commit to user 96
negeri bebas aktif seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945. Representasi yang dibangun adalah politik luar negeri Indonesia memiliki landasan konstitusional.
Negara Republik Indonesia dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat dan bernegara selalu berlandaskan pada Pancasila dan UUD
1945. Salah satu bentuk penyelenggaraan kehidupan bernegara adalah menjalin kerja sama dengan negara lain. Kebijakan yang menyangkut
hubungan dengan negara lain terangkum dalam kebijakan politik luar negeri. Oleh karena itu, pelaksanaan politik luar negeri Indonesia juga
harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945…
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas, artinya bangsa Indonesia tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia.
Jadi, bangsa Indonesia berhak bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga berarti bahwa bangsa Indonesia
mempunyai cara sendiri dalam menanggapi masalah internasional. Aktif berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan
terwujudnya perdamaian dunia…
Politik luar negeri bebas aktif yang sesuai dengan UUD 1945 juga dilakukan Indonesia dalam menyikapi krisis Terusan Suez. Indonesia
direpresentasikan ikut menjaga perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan perdamaian ke Mesir di bawah komando UNEF United Nations Emergency
Forces yang merupakan pasukan perdamaian PBB. Bangsa Indonesia yang sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 harus
ikut berperan dalam menciptakan perdamaian dunia ikut tergerak membantu mengatasi Krisis Suez. Pada tanggal 8 November 1956 sebagai
wujud partisipasi aktif bangsa Indonesia menyatakan kesediaannya dalam menyelesaikan Krisis Suez dengan bersedia menempatkan pasukan TNI
sebagai penjaga perdamaian di wilayah Mesir dalam Komando UNEF. Pasukan TNI yang dikirim sebagai penjaga perdamaian di Mesir disebut
Pasukan Garuda…
j. Analisis Teks 10
Bab : III. Hubungan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
commit to user 97
Teknologi dengan Perang Dunia II serta Perang Dingin Subbab
: C. Perkembangan Sistem Ekonomi Internasional dengan Perubahan Politik dan Ekonomi di Indonesia
Tema Ideologi : kapitalisme, liberalisme
Deskripsi : Pasca Perang Dunia II kondisi ekonomi dunia mengalami kekacauan. Pada
saat itu juga lahir dua kekuatan besar dunia, yaitu Amerika Serikat dengan sistem ekonomi kapitalis dan Uni Soviet dengan sistem ekonomi sosialis. Sistem
ekonomi kapitalis digambarkan secara positif di dalam teks, sementara sistem ekonomi sosialis digambarkan secara negatif.
Negara-negara di Eropa Barat dan sebagian Asia, seperti Jepang, Singapura, dan Korea selalu cenderung menggunakan sistem ekonomi
kapitalis. Amerika Serikat sebagai pemimpin kapitalis menyatakan bahwa sistem perekonomian kapitalis merupakan sistem perekonomian terbaik di
dunia.
Hal itu disebabkan sistem perekonomian kapitalis menekankan pada bentuk persaingan bebas sesuai nilai liberal. Paham ekonomi kapitalis ini
sangat bertentangan dengan paham ekonomi sosialis. Paham ekonomi sosialis banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur dan sebagian
Asia, seperti Cina, Korea Utara, dan Vietnam. Pada sistem ekonomi sosialis, peranan pemerintah sangat mendominasi. Bahkan, campur tangan
pemerintah dalam kegiatan perekonomian wajib dilaksanakan. Hak milik perorangan atau pribadi sangat diabaikan. Jadi, semua kegiatan itu
dipusatkan dan diperuntukkan bagi negara.
Amerika Serikat dan Uni Soviet direpresentasikan saling bersaing dalam memperluas ideologinya melalui pemberian bantuan ekonomi. Amerika Serikat
memberikan bantuan ke negara-negara Eropa dalam bentuk Marshall Plan dan
commit to user 98
bantuan pada negara-negara di Asia dalam bentuk Mutual Security. Sementara itu Uni Soviet berusaha membendung pengaruh Amerika Serikat dengan memberikan
bantuan ekonomi berupa Molotov Plan. Presiden Amerika Serikat, Harry S. Truman dengan dibantu Menteri
Luar Negeri, Marshall menawarkan bantuan ekonomi ke sejumlah negara Eropa Barat. Program bantuan ekonomi Amerika Serikat tersebut dikenal
dengan nama Marshall Plan yang dicetuskan pada tanggal 5 Juli 1947. Negara-negara Eropa Barat yang menerima bantuan ekonomi melalui
Marshall Plan harus bersedia bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk meningkatkan produksi secara maksimal, menciptakan lapangan kerja, dan
meningkatkan volume perdagangan. Negara-negara Eropa Barat dengan memperoleh bantuan ekonomi melalu Marshall Plan secara bertahap berhasil
menata kembali keadaan perekonomiannya…
Perang Dunia II tidak hanya berlangsung di Eropa, tetapi juga berlangsung di wilayah Asia. Dengan begitu, setelah Perang Dunia II berakhir
kerusakan parah juga melanda wilayah Asia. Berbagai bangunan berantakan dan keadaan ekonomi pun mengalami kelesuan seperti halnya wilayah Eropa.
Amerika Serikat begitu cepat tanggap dengan keadaan di wilayah Asia. Amerika Serikat juga berusaha membantu keadaan negara-negara di wilayah
Asia melalui bantuan ekonomi dan militer. Paket bantuan Amerika Serikat kepada negara-negara Asia disebut Mutual Security.
Melihat aksi Amerika Serikat, Uni Soviet sebagai kekuatan adidaya lainnya mencoba memberi perhatian kepada negara-negara sekutunya di
wilayah Eropa Timur dalam bentuk bantuan ekonomi. Bantuan ekonomi yang maksudkan untuk membendung meluasnya pengaruh liberalisme yang
digagas oleh Menteri Luar Negeri Uni Soviet, Molotov. Oleh karena itu, paket bantuan ekonomi dari negara Uni Soviet untuk negara-negara Eropa
Timur disebut Molotov Plan. Dengan bantuan ekonomi tersebut, negara- negara di Eropa Timur berusaha menata kembali keadaan ekonominya.
Negara-negara yang menganut kapitalisme direpresentasikan sebagai negara-negara yang mampu membangun perekonomiannya bahkan bisa bangkit
menjadi negara yang maju. Pertarungan antara sistem ekonomi kapitalis dan sosialis dimenangkan oleh kapitalis.
Adapun negara-negara baru di Asia, seperti Korea Selatan, Hongkong sekarang bagian dari RRC, Taiwan Cina juga menganggap sebagai bagian
commit to user 99
provinsinya yang membangkang, dan Singapura berusaha memperbaiki keadaan ekonominya dengan menganut sistem liberal pasar bebas. Negara-
negara tersebut sekarang tampil sebagai negara industri baru…
Tampaknya pertarungan sengit dalam memperluas pengaruh antara blok kapitalis dengan sistem ekonomi liberal dan blok komunis dengan sistem
ekonomi sosialis lebih menguntungkan blok kapitalis. Sistem liberal makin mendunia karena ditunjang oleh berkembangnya arus globalisasi dalam
berbagai perusahaan multinasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta munculnya organisasi kerja sama ekonomi regional.
Secara umum subbab ini lebih banyak menggambarkan sistem ekonomi liberalis kapitalis, sementara sistem ekonomi sosialis hanya sedikit dibahas.
Representasi yang dibangun adalah bahwa sistem ekonomi liberalis kapitalis lebih baik daripada sistem ekonomi sosialis. Meskipun Indonesia tidak disebutkan
menganut salah satu sistem tersebut, namun sebenarnya Indonesia terseret dalam arus kapitalisme global. Hal ini nampak dalam keikutsertaan Indonesia dalam
APEC dan AFTA yang menghendaki perdagangan bebas. Perdagangan bebas direpresentasikan sebagai hal yang baik, sementara efek negatif perdagangan
bebas bagi ekonomi Indonesia tidak ditampilkan dalam teks. …sikap Indonesia terhadap keberadaan APEC adalah menyambut era
perdagangan bebas dengan tangan terbuka. Perdagangan bebas menuntut produk-produk berkualitas, memiliki daya saing tinggi dan mampu
menembus pasaran dunia…
AFTA atau kawasan perdagangan bebas adalah suatu bentuk kerja sama negara-negara anggota ASEAN untuk membentuk kawasan
perdagangan bebas
…
k. Analisis Teks 11