Dalam hal ini beliau memperlihatkan bagaimana cara berdiri, ruku‟, i‟tidal, sujud, dan seterusnya. Media pendidikan agama ialah suatu
aktivitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik
yang berupa alat yang dapat digunakan maupun teknikmetode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan
tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Landasan organisatoris kompetensi pendekatan humanis dalam
pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam 2013 berdasarkan pemilihan media berguna merangsang minat dan potensi peserta didik.
Media yang terorganisir menjadikan pembelajaran tidak monoton.
9. Sumber Pelajaran
Sumber pelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran bisa didapatkan. Sumber
pelajaran dapat berasal dari masyarakat dan kebudayaannya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan anak
didik. Sumber belajar banyak terdapat di mana pun seperti di sekolah, pusat kota, pedesaan, benda mati, lingkungan, toko, dan sebagainya.
Pemanfaatan sumber-sumber pengajaran tersebut tergantung pada kreativitas pendidik, waktu, biaya, serta kebijakan-kebijakan lainnya.
Berdasarkan landasan organisatoris pendekatan humanis dalam pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam, sumber belajar
mampu membuka wawasan dan insight peserta didik. Peserta didik yang berwawasan menciptakan peserta didik yang mampu dan kreatif serta aktif
dan berguna.
10. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Evaluasi pendidikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Yang dimaksud evaluasi di sini adalah evaluasi tentang proses belajar mengajar di mana
guru berinteraksi dengan peserta didik. Evaluasi performance artinya penilaian yang berkenaan dengan seluruh kegiatan yang dilakukan, baik
kegiatan mengajar maupun kegiatan belajar, sampai sejauhmana tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Penilaian tersebut dapat dilakukan dengan
fase pertama yang bersifat formatif, dan fase kedua yang bersifat sumatif. Evaluasi yang terorganisir menjadikan kompetensi peserta didik
valid dan akuntabel. Peserta didik yang tangguh yang mampu mengevaluasi diri sendiri terciptalah peserta didik yang berprestasi dan
mempunyai hasil belajar yang tinggi. Landasan organisatoris pendekatan humanis kurikulum Pendidikan Agama islam 2013 melalui evaluasi
dijadikan sebagai pijakan untuk kemajuan ke depan serta untuk kilas balik ke belakang demi tercapai tujuan pendidikan tertentu.
11. Analisis umpan balik