Analisis Statistik Deskriptif Hasil Penelitian
2012. Penentuan jumlah kelas menggunakan rumus Sturges berdasarkan Sugiyono 2012 yaitu:
1 Menghitung jumlah kelas interval K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 105 = 1 + 3,3 2,021
= 1 + 6,669 = 7,669 dibulatkan menjadi 8
2 Menghitung rentang data Rentang data = data terbesar
– data terkecil = 859,32
– 36,42 = 822,90
3 Menghitung panjang kelas Panjang Kelas = rentang data : jumlah kelas
= 822,90 : 8 = 102,86
Berdasarkan perhitungan di atas, maka distribusi frekuensi variabel ROI dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Data CR No
Kelas Interval Frekuensi
1 36,42
– 139,28 35
2 139,29
– 242,15 41
3 242,16
– 345,02 15
4 345,03
– 447,89 2
5 447,90
– 550,76 2
6 550,77
– 653,63 4
7 653,64
– 756,50 5
8 756,51
– 859,37 1
Jumlah 105
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel tersebut, dapat digambarkan histogram sebagai
berikut:
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi CR
Tabel frekuensi dan histogram di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbesar terdapat pada kelas interval kedua yaitu 139,29
– 242,15 sebanyak 41 sampel. Ukuran nilai sentral atau tendensi sentral
merupakan nilai tertentu yang dianggap sebagai pusat kumpulan data
diantaranya meliputi mean, median, dan modus. Tendesi sentral CR terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 10. Tendensi Sentral CR Mean
Median Modus
223,083 165,327
36,423 Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 10, didapatkan nilai mean 223,083, median sebesar 165,327, dan modus sebesar 36,423. Ukuran penyebaran dalam
penelitain ini menggunakan deviasi standar. Berdasarkan lampiran 3, deviasi standar CR dalam penelitian ini sebesar 167,691.
c. Variabel Inventory Turnover Ratio ITR Berdasarkan tabel 6 diatas, besarnya ITR dari 105 sampel
perusahaan manufaktur memiliki nilai terteinggi max sebesar 33,007 dan nilai terendah min sebesar 0,007 dengan rata-rata mean sebesar
5,496, serta standar deviasi sebesar 4,506. Perusahaan yang memiliki ITR terendah dalam penelitian adalah Alumunium Company Of
Malaysia Berhad Malaysia pada tahun 2012, sedangkan perusahaan
dengan nilai ITR tertinggi adalah AgriNuture Inc Filipina pada tahun 2014. Penentuan jumlah kelas menggunakan rumus Sturges
berdasarkan Sugiyono 2012 yaitu: 1 Menghitung jumlah kelas interval
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 105 = 1 + 3,3 2,021
= 1 + 6,669 = 7,669 dibulatkan menjadi 8
2 Menghitung rentang data Rentang data = data terbesar
– data terkecil = 33,007
– 0,007 = 33
3 Menghitung panjang kelas Panjang Kelas = rentang data : jumlah kelas
= 33 : 8 = 4,125
Berdasarkan perhitungan di atas, maka distribusi frekuensi variabel ROI dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Data ITR No
Kelas Interval Frekuensi
1 0,007
– 4,132 36
2 4,133
– 8,258 55
3 8,259
– 12,384 8
4 12,385
– 16,510 4
5 16,511
– 20,636 1
6 20,637
– 24,762 7
24,763 – 28,888
8 28,889
– 33,014 1
Jumlah 105
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel tersebut, dapat digambarkan histogram
sebagai berikut:
Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi ITR Tabel frekuensi dan histogram di atas menunjukkan bahwa frekuensi
terbesar terdapat pada kelas interval kedua yaitu 4,133 – 8,258
sebanyak 55 sampel. Ukuran nilai sentral atau tendensi sentral merupakan nilai tertentu yang dianggap sebagai pusat kumpulan data
diantaranya meliputi mean, median, dan modus. Tendesi sentral ITR terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 12. Tendensi Sentral ITR Mean
Median Modus
5,506 5,204
5,326 Sumber: Lampiran 3
Berdasarkan tabel 12, didapatkan nilai mean 5,506, median sebesar 5,204, dan modus sebesar 5,326. Ukuran penyebaran dalam penelitain
ini menggunakan deviasi standar. Berdasarkan lampiran 3, deviasi standar ITR dalam penelitian ini sebesar 4,506.
d. Variabel Debt To Equity Ratio DER Berdasarkan tabel 6 diatas, besarnya DER dari 105 sampel
perusahaan manufaktur memiliki nilai terteinggi max sebesar 243,085 dan nilai terendah min sebesar 10,715 dengan rata-rata
mean sebesar 76,86, serta standar deviasi sebesar 55,307. Perusahaan yang memiliki DER terendah dalam penelitian adalah
Apollo Holding Berhad Berhad Malaysia pada tahun 2014,
sedangkan perusahaan dengan nilai DER tertinggi adalah Chow Steel Industries Public Company Limited
Thailand pada tahun 2014. Penentuan jumlah kelas menggunakan rumus Sturges berdasarkan
Sugiyono 2012 yaitu: 1 Menghitung jumlah kelas interval
K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 105
= 1 + 3,3 2,021 = 1 + 6,669
= 7,669 dibulatkan menjadi 8 2 Menghitung rentang data
Rentang data = data terbesar – data terkecil
= 243,08 – 10,71
= 232,37 3 Menghitung panjang kelas
Panjang Kelas = rentang data : jumlah kelas
= 232,37 : 8 = 29,05
Berdasarkan perhitungan di atas, maka distribusi frekuensi variabel ROI dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Data DER No
Kelas Interval Frekuensi
1 10,71
– 39,76 34
2 39,77
– 68,82 25
3 68,83
– 97,88 11
4 97,89
– 126,94 14
5 126,95
– 156,00 10
6 156,01
– 185,06 4
7 185,07
– 214,12 6
8 214,13
– 243,18 1
Jumlah 105
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel tersebut, dapat digambarkan histogram
sebagai berikut:
Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi DER
Tabel frekuensi dan histogram di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbesar terdapat pada kelas interval pertama yaitu 10,71
– 39,76 sebanyak 34 sampel. Ukuran nilai sentral atau tendensi sentral
merupakan nilai tertentu yang dianggap sebagai pusat kumpulan data diantaranya meliputi mean, median, dan modus. Tendesi sentral DER
terdapat pada tabel berikut ini: Tabel 14. Tendensi Sentral DER
Mean Median
Modus 76,860
62,972 10,715
Sumber: Lampiran 3 Berdasarkan tabel 14, didapatkan nilai mean 76,860, median sebesar
62,972, dan modus sebesar 10,72. Ukuran penyebaran dalam penelitain ini menggunakan deviasi standar. Berdasarkan lampiran 3,
deviasi standar DER dalam penelitian ini sebesar 55,307.