1. Linearitas
Linearitas dari data dilihat dari koefisien relatif dari persamaan regeresi linier dari data kurva seri baku maupun kurva seri fraksi etil asetat ekstrak etanol.
Menurut Kingston 2004 syarat linearitas apabila R coefficient relative persamaan kurva baku mencapai 0,99 atau mendekati nilai 1.
Regresi linier diperoleh dari membuat seri larutan dengan range 80-120 lalu dibuat pengukuran absorbansi. Dari pengukurantersebut dapat dibuat suatu kurva
yang menunjukkan suatu hubungan peningkatan konsentrasi dengan penurunan absorbansi. Contoh dari kurva regresi pada seri baku kuersetin dan kurva sampel
fraksi seperti gambar di bawah ini. Kurva dipilih dari tiga replikasi karena memiliki koefisien relatif yang terbaik.
Gambar 8. Kurva seri baku
y = -0.037x + 0.848 R=0,9999
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7
5 10
15 20
ab sor
b an
si
konsentrasi
Kurva seri baku kuersetin
Series1 Linear Series1
Gambar 9. Kurva seri fraksi etil asetat ekstrak etanol
Kurva seri baku menunjukkan nilai koefisien relasi R menunjukkan 0,999. Nilai R tersebut telah mencapai nilai 0,99 atau mendekati 1 sehingga dapat dikatakan
linear. Dari kurva seri fraksi asetat ekstrak etanol, koefisien relasi R dari persamaan kurva tersebut adalah 0,999. Nilai R terebut dianggap memenuhi syarat linearitas,
karena R mencapai 0,99 atau mendekati nilai 1. Kesimpulan yang dapat diambil, metode yang digunakan memiliki koefisien relasi yang baik dan menghasilkan data
yang linier
2. Presisi
Presisi dari metode dilihat dari Coefficient Variable CV, presisi menunjukkan bahwa dalam beberapa kali pengukuran variasi antara hasil pengukuran
konsentrasi yang sama tidak terlalu jauh. Semakin tinggi rentangnya, menunjukkan bahwa metode menghasilkan data yang kurang konsisten, atau bervariasi.
y = -0.005x + 0.861 R= 0.9993
0.2 0.4
0.6 0.8
50 100
150
ab sor
b an
si
Konsentrasi
Kurva seri Fraksi
Series1 Linear Series1
Tabel III. Hasil CV dari sampel bahan baku pembanding
Kuersetin rerata kons
rerata abs
SD CV
conf 95 5,0667
0,657 0,005
0,78 0,01275
7,6000 0,565
0,007 1,18
0,01654 10,1333
0,476 0,004
0,76 0,00896
12,6667 0,386
0,01 2,34
0,02240 15,2667
0,297 0,01
4,14 0,03053
Berdasarkan Tabel III, CV yang diperoleh dari bahan baku pembanding memiliki rentang 0,76-4,14. Berdasarkan Kingston 2004 menunjukkan rentang
konsentrasi di bawah 0,1 sebaiknya memiliki rentang CV20., sehingga CV terukur dapat dinyatakan menunjukkan metode DPPH memiliki presisi yang baik
dalam pengukuran baku. Data dari CV sampel fraksi etil asetat ekstrak etanol, ditunjukkan dalam Tabel IV di bawah ini. Data CV dari sampel menggunakan data
yang diperoleh dari larutan seri fraksi etil asetat ekstrak etanol.
Tabel IV. Hasil CV dari sampel fraksi etil asetat ekstrak etanol
fraksi etil asetat rerata
konsentrasi rerata
abs SD
CV conf
95 31,5
0,694 0,006 0,79 0,01368
49,9 0,601
0,015 2,52 0,03759 68,3
0,506 0,009 1,70 0,02142
49,9 0,404
0,01 2,89 0,02901 105
0,294 0,01 3,35 0,02451
Berdasarkan nilai CV yang diperoleh dari bahan baku pembanding memiliki rentang 0,79-3,35. Menurut Kingston 2004 menunjukkan rentang konsentrasi di
bawah 0,1 sebaiknya memiliki rentang CV20. Sehingga CV terukur dapat dinyatakan menunjukkan metode DPPH memiliki presisi yang baik dalam
pengukuran fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli.
3. Spesifisitas