Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai LnROA dari nilai tolerance yaitu 5,225 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10
atau sama dengan nilai VIF 10. Dari hasil pengujian, dapat dilihat bahwa angka tolerance ROA 0,10 dan VIF nya 10. Hasil penelitian ini mengidikasikan
bahwa tidak terjadi multikolinearitas di antara variabel independen dalam penelitian.
4.4. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel Return on Asset ROA, Capital Adequecy Ratio CAR,
Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO terhadap Loan to Deposit Ratio LDR
pada Bank Badan Umum Milik Negara. Beberapa tahapan yang dilakukan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui
pengaruh ROA X
1
, CAR X
2
, NPL X
3,
NIM X
4
, BOPO X
5
terhadap LDR Y. Hasil regresi dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.544 .546
4.663 .000
LnROA -.320
.089 -.851
-3.607 .001
LnCAR .569
.161 .480
3.526 .002
LnNPL -.418
.064 -1.153
-6.554 .000
LnNIM .391
.133 .610
2.942 .007
LnBOPO .070
.055 .167
1.284 .210
a. Dependent Variable: LnLDR
Sumber: Hasil Pengujian, 2013 Data Diolah
Berdasarkan pengelolaan data pada Tabel 4.8 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B, diperoleh model persamaan regresi berganda berikut:
Y’ = α + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e Sehingga, persamaan regresinya menjadi sebagai berikut:
LDR= 2,544 – 0,320 X
1
+ 0,569 X
2
– 0,418 X
3
+ 0,391 X
4
+ 0,070 X
5
+ e Berdasarkan persamaan regresi linier berganda, berikut interpretasi dari
model persamaan regresi diatas: a. Nilai konstanta sebesar 2,544, artinya tanpa mempertimbangkan variabel
independen, maka nilai Loan to Deposit Ratio akan diperoleh sebesar 2,544. b. Koefisien Return on Asset X
1
= -0,320, artinya setiap penambahan Return on Asset sebesar 1, jika variabel lain dianggap konstan, maka akan menurunkan
Loan to Deposit Ratio sebesar 0,320. c. Koefisien Capital Adequacy Ratio X
2
= 0,569, artinya setiap penambahan Capital Adequacy Ratio sebesar 1, jika variabel lain dianggap konstan, maka
akan meningkatkan Loan to Deposit Ratio sebesar 0,569.
d. Koefisien Non Performing Loan X
3
= -0,418, artinya setiap penambahan Non Performing Loan sebesar 1, jika variabel lain dianggap konstan, maka
akan menurunkan Loan to Deposit Ratio sebesar 0,418. e. Koefisien Net Intetest Margin X
4
= 0,391, artinya setiap penambahan Net Interest Margin sebesar 1, jika variabel lain dianggap konstan, maka akan
meningkatkan Loan to Deposit Ratio sebesar 0,391. f. Koefisien Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional X
5
= 0,070, artinya setiap penambahan Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional sebesar 1, jika variabel lain dianggap konstan, maka akan meningkatkan Loan to Deposit Ratio sebesar 0,070.
Dari persamaaan tersebut menunjukkan bahwa CAR, NIM dan BOPO merupakan variabel yang berpengaruh positif terhadap Loan to Deposit Ratio,
sedangkan ROA dan NPL merupakan variabel yang berpengaruh negative terhadap Loan to Deposit Ratio.
4.5. Pengujian Hipotesis