PT. Bank Tabungan Negara

perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negeri.

4.1.4. PT. Bank Tabungan Negara

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun1950 tetapi yang paling subjektif bagi sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No.9 Tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama “POSTSPAABANK IN INDONESIA”. Berdasarkan staatsblat No. 295 Tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Mentrian Keuangan di bawah Mentri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut, tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai Hari dan Tanggal Lahir Bank Tabungan Negara. Perubahan nama dari nama Bank Tabungan Pos menjadi Bank Tabungan Negara didasarkan pada PERPU No.4 Tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No.2 Tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penelitian. Tujuannya adalah untuk memudahkan orang untuk membaca data serta memahami maksudnya. Berikut ini merupakan output SPSS versi 16, yang merupakan keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil olahan data SPSS dalam bentuk deskriptif statistik akan menampilkan karakteristik sampel yang digunakan didalam penelitian ini meliputi: jumlah sampel N, rata-rata sampel mean, minimum dan maksimum serta standar deviasi σ untuk masing-masing variabel. Deskripsi dalam penelitian ini meliputi 6 variabel, yaitu Loan to Deposit Ratio LDR, Return on Asset ROA, Capital Adequecy CAR, Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO yang disajikan dalam Tabel 4.1. berikut: Tabel 4.1 Deskriptif Variabel Penelitian Bank BUMN Persero di Indonesia N Minimum Maximum Mean Std. Deviation LDR 32 48.98 108.42 72.3584 15.83292 ROA 32 .47 5.77 2.6756 1.36646 CAR 32 13.20 25.30 17.4194 3.32897 NPL 32 2.20 26.66 5.6566 5.05393 NIM 32 3.81 12.17 6.6569 2.51019 BOPO 32 20.90 93.04 66.9125 24.28053 Valid N listwise 32 Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah data yang dugunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 sampel data yang diambil dari laporan keuangan publikasi tahunan Bank Badan Umum Milik Negara Persero periode 2004 hingga 2011. a. Variabel LDR memiliki nilai minimum 48,98, nilai maksimum 108,42, rata- rata LDR 72,3584 dan standar deviasi sebesar 15,83292 dengan jumlah amatan sebanyak 32. b. Variabel ROA memiliki nilai minimum 0,47, nilai maksimum 5,77, rata-rata ROA 2,6756 dan standar deviasi sebesar 1,36646 dengan jumlah amatan sebanyak 32. c. Variabel CAR memiliki nilai minimum 13,20, nilai maksimum 25,30, rata-rata CAR 17,4194 dan standar deviasi sebesar 3,32897 dengan jumlah amatan sebanyak 32. d. Variabel NPL memiliki nilai minimum 2,20, nilai maksimum 26,66, rata-rata NPL 5,6566 dan standar deviasi sebesar 5,05393 dengan jumlah amatan sebanyak 32. e. Variabel NIM memiliki nilai minimum 3,81, nilai maksimum 12,17, rata-rata NIM 6,6569 dan standar deviasi sebesar 2,51019 dengan jumlah amatan sebanyak 32. f. Variabel BOPO memiliki nilai minimum 20,90, nilai maksimum 93,04, rata- rata BOPO 66,9125 dan standar deviasi sebesar 24,28053 dengan jumlah amatan sebanyak 32. Semakin besar nilai standar deviasi maka semakin besar kemungkinan nilai riil menyimpang dari yang diharapkan. Dalam kasus seperti ini, dimana nilai mean masing-masing variabel lebih kecil dari pada standar deviasinya, biasanya didalam data terdapat outlier data yang terlalu ekstrim. Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi- observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim. Data-data outlier tersebut biasanya akan mengakibatkan tidak normalnya distribusi data. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif terdapat diperoleh standar deviasi yang jauh lebih kecil dari nilai rata-rata variabel, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat data yang outlier.

4.3. Uji Asumsi Klasik