menggunakan Current Ratio CR, Inventory Turnover Ratio ITR, dan Debt to Equity Ratio
DER secara bersamaan sebagai parameter utama untuk mengukur kinerja perusahaan dalam memprediksi profitabilitas
melalui ROI. Hasil penelitian ini mendukung teori Brigham dan Houston 2009
bahwa jika rasio likuiditas, manajemen aset, manajemen utang, dan profitabilitas terlihat baik dan kondisi ini berjalan terus menerus secara
stabil maka rasio pasar juga akan tinggi dan harga saham kemungkinan tinggi sesuai dengan yang diperkirakan sehingga akan menarik investor
untuk melakukan investasi.
5. Perbedaan Current Ratio CR, Inventory Turnover Ratio ITR, Debt
to Equity Ratio DER dan Return On Investment ROI antar perusahaan manufaktur di Negara ASEAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan Current Ratio
CR, Inventory Turnover Ratio ITR, Debt to Equity Ratio
DER dan Return On Investment ROI antar perusahaan manufaktur di Negara ASEAN tahun 2012-2014. Hasil analisis
menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk semua variabel lebih kecil dari nilai probabilitas yang telah ditentukan, yaitu 0,05 sehingga H0
yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan Current Ratio CR, Inventory Turnover Ratio
ITR, Debt to Equity Ratio DER dan Return On Investment
ROI antar perusahaan manufaktur di Negara ASEAN tahun 2012-2014 ditolak.
Nilai signifikansi untuk Current Ratio CR sebesar 0,000, Inventory Turnover Ratio
ITR sebesar 0,036, Debt to Equity Ratio DER sebesar 0,000 dan Return On Investment ROI sebesar 0,029.
Nilai signifikansi untuk ke empat variabel tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Current Ratio
CR, Inventory Turnover Ratio ITR, Debt to Equity Ratio DER dan Return On Investment
ROI antar perusahaan manufaktur pada Negara ASEAN tahun 2012-2014. Negara dengan rata-rata Current Ratio CR,
Inventory Turnover Ratio ITR, Debt to Equity Ratio DER dan Return
On Investment ROI tertinggi secara berturut-turut adalah Indonesia,
Filipina, Thailand, dan Filipina.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti dalam melakukan penelitian ini mempunyai keterbatasan yang dapat menimbulkan bias, antara lain sebagai berikut:
1. Peneliti hanya menguji faktor internal yang diduga mempengaruhi Return On Investment
ROI, yaitu Current Ratio CR, Inventory Turnover Ratio ITR, dan Debt to Equity Ratio DER, sehingga faktor internal lain dan
faktor eksternal tidak diuji. 2. Peneliti hanya menggunakan masing-masing satu rasio pada likuiditas,
manajemen asset, dan manajemen utang sehingga belum mengetahui seberapa besar pengaruh dari rasio-rasio keuangan lain yang termasuk
pada likuiditas, manajemen asset, dan manajemen utang.
3. Peneliti hanya menggunakan laporan keuangan selama 3 tahun, yaitu tahun 2012-2014 pada perusahaan manufaktur di Negara ASEAN sehingga
kurang mencerminkan keadaan finansial perusahaan secara keseluruhan yang
sesungguhnya dari
waktu ke
waktu.