2. Ismail 2010:13 Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat
dalam melakukan transaksi keuangan, maupun transaksi lainnya. 3. Abdurrachman dalam Dendawijaya, 2005:14
Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang,
pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai perusahaan-perusahaan, dan lain-lain.
2.1.2. Jenis Bank
Didalam Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 dengan sebelumnya yaitu Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967, terdapat beberapa
perbedaan jenis perbankan. Untuk lebih jelasnya jenis perbankan dapat ditinjau dari beberapa segi antara lain:
1. Dari segi fungsinya a. Bank Umum
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah. b. Bank Perkreditan Rakyat BPR
Menurut Undang-undang nomor 10 tahun1998, Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Dari segi kepemilikannya Jenis Bank ini dilihat dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja boleh
memiliki bank tersebut. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya adalah sebagai berikut:
a. Bank milik Pemerintah Dimana akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah,
sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Disini ada beberapa bank yang termasuk milik pemerintah yaitu PT. Bank
Neagara Indonesia 46 Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT. Bank Tabungan Negara Tbk, PT. Bank Mandiri Tbk. Keempat bank diatas telah
go public dan sahamnya tidak sepenuhnya lagi milik pemerintah melainkan sebagai milik masyarakat.
b. Bank Pemerintah Daerah BPD Bank yang dimana seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah daerah dan
terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II. c. Bank milik swasta nasional
Merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula
pembagian keuntungannya diambil oleh swasta pula. Dalam bank swasta milik nasional tersebut merupakan bank-bank yang dimiliki oleh badan
usaha yang berbentuk Koperasi.
d. Bank milik asing Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,
baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu negara. e. Bank milik campuran
Bank milik campuran merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Di mana kepemilikan
sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga neraga Indonesia. 3. Dari segi status
Dalam praktiknya jenis Bank dilihat dari statusnya dibagi ke dalam 2 dua macam, yaitu:
a. Bank devisa Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar
negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. b. Bank non devisa
Bank dengan status non devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak
dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. 4. Dari segi cara menentukan harga
a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional Mayoritas bank yang ada di Indonesia menganut prinsip konvensional.
Hal ini disebabkan dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya, Bank yang berdasarkan prinsip ini menggunakan
dua metode yaitu menetapkan bunga sebagai harga jual dan untuk jasa-jasa
Bank lainnya pihak perbankan konvensional menerapkan berbagai biaya- biaya.
b. Bank yang berdasarkan prinsif syariah Bank yang berdasarkan dengan prinsip syariah merupakan aturan
perjanjian berdasarkan hukum islam antara Bank dengan pihak lain, baik dalam hal untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan
perbankan lainnya.
2.1.3. Peran dan Fungsi Bank