Antioksidan Metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil DPPH

Manfaat kesehatan flavonoid yang paling penting adalah sifat sebagai antioksidan dan kemampuan untuk mengkelat Heim, Anthony, dan Dennis, 2002. Flavonoid adalah turunan benzo- γ-pyrone yang terdiri dari fenolik dan cincin piran dan diklasifikasikan berdasarkan subtitusi. Flavonoid makanan dibedakan berdasarkan pola hidroksilasi, konjugasi antara cincin aromatik, gugus glikosidik, dan gugus metoksi. Polimerasi dari struktur inti menghasilkan tannin dan spesies komplek lainnya seperti pada anggur merah, anggur dan teh hitam Heim et al, 2002. Gambar 1.a. Kuersetin, b. Struktur inti flavonoid Flavonoid tersebar secara luas pada tanaman, sebagai bagian pigmen dari antosianin pada kelopak bunga dan bagian daun dalam tanaman tingkat tinggi. Flavonoid biasa bergabung dalam kombinasi glikosida. Flavonol aglikon yang biasa ada pada tanaman, kamperol, quercetin, dan myrcetin Harbone, 1998.

C. Antioksidan

Pentingnya oksidasi pada tubuh dan pada bahan makanan telah dikenali. Metabolisme oksidatif penting bagi bertahan hidupnya sel-sel. Efek samping yang timbul tergantung dari produksi dari radikal bebas dan spesies reaktif oksigen yang menyebabkan perubahan oksidatif Antolovich, Prenzler, Patsalides, 2001. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki sebuah elektron tak berpasangan pada jari jari terluar dari atom. Sifatnya tidak stabil dan pada struktur biologis dapat menyebabkan kerusakan oksidatif. Untuk mencegahnya digunakan herbal sebagai sumber antioksidan Chaisawvong dan Supapor, 2009. Spesies oksigen reaktif adalah molekul yang mengandung oksigen yang sangat reaktif, temasuk radikal bebas. Semua jenis oksigen reaktif dapat bereaksi dengan membran, asam nukleat, protein, enzim dan molekul lain yang menyebabkan kerusakan sel Savakal, 2008. Kerusakan oksidatif pada DNA, protein, dan makromolekul lain akan menyebabkan munculnya berbagai penyakit. Penyakit-penyakit tersebut antara lain penyakit jantung dan kanker. Reaksi kimia oleh antioksidan terhadap spesies oksigen reaktif, yaitu dengan mendonorkan elektron ke spesies oksigen reaktif membuat kereaktifannya berkurang Savakal, 2008.

D. Metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil DPPH

Aktivitas antioksidan tidak dapat diukur secara langsung tetapi oleh efek dari antioksidan dengan mengontrol banyaknya oksidasi. Metode yang digunakan sangat beraneka ragam. Beberapa metode melibatkan langkah oksidasi diikuti pengukuran dari hasil, sebagai contoh, oksidasi dari asam linoleat diikuti konjugasi dien Antholovich et al, 2001. DPPH digunakan secara luas untuk mengukur kemampuan dari zat yang bekerja sebagai penangkap radikal bebas atau hidrogen donor, dan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidandalam makanan. Metode DPPH dapat digunakan pada sampel berupa zat padat maupun cair dan tidak spesifik pada satu komponen antioksidan tetapi berlaku pada keseluruhan kapasitas antioksidan dari sampel Prakash, 2001. Parameter yang diperkenalkan sebagai interpretasi dari hasil pengukuran dengan metode DPPH disebut efficient concentration atau nilai IC 50 sering juga disebut IC 50 . IC 50 didefinisikan sebagai konsentrasi dari substrat yang menyebabkan 50 hilangnya aktivitas DPPH yang ditunjukkan berupa warna Molyneux, 2004. DPPH radikal menyerap pada panjang gelombang 517 nm dan pada sebuah sistem bebas substrat, aktivitas antioksidan dapat ditetapkan dengan memonitoring penurunan absorbansi. Hasil dilaporkan sebagai EC 50 , yang merupakan jumlah antioksidan yang dibutuhkan untuk menurunkan 50 dari konsentrasi DPPH awal. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai steady state juga ikut dihitung Antolovich et al, 2001. Pada metode radikal bebas DPPH, kemampuan antioksidan diukur pada suhu ruangan untuk menghilangkan resiko adanya degradasi zat yang diuji karena pengaruh suhu. Mekanisme reaksi antara antioksidan dengan DPPH tergantung dari konformasi dari molekul senyawa antioksidan Lamaison, 1990.

E. Metode Folin Ciocalteu

Dokumen yang terkait

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli (Cassia fistula L.).

0 2 114

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah anggur Bali (Vitis vinifera L.).

0 0 11

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etilasetat ekstrak metanolik daun apel beludru (Diospyros blancoi A.DC.).

0 9 107

Uji daya antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck).

0 3 96

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 difenil 2 pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah anggur Bali

0 2 9

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik herba seledri (Apium graveolens L.) - USD Repository

0 0 106

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1- DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK METANOLIK BAWANG DAUN ( Allium fistulosum L.)

0 0 107

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi air ekstrak metanol daun sirih (Piper betle L.) - USD Repository

0 0 163

UJI DAYA ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN RADIKAL 1,1-DIFENIL-2- PIKRILHIDRAZIL DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis (L.) Osbeck)

0 0 94