commit to user
tujuan pendidikan sebenanrnya adalah membebaskan manusia. Pendidikan pada hakikatnya adalah proses untuk menemukan identitas seseorang atau
suatu kelompok. Proses pendidikan yang sebenarnya adalah proses pembebasan dengan
jalan memberikan kepada peserta didik suatu kesadaran akan kemampuan kemandirian atau memberikan kekuasaan padanya untuk menjadi individu.
Oleh sebab itu, proses pendidikan yang benar adalah yang membebaskan seseorang dari berbagai kungkungan atau empowering, atau penyadaran akan
kemampuan atau identitas seseorang atau kelompok H.A.R. Tilaar, 2003:60.
2. Buku Sekolah Elektronik BSE Sejarah
Buku teks merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran. Buku teks merupakan salah satu bagian dari sumber belajar
sehingga buku teks juga merupakan bagian penting dari pelaksanaan kurikulum.
Direktorat Pendidikan Menengah Umum 2004:3 menyebutkan bahwa buku teks atau buku pelajaran adalah sekumpulan tulisan yang dibuat secara
sistematis berisi tentang suatu materi pelajaran tertentu, yang disiapkan oleh pengarangnya dengan menggunakan acuan kurikulum yang berlaku.
Substansi yang ada dalam buku diturunkan dari kompetensi yang harus dikuasai oleh pembacanya.
Pusat Perbukuan 2006:1 menyimpulkan bahwa buku teks adalah buku yang dijadikan pegangan siswa pada jenjang tertentu sebagai media
commit to user
pembelajaran instruksional, berkaitan dengan bidang studi tertentu. Buku teks merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya.
Buku teks pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan dasar dan menengah dipilih dari buku-buku teks pelajaran yang
telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional berdasarkan rekomendasi penilaian kelayakan dari Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP.
Menurut Masnur Muslich 2010:52 buku teks memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan buku pendidikan lainnya baik dari segi isi, tata letak, maupun
fungsinya. Masnur Muslisch menguraikan bahwa, Dilihat dari segi isinya, buku teks merupakan buku yang berisi uraian
bahan ajar bidang tertentu, untuk jenjang pendidikan tertentu, dan pada tahun ajaran tertentu pula. Dilihat dari segi tata letaknya, buku
teks merupakan sajian bahan ajar yang mempertimbangkan faktor 1 tujuan pembelajaran; 2 kurikulum dan struktur program pendidikan;
3 tingkat perkembangan siswa sasaran; 4 kondisi dan fasilitas sekolah; dan 5 kondisi guru pemakai. Dilihat dari segi fungsinya,
selain mempunyai fungsi umum sebagai sosok buku, buku teks juga mempunyai fungsi sebagai 1 sarana pengembang bahan dan program
dalam kurikulum pendidikan; 2 sarana pemelancar tugas akademik guru; 3 sarana pemelancar ketercapaian tujuan pembelajaran; dan 4
sarana pemelancar efisiensi dan efektifitas kegitan pembelajaran.
Menurut Helius Sjamsuddin 1998:103 kedudukan, fungsi dan peranan buku teks sejarah amat strategis karena menyangkut pembentukan aspek-
aspek kognitif intelektual dan afektif apresiasi, nilai-nilai semua peserta didik dari setiap jenjang pendidikan. Sejarah nasional khususnya dianggap
mempunyai nilai didaktif-edukatif bagi pembentukan jati diri bangsa dan pemersatu berdasarkan atas pengalaman kolektif bernegara dan berbangsa.
Helius Sjamsudin 1998:104-105 mengemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penyusun buku teks sejarah, yaitu 1 substansi
commit to user
faktualnya harus benar-benar dapat dipertanggungjawabkan secara akademis dan sedapat mungkin menggunakan sumber primer; 2 penafsiran atau
penjelasannya harus logis, sistematis, serta memperhatikan visi atau kebijakan pendidikan dan atau politik yang berlaku secara nasional; 3 penyajian dan
retorikanya harus sesuai jenjang usia siswa menurut teori psikologi perkembangan yang umum dikenal; 4 pengenalan konsep-konsep sejarah
perlu menggunakan pendekatan “spiral”, dimulai dari konsep sederhana menuju konsep yang lebih kompleks; 5 secara teknis konseptual buku teks
harus mengikuti Garis-garis Besar Program Pengajaran GBPP menurut kurikulum yang berlaku; dan 6 ada kelengkapan ilustrasi, gambar, foto, peta-
peta sejarah dalam setting dan lay out yang inovatif dan atraktif. S.K. Kochhar 2008:164-167 berpendapat bahwa buku teks yang baik
sangat penting untuk belajar dan mengajar sejarah karena beberapa alasan: 1
Membantu guru. Buku teks memberikan petunjuk untuk membantu guru dalam merencanakan pelajarannya; buku ini berfungsi sebagai buku
referensi pada saat mengajar di kelas; memberikan saran tentang tugas- tugasnya; menyarankan aktivitas-aktivitas yang bisa dilakukan baik di
dalam maupun di luar kelas. 2
Membantu siswa. Buku teks adalah pembimbing bagi siswa. Siswa menggunakan buku teks untuk mempersiapkan diri guna menghadapi
pelajaran di kelas. 3
Memberikan pengatahuan dasar. Buku teks memberikan pengetahuan dasar yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran.
commit to user
4 Membantu dalam belajar mandiri. Efektivitas buku teks terletak pada
fungsinya yang memungkinkan siswa untuk belajar mandiri. 5
Memberikan materi yang logis dan menyeluruh. Buku teks yang baik menyajikan materi dalam susunan yang sistematis dan teratur.
6 Memastikan keseragaman standar yang baik.
7 Menyediakan landasan di mana baik guru maupun siswa dapat memulai
dan melanjutkan proses belajar dan mengajar. Buku teks berisi pengetahuan dasar minimum dan karenanya memberikan titik awal menuju
jalur yang lebih luas. Buku ini menyediakan arena tempat siswa dan guru bisa bersama-sama melakukan eksplorasi. Buku ini juga bisa membuat
perhatian siswa dan guru terfokus pada hal yang sama dan berfungsi dengan baik sebagai titik pusat perhatian.
8 Memberikan konfirmasi dan pengayaan. Buku teks diharapkan berisi
fakta-fakta yang telah disaring dan diuji dengan teliti. Oleh karena itu buku teks bisa mengonfirmasikan pengetahuan yang diperoleh dari tempat-
tempat lain. 9
Memastikan persesuaian intelektual masyarakat. Buku teks dapat mengoordinasikan aktivitas-aktivitas yang memunculkan persesuaian
intrlrktual masyarakat dan dapat berfungsi sebagai bagian dari koordinasi nasional.
Menurut Wawan Darmawan 2010:100 “the history lesson text book as a historiography work for educational purpose does not ignore the
historiographycal rules of history science”. Idealnya, harus ada sinkronisasi
commit to user
antara sejarah akademis dengan sejarah untuk kepentingan pendidikan di dalam buku teks. Namun, hal ini tidak mudah karena adanya perbedaan
tujuan dalam penulisan historiografinya. Sejarah akademis terutama bertujuan untuk mencari kebenaran ilmiah melalui metode sejarah, sementara itu
sejarah untuk kepentingan pendidikan diarahkan untuk penanaman nilai dan pelestarian memori kolektif.
Agus Mulyana 2011:10 mengungkapkan bahwa kepentingan penanaman nilai atau ideologi dan kepentingan kajian kritis dalam buku teks
seharusnya dapat dipadukan. Ideologi atau nilai-nilai dapat tertanam dalam diri siswa ketika membaca buku teks pelajaran sejarah secara kritis, bukan
penanaman ideologi atau nilai-nilai yang bersifat indoktrinasi. Membaca buku teks pelajaran secara kritis lebih mengembangkan kebenaran yang berangkat
dari daya nalar siswa ketika membaca perjalanan sejarah bangsanya. Kurikulum yang menjadi patokan penulisan buku teks merupakan
produk politik pendidikan pemerintah pada masanya Agus Mulyana, 2011:5. Oleh karenanya penyusunan buku teks sejarah selalu berkaitan
dengan kebijakan politik pemerintah yang sedang berkuasa. Pemerintah sebagai penentu kebijakan melakukan rekonstruksi dan seleksi terhadap
peristiwa-peristiwa apa saja yang harus ditulis dalam buku teks dan bagaimana interpretasinya.
Penulisan BSE Sejarah mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Penulis buku teks melakukan interpretasi terhadap
20
Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD yang terdapat dalam KTSP untuk mata pelajaran Sejarah, yaitu: Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Sejarah untuk SMAMA
No KelasSemester
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Kelas XSemester
1 1. Memahami prinsip dasar ilmu
sejarah 1.1 Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah
1.2 Mendeskripsikan tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa pra- aksara dan masa aksara
1.3 Menggunakan prinsip-prinsip dasar penelitian sejarah
2. Kelas XSemester
1 2. Menganalisis peradaban
Indonesia dan dunia 2.1 Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia
2.2 Mengidentifikasi peradaban awal masyarakat di dunia yang berpengaruh terhadap peradaban Indonesia
2.3 Menganalisis asal-usul dan persebaran manusia di kepulauan Indonesia
3. Kelas XI IPS
Semester 1 1. Menganalisis perjalanan bangsa
Indonesia pada masa negara- negara tradisional
1.1 Menganalisis pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-
Buddha terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia 1.2
Menganalisis perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
1.3 Menganalisis pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan Islam
terhadap masyarakat di berbagai daerah di Indonesia 1.4
Menganalisis perkembangan kehidupan negara-negara, kerajaan- kerajaan Islam di Indonesia
1.5 Menganalisis proses interaksi antara tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan
Islam di Indonesia
21
No KelasSemester
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Kelas XI IPS
Semester 2 2. Menganalisis perkembangan
bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan
pendudukan Jepang 2.1
Menganalisis perkembangan pengaruh Barat dan perubahan ekonomi, demografi, dan kehidupan sosial budaya masyarakat di Indonesia pada
masa kolonial 2.2
Menganalisis hubungan antara perkembangan paham-paham baru dan transformasi sosial dengan kesadaran dan pergerakan kebangsaan
2.3 Menganalisis proses interaksi Indonesia-Jepang dan dampak
pendudukan militer Jepang terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia
3. Menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah Bangsa
Indonesia dari abad ke-18 sampai dengan abad ke-20
3.1 Membedakan pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan
Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia 3.2 Menganalisis pengaruh revolusi industri di Eropa terhadap perubahan
sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia 5.
Kelas XII IPS Semseter 1
1. Menganalisis perjuangan bangsa
Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde Baru
1.1 Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan
pembentukan pemerintahan Indonesia 1.2
Menganalisis perkembangan ekonomi-keuangan dan politik pada masa awal kemerdekaan sampai tahun 1950
1.3 Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan antara lain: PKI Madiun 1948, DITII,
Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-SPKI
1.4 Menganalisis perkembangan politik dan ekonomi serta perubahan
masyarakat di Indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan 2. Menganalisis perjuangan sejak
Orde Baru sampai dengan masa reformasi
2.1 M enganalisis perkembangan pemerintahan Orde Baru
2.2 Menganalisis proses berakhirnya pemerintah Orde Baru dan terjadinya reformasi
2.3 Menganalisis perkembangan politik dan ekonomi serta perubahan masyarakat di Indonesia pada masa reformasi
22
No KelasSemester
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
6. Kelas XII IPS
Semester 2 3. Menganalisis perkembangan
sejarah dunia sejak Perang Dunia II sampai
dengan perkembangan mutakhir
3.1 Menganalisis perkembangan sejarah dunia dan posisi Indonesia di
tengah perubahan politik dan ekonomi internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan berakhirnya Perang Dingin
3.2 M
enganalisis perkembangan mutakhir sejarah dunia 7.
Kelas XI IPA Semester 1
1. Menganalisis perjalanan bangsa
Indonesia dari negara tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan,
hingga terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia 1.1
Menganalisis perkembangan negara tradisional Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia
1.2 Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia di bawah
penjajahan: dari masa VOC, Pemerintahan Hindia Belanda, Inggris, sampai Pemerintahan Pendudukan Jepang
1.3 Menganalisis proses kelahiran dan perkembangan nasionalisme
Indonesia 1.4
Menganalisis terbentuknya negara Kebangsaan Indonesia 8.
Kelas XI IPA Semester 2
2. Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa
Proklamasi hingga lahirnya Orde Baru
2.1 Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin
2.2 Menganalisis pergantian pemerintahan dari Demokrasi Terpimpin sampai lahirnya Orde Baru
9. Kelas XII IPA
Semester 1 1. Merekonstruksi perjuangan
bangsa Indonesia sejak masa Proklamasi sampai masa
Reformasi 1. 1 Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Orde
Baru 1.2 Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia pada masa
Reformasi 10. Kelas XII IPA
Semester 2 2. Menganalisis perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi pada abad ke-20
2.1 Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan hubungannya dengan Perang Dunia II dan Perang Dingin
2.2 Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
23
No KelasSemester
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
11. Kelas XI Bahasa Semester 1
1. Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-
negara tradisional Menganalisis perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan
Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia 1.2 Menganalisis perkembangan kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam di
Nusantara terutama dalam bidang bahasa dan karya sastra 12. Kelas XI Bahasa
Semester 2 2. Menganalisis perjalanan bangsa
Indonesia pada masa kolonial dan tumbuhnya pergerakan
kebangsaan Indonesia 2.1 Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia di bawah
penjajahan: dari masa VOC, Pemerintahan Hindia Belanda, Inggris, sampai Pemerintahan Pendudukan Jepang
2.2 Menganalisis perkembangan kebudayaan masyarakat Nusantara di bawah penjajahan asing terutama dalam bidang bahasa dan karya
sastra 2.3 Menganalisis proses kelahiran dan perkembangan nasionalisme
Indonesia 13. Kelas XII Bahasa
Semester 1 1. Merekonstruksi perjuangan
bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde
Baru 1.1 Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi
hingga Demokrasi Terpimpin 1.2 Menganalisis pemerintahan dari Demokrasi Terpimpin sampai lahirnya
Orde Baru 1.3 Menganalisis perkembangan kebudayaan masyarakat Indonesia sejak
proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin terutama dalam bidang bahasa dan karya sastra
14. Kelas XII Bahasa Semester 2
2. Merekonstruksi perjuangan bangsa sejak Orde Baru sampai
dengan masa Reformasi 2.1 Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak
pemerintahan Orde Baru sampai dengan masa Reformasi 2.2 Menganalisis perkembangan kebudayaan masyarakat Indonesia sejak
Orde Baru sampai dengan masa Reformasi terutama dalam bidang bahasa dan karya sastra
commit to user
Buku Sekolah Elektronik BSE Sejarah merupakan suatu produk kebijakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan buku yang berkualitas,
murah dan mudah untuk diakses. Kebijakan ini bertolak dari kondisi sebelumnya yaitu banyak siswa maupun guru yang kesulitan untuk
mendapatkan buku teks yang berkualitas, murah dan mudah untuk diakses. Depdiknas mengeluarkan aturan mengenai Buku Sekolah Elektronik
BSE dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas Permendiknas No. 11 tahun 2005. Depdiknas membeli hak cipta dari buku
pemiliknya untuk menfasilitasi penyediaan buku bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dengan harga yang terjangkau
. Buku-buku yang dibeli hak ciptanya dan diedarkan dalam bentuk Buku
Sekolah Elektronik BSE dinilai kelayakan pakainya terlebih dahulu oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP sebelum digunakan oleh
pendidik danatau peserta didik sebagai sumber belajar di satuan pendidikan. Kelayakan buku teks yang tersebut kemudian ditetapkan oleh Mendiknas.
BSNP menetapkan beberapa kriteria dalam penilaian buku teks Sejarah SMA yang akan dibeli hak ciptanya dan diedarkan dalam bentuk BSE.
Kriteria itu meliputi komponen kelayakan isi, komponen kebahasaan, dan komponen penyajian.
Komponen kelayakan isi terdiri dari cakupan materi, akurasikebenaran materi, kemutakhiran, mengandung wawasan produktifitas melalui kesadaran
sejarah, merangsang keingintahuan, mengembangkan kecakapan hidup, mengembangkan wawasan kebhinekaan, mengandung wawasan kontekstual,
commit to user
mengandung fakta-fakta sejarah yang intersubjektif, dan mengandung wawasan kebangsaan dan integrasi bangsa. Komponen kebahasaan meliputi
kesesuaian bahasa dengan perkembangan peserta didik, komunikatif, dialogis dan interaktif, lugas, keruntutan alur pikir, koherensi, kesesuaian dengan
kaidah bahasa Indonesia yang benar, dan penggunaan istilah dan simbollambang. Komponen penyajian meliputi teknik penyajian, pendukung
penyajian materi, dan penyajian pembelajaran. BSE yang hak ciptanya dibeli oleh pemerintah dapat diunduh, dicetak,
diperbanyak dan diperdagangkan oleh siapapun. Harga Eceran Tertinggi HET BSE ditetapkan oleh pemerintah. HET tersebut adalah setinggi-
tingginya sebesar taksiran biaya wajar untuk mencetak dan mendistribusikan buku sampai di tangan konsumen akhir ditambah keuntungan sebelum pajak
penghasilan setinggi-tingginya 15 dari taksiran biaya wajar.
3. Analisis Wacana Kritis Teks Pendidikan