konsentrasi larutan yang telah dibuat. Selanjutnya ditambahkan metanol p.a. hingga tanda batas. Larutan tersebut kemudian divortek selama 30 detik dan diamkan selama
OT. Larutan dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang maksimum. Pengerjaan dilakukan sebanyak tiga kali.
c. Validasi metode uji aktivitas antioksidan. Hasil dari prosedur 7a dan b
divalidasi berdasarkan presisi CV, linearitas nilai r serta spesifisitas spektra kontrol.
9. Optimasi penentuan fenolik total
a. Penentuan OT Operating Time. Dibuat larutan baku asam galat konsentrasi
50; 100; dan 150 µgmL dalam metanol. Masing-masing larutan diambil 0,5 mL dan ditambahkan dengan reagen Folin Ciocalteu serta 4 mL larutan natrium karbonat 1
M. Absorbansinya diukur pada panjang gelombang 750 nm selama 30-60 menit. Operating time ditentukan ketika absorbansi larutan telah stabil.
b. Penentuan panjang gelombang maksimum. Dibuat larutan baku asamgalat
dengan konsentrasi 50; 100; dan 150 µgmL dalam metanol. Masing-masing diambil sebanyak 5 mL dan ditambahkan dengan reagen Folin Ciocalteu yang telah
diencerkan dengan air serta 4 mL larutan natrium karbonat 1 M. Sampel didiamkan selama OT kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 600-800 nm.
10. Penetapan kadar fenolik total
a. Pembuatan kurva baku asam galat. Sebanyak 0,5 mL larutan asam galat 50;
75; 100; 125; dan 150 µgmL ditambahkan dengan 5 mL reagen Folin-Ciocalteu yang
telah diencerkan dengan air 1:10; vv. Larutan selanjutnya ditambah dengan 4,0 mL natirum karbonat 1 M. Setelah 10 menit, absorbansinya dibaca pada panjang
gelombang 750 nm terhadap blanko yang terdiri atas akuades : metanol p.a. 1:1; vv, reagen Folin-Ciocalteu, dan larutan natrium karbonat 1 M.
b. Validasi metode penetapan kandungan fenolik total. Hasil dari prosedur 9a
divalidasi berdasarkan, presisi CV, linearitas nilai r serta spesifisitas spektra kontrol.
c. Estimasi kandungan fenolik total larutan uji. Diambil 0,5 mL larutan uji 400
µgmL, lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dan dilanjutkan sebagaimana perlakuan pada pembuatan kurva baku asam galat. Kandungan fenolik total
dinyatakan sebagai g ekuivalen asam galat g ekuivalen asam galat per g fraksi etil asetat.
11. Analisis hasil
Aktivitas penangkapan radikal DPPH dihitung dengan rumus : Aktivitas penangkapan radikal=
Keterangan: A = absorbansi
Data aktivitas dianalisis dan dihitung nilai IC
50
melalui analisis probit. IC
50
merupakan konsentrasi yang mampu menghambat 50 aktivitas DPPH. Kandungan fenolik total dalam fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli
dihitung sebagai massa ekuivalen asam galat. Nilai absorbansi larutan uji dimasukkan
ke dalam persamaan kurva baku asam galat sehingga diperoleh nilai g ekuivalensi larutan uji terhadap asam galat. Nilai tersebut kemudian dihitung:
F=Kandungan fenolik total=
Data dianalisis secara statistik dengan software R.
28
BAB IV
PEMBAHASAN A. Determinasi Tanaman Trengguli
Determinasi tanaman diperlukan untuk memastikan bahan yang digunakan telah sesuai dengan jenis tanaman yang akan digunakan sebagai bahan penelitian.
Tanaman yang digunakan harus diidentifikasi spesies tanamannya sehingga penelitian yang dilakukan sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Determinasi tanaman dilakukan
di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, pada tanggal 29 Januari 2013. Proses determinasi dilakukan
dengan acuan menurut van Stenis 1981. Hasil determinasi telah menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan adalah Cassia fistula L Lampiran 1.
B. Pengumpulan Bahan