Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Melalui aspek keuangan, perusahaan dapat mengukur besarnya laba yang telah dihasilkan pada periode tertentu. Kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba atau keuntungan merupakan kunci keberhasilan perusahaan dipandang dari segi ekonomi, karena laba adalah salah satu komponen penting
dalam laporan keuangan perusahaan yang sering digunakan sebagai alat untuk mengukur baik atau tidaknya kinerja keuangan suatu perusahaan. Pengukuran
kinerja keuangan tersebut dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan. Menurut Brigham dan Houston 2009:133, rasio keuangan
dirancang untuk membantu menganalisis atau mengevaluasi laporan keuangan. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan
untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan Wikipedia:2014. Rasio-
rasio keuangan yang biasanya digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan antara lain rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio
profitabilitas. Rasio keuangan yang digunakan sebagai indikator untuk mengukur
kinerja keuangan perusahaan berdasarkan laba adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis, yaitu rasio yang menunjukkan
profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan profitabilitas penjualan dan rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi
profitabilitas investasi. Menurut Brigham dan Houston 2009:107 rasio profitabilitas profitability ratio akan menunjukkan kombinasi dari pengaruh
likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi. Akan tetapi,
perusahaan seringkali kurang memperhatikan rasio-rasio keuangan yang dapat mempengarui profitabilitas. Perusahaan biasanya hanya fokus kepada faktor-
faktor yang berhubungan dengan peningkatan produksi dan penjualan. Oleh karena itu, penelitian ini akan mencoba untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh dari rasio-rasio keuangan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan yang diukur dengan Return On Investment ROI.
Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya. Menurut
Brigham dan Houston 2009, Current Ratio CR atau rasio lancar merupakan indikator sampai sejauh mana klaim dari kreditur jangka pendek
yang paling sering digunakan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan digunakan Current Ratio CR untuk menguji pengaruhnya terhadap
profitabilitas perusahaan yang diukur dengan Return On Investment ROI. Rasio manajemen aset merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif
sebuah perusahaan dalam mengelola asetnya Farah:2011. Inventory Turnover Ratio
ITR merupakan salah satu rasio manajemen aktiva yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjual
produknya pada periode tertentu dibandingkan dengan jumlah persediaan yang dimiliki. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan, kemungkinan semakin
besar perusahaan akan memperoleh keuantungan. Rasio ini juga akan digunakan untuk menguji pengaruhnya terhadap profitabilitas perusahaan
yang diukur dengan Return On Investment ROI.
Rasio menajemen utang atau leverage berkaitan dengan eksternal perusahaan, yaitu seberapa jauh suatu perusahaan menggunakan pendanaan
melalui utang. Perusahaan yang memiliki rasio utang relatif tinggi akan memiliki ekspektasi pengembalian yang juga lebih tinggi ketika perekonomian
berada dalam keadaan normal, namun akan memiliki risiko kerugian ketika keadaan ekonomi tidak normal. Oleh karena itu, keputusan akan penggunaan
utang mengharuskan perusahaan untuk menyeimbangkan tigkat ekspektasi pengembalian yang lebih tinggi dengan risiko yang meningkat Brigham dan
Houston, 2009. Rasio utang terhadap modal sendiri atau Debt to Equity Ratio DER akan digunakan untuk menguji pengaruhnya terhadap profitabilitas
perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini akan mengambil judul
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return On Investment ROI Studi Komparatif Pada Perusahaan Manufaktur di Negara ASEAN”.
Penelitian ini mencoba untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing- masing variabel terhadap Return On Investment ROI sehingga perusahaan
dapat mengetahui kebijakan yang harus diambil untuk menjaga kelangsungan usaha. Perusahaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan-
perusahaan di Negara ASEAN yang termasuk dalam kelompok manufaktur. Pemilihan kelompok manufaktur ini didasarkan pada alasan bahwa
perusahaan-perusahaan manufaktur merupakan kelompok emiten yang terbesar dibandingkan dengan kelompok lain yang sudah ada, dengan asumsi
semakin besar objek yang diamati maka akan semakin akurat hasil kajian.