Margin NIM, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO.
b. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit Ratio LDR c. Perusahaan yang diteliti adalah Bank Badan Umum Milik Negara persero
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2011.
3.4. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variable penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.4.1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Loan to Deposit Ratio LDR. LDR adalah rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang
diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat Dana Pihak Ketiga yang digunakan. Rasio yang tinggi menggambarkan kurang baiknya posisi
likuiditas bank Siamat, 2005:344. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian
likuiditas bank. Menurut Surat Edaran BI No. 330DPNP tanggal 14 Desember 2001, LDR diukur dari perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan terhadap
jumlah dana pihak ketiga, sebagaimana yang dirumuskan sebagai berikut:
Menurut ketentuan dari Bank Indonesia, rasio LDR yang paling sehat berada pada kisaran 78-100. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan
bank dalam membayarkan kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit sebagai sumber likuditasnya. Semakin tinggi rasio
tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank
yang bersangkutan. Hal ini disebabkan oleh jumlah dana bank yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar Dendawijaya, 2005:116.
3.4.2. Variabel Independen
1. Return on Assets X
1
Return on Assets digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan Dendawijaya,
2005:118. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank
tersebut dari segi penggunaan asset. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
2. Capital Adequacy Ratio X
2
Capital Adequacy Ratio merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan
usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank. Dengan kata lain, Capital Adequacy Ratio adalah rasio kinerja
bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya
kredit yang diberikan Dendawijaya, 2005:121. Sejalan dengan standar yang ditetapkan Bank of International Settlements BIS,
seluruh bank yang ada di Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal minimum sebesar 8dari ATMR Dendawijaya, 2005:144. Rumus Capital
Adequacy Ratio CAR sebagai berikut :
CAR =
x 100
3. Non Performing Loan X
3
Non Performing Loan merupakan rasio yang membandingkan jumlah kredit bermasalah yang terdiri dari kredit kurang lancer, diragukan dan macet
terhadap seluruh kredit yang diberikan. Dalam rasio NPL ini, kredit yang diperhitungkan adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 330DPNP tanggal 14 Desember 2001, maka dapat di rumuskan sebagai berikut:
NPL = x 100
4. Net Interest Margin X
4
Net Interest Margin merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya dalam
rangka menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin besar rasio ini maka semakin meningkatnya pendapatan bunga yang diperoleh dari aktiva produktif
yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank tersebut dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
NIM = 100
5. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional X
5
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Biaya
operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
3.5.
Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari penelitian ilmiah yang termuat
dalam operasionalisasi variabel penelitian. Secara rinci, operasionalisasi variabel
dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel
Definisi Indikator
Satuan Skala
Ukur
1 Return on
Assets X
1
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan ke
dalam seluruh aktiva perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan
Rasio
2 Capital
Adequacy Ratio X
2
Rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan
modal yang dimiliki bank yang dimiliki bank
untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko, misalnya kredit yang
diberikan. Rasio
Lanjutan Tabel 3.1
No Variabel
Definisi Indikator
Satuan Skala
Ukur
3 Non
performing loan X
3
Rasio yang membanding jumlah kredit yang
bermasalah yang terdiri dari kredit kurang lancer,
diragukan dan macet terhadap seluruh kredit
yang diberikan 100
Rasio
4 Net interest
margin X
4
Rasio pasar dimana dapat diukur dengan
selisih antara suku bunga
pendanaan dengan suku bunga
pinjaman yang diberikan.
100 Rasio
5 Biaya
operasional terhadap
pendapatan operasional
X
5
Kelompok rasio yang mengukur efisiensi dan
efektivitas operasional suatu perusahaan dengan
jalur membandingkan satu terhadap lainnya
Rasio
6 Loan to
Deposit Ratio Y
Rasio untuk merngukur komposisi jumlah kredit
yang diberikan dibandingkan dengan
jumlah dana masyarakat Dana Pihak Ketiga
yang digunakan 100
Rasio
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian