Al Quran Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi
derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.
Inilah yang merupakan tujuan dari pendekatan kurikulum humanis yakni Allah memberikan petunjuk bagi orang yang bertakwa. Bila
dikaitkan dengan pendekatan humanis bertakwa dimaksudkan bahwa pada diri peserta didik tersebut adanya upaya dalam menunjukkan jati diri yang
mampu memahami setiap bahan ajar Pendidikan Agama Islam dengan kehidupan sehari-hari. Memahami setiap bahan ajar Pendidikan Agama
Islam bertujuan untuk pengembangan keilmuan juga pengembangan kemanusiaan. Melalui ketakwaan maka iman ikut menyertai diri peserta
didik mempunyai semangat dan bersuka cita selalu sehingga memiliki rasa keterbukaan dan percaya diri di mana dan kapan pun.
Disimpulkan landasan organisatoris pendekatan humanis dalam pengembangan kurikulum 2013 berdasarkan spesifikasi tujuan pengajaran
menjadikan peserta didik memiliki keistiqomahan dan perjuangan yang militan untuk sebuah tujuan.
3. Pengumpulan dan penyaringan data tentang peserta didik
Pengumpulan dan penyaringan data tentang peserta didik dapat dilakukan dengan cara penyaringan sebagai berikut:
a. Menjajaki dengan memberikan pretest untuk mengetahui student acheivment
, yaitu apa saja yang telah dimiliki dan apa saja yang belum dimiliki peserta didik terhadap pokok bahasan yang akan
diberikan. Dari sini seorang guru dapat menentukan dan merevisi pokok bahasan yang ditetapkan, mana yang perlu
disajikan dan mana yang tidak perlu diberikan.
b. Mengumpulkan data pribadi tiap peserta didik, tujuannya untuk mengukur potensi dan pengelompokan peserta didik ke dalam
kategori mana saja, apakah termasuk kelompok peserta didik yang memiliki kecepatan rendah atau kecepatan tinggi. Hal ini
dapat diketahui dengan mengukur inteligensi para peserta didik.
c. Di samping itu yang termasuk dengan entering behaviours menyangkut mengetahui latar belakang pendidikan, sosio-
budaya dan lain-lainnya, sehingga pendidik dapat menentukan
dan merencanakan pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik.
25
Pengumpulan data dan penyaringan peserta didik ini dilakukan guna memudahkan bagi pendidik untuk memahami latar belakang
kemampuan peserta didik. Pendidik mampu mengikuti tingkat perkembangan fisiologis, psikologis, humanis dan kultural. Allah
berfirman dalam Q.S An-Nis ā ayat 9:
26
Terjemahan Q.S An- Nis ā ayat 9 sebagai berikut:
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar.
Kemampuan peserta didik identik dengan inteligensi dan adaptasi. Peserta didik yang lemah inteligensinya dikhwatirkan kelak terbelakang
setiap aspek kehidupannya. Peserta didik yang inteligensinya tinggi mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar di mana berada.
Untuk itu Allah mengingatkan agar bertakwa dan mengucapkan perkataan yang benar. Perkataan yang benar merupakan refleksi dari kurikulum
Pendidikan Agama Islam berdasarkan pendekatan humanis, di mana setiap yang benar selalu jujur. Orang yang benar adalah orang yang mau berbuat
kebajikan, kebajikan adalah sumber dari keluhuran. Nilai-nilai baik, luhur, benar menciptakan peserta didik yang terdidik dengan pendekatan
humanis. Landasan
organisatoris pendekatan
humanis dalam
pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam 2013 melalui pengumpulan dan penyaringan data tentang peserta didik menunjukkan
25
Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam Jakarta: Ciputat Pers, 2002, h. 120.
26
Q.S.An-Nis ā4:9
adanya kebersamaan dan keutuhan masing-masing pendidik dan peserta didik serta dengan peserta didik lainnya.
4. Penentuan pendekatan, metode dan teknik mengajar