organisatoris pendekatan humanis dalam pengembangan kurikulum
Pendidikan Agama Islam 2013 berdasarkan spesifikasi isi pokok bahasan dengan cara mengkhususkan bahan ajar agar peserta didik mampu
menyesuaikan potensi dan kemampuannya sesuai dengan isi pokok bahasan. Landasan ini menjadikan peserta didik belajar dengan rileks dan
tidak terbebani dengan berbagai pokok bahasan. Spesifikasi isi pokok bahasan mengarahkan bakat dan minat siswa.
23
Q.S.Al-Álaq96:1-5
2. Spesifikasi tujuan pengajaran