Hasil Ekstraksi METODE PENELITIAN

karena umur daun masih dianggap terlalu muda dan bukan daun kuning karena kandungan kimia di dalamnya telah hilang atau rusak. Kriteria lain dari daun yang diperhatikan antara lain, tidak berjamur dan tidak berulat dan tidak busuk. Kriteria tersebut menjadi pertimbangan agar daun yang digunakan dalam ekstraksi tidak mengalami perubahan kandungan kimiaatau biotransformasi karena adanya cemaran-cemaran tersebut. Daun-daun yang sesuai dengan kriteria tersebut dikumpulkan lalu dicuci untuk membersihkan debu atau kotoran yang menempel pada permukaan daun. Daun kemudian dikering-anginkan sehingga kandungan airnya berkurang. Tujuan dari pengeringan adalah untuk mengawetkan daun sehingga dapat disimpan selama beberapa waktu. Setelah daun dikeringkan, simplisia kering dapat disimpan untuk jangka panjang Raaman, 2006. Pelaksanaan pengeringan harus dalam kondisi terkontrol agar tidak terjadi kerusakan kandungan kimia Raaman, 2006. Pengeringan tidak dilakukan dengan suhu tinggi melainkan dengan suhu ruang. Pengeringan dalam suhu ruang dipilih untuk mengurangi kemungkinan kerusakan zat kimia akibat suhu tinggi. Hasil pengeringan dijadikan serbuk supaya dapat dimaserasi.

C. Hasil Ekstraksi

Ekstraksi dilakukan untuk menyari zat kimia termasuk metabolit sekunder dari dalam daun. Ekstraksi organik merupakan suatu proses untuk memisahkan zat yang diinginkan dari bahan tanaman Raaman, 2006. Daun tersebut sebelum diekstraksi dihancurkan atau digiling menjadi serbuk lalu dicampur dengan suatu pelarut Raaman, 2006. Daun yang telah dipilih tadi digiling dengan grinder hingga halus. Serbuk hasil penggilingan kemudian diayak, untuk memperoleh ukuran partikel yang kecil. Daun diubah menjadi serbuk agar luas permukaan efektifnya meningkat dan kontak dengan pelarut meningkat. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode maserasi. Metode maserasi adalah metode ekstraksi yang melibatkan perendaman dan pengadukan bahan tanaman dengan pelarut Raaman, 2006. Metode ini dipilih karena maserasi sederhana sehingga mudah dilakukan. Prosedur ekstraksi ini tidak membutuhkan panas sehingga dapat mencegah degradasi senyawa yang terkandung dalam tanaman. Sarker, Zahid, dan Alexander, 2006. Proses ekstraksi berhenti sepenuhnya setelah mencapai kesetimbangan antara zat dalam ekstrak dengan zat dalam tanaman Sarker et al, 2006. Metode ini memiliki kelemahan waktu yang dibutuhkan dalam proses ektraksi cukup panjang Sarker et al, 2006. Pelarut yang digunakan adalah etanol 76 karena senyawa fenolik seperti flavonoid yang diduga memiliki aktivitas antioksidan dapat terekstrak. Pemilihan etanol sebagai pelarut dibandingkan dengan metanol, yaitu metanol memiliki ketoksikan yang lebih tinggi dibandingkan etanol. Penggunaan metanol yang toksik untuk ekstrak dirasakan kurang aman apabila digunakan dengan tujuan konsumsi. Pelarut etanol dapat masuk ke sel tumbuhan dengan baik dan menarik zat-zat di dalamnya. Proses maserasi menggunakan serbuk daun yang telah diayak lalu dimaserasi dengan etanol. Proses maserasi dilakukan selama dua hari, setelah dua hari cairan ekstrak diambil, kemudian dilakukan maserasi ulang terhadap sisa serbuk, maserasi ulang dilakukan dua kali. Tujuan maserasi ulang adalah untuk menarik sebanyak mungkin komponen yang terkandung di dalam serbuk daun sehingga hasil esktraksi yang diperoleh dapat lebih maksimal. Dari hasil maserasi, diperoleh cairan yang berwarna hitam kecoklatan. Hasil ekstraksi kemudian diuapkan sehingga diperoleh ekstrak kental yang kemudian akan digunakan untuk proses selanjutnya. Proses penguapan dilakukan dengan alat bantu vacuum rotary evaporator. Tujuan penguapan ini adalah untuk memisahkan antara zat yang terekstrak dengan pelarut yang digunakan, sehingga dapat diperoleh ekstrak kering atau kental. Vacuum rotary evaporator digunakan karena dapat memisahkan pelarut dengan lebih sempurna dan lebih cepat dibandingkan dengan dipanaskan di waterbath. Vacuum rotary evaporator juga tidak membutuhkan suhu tinggi sehingga mengurangi kemungkinan degradasi akibat pengaruh suhu tinggi. Ekstrak kental yang diperoleh ditimbang dengan cawan sehingga dapat diketahui bobot ekstrak yang dihasilkan. Bobot ekstrak dibandingkan dengan bobot bahan serbuk yang digunakan untuk perhitungan rendemendari proses ekstraksi yang dilakukan. Bobot ekstrak yang diperoleh adalah g dari 90 g bahan serbuk yang digunakan. Rendemen yang diperoleh dari proses ekstraksi adalah 16, 99.

D. Hasil Fraksinasi

Dokumen yang terkait

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli (Cassia fistula L.).

0 2 114

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah anggur Bali (Vitis vinifera L.).

0 0 11

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etilasetat ekstrak metanolik daun apel beludru (Diospyros blancoi A.DC.).

0 9 107

Uji daya antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck).

0 3 96

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 difenil 2 pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah anggur Bali

0 2 9

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik herba seledri (Apium graveolens L.) - USD Repository

0 0 106

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1- DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL) DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK METANOLIK BAWANG DAUN ( Allium fistulosum L.)

0 0 107

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi air ekstrak metanol daun sirih (Piper betle L.) - USD Repository

0 0 163

UJI DAYA ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN RADIKAL 1,1-DIFENIL-2- PIKRILHIDRAZIL DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis (L.) Osbeck)

0 0 94