Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan uji statistic Durbin-Waston dengan rumus: d w Keterangan: d w = nilai Durbin-Waston e = Y – Ý n = jumlah sampel Hasil dari rumus tersebut dibandingkan dengan tabel Durbin- Waston. Di dalam tabel tersebut dimuat nilai batas d u dan nilai batas bawah d L untuk berbagai nilai n dan k jumlah variabel bebas. Jika d u d w 4-d u , maka tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif. Panduan untuk mengambil kesimpulan adalah sebagai berikut: 1 d w d L , berarti ada autokorelasi positif 2 d L d w d u , tidak dapat disimpulkan 3 d u d w 4-d u , berarti tidak terjadi autokorelasi 4 4-d u d w 4-d L , tidak dapat disimpulkan 5 d w 4-d L , berarti ada autokorelasi negatif d. Uji Heterokedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Hal ini juga disebut sebagai homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2009 untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat menggunakan metode grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan residualnya SRESID. Kemudian deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah diolah. Dasar dari analisis heteroskedasitas adalah sebagai berikut : 1 Jika ada pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka diindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.