Kerangka Pikir KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

commit to user Victor Shnirelman 2009. Hasil penelitiannya adalah bahwa wacana sejarah dalam buku pelajaran sejarah di Rusia sangat tersentralisasi dan dikuasai oleh negara. Wacana alternatif di luar wacana resmi negara tidak diperkenankan untuk muncul dalam buku teks. Implikasi dari sentralisasi dan penyeragaman wacana ini adalah adanya beberapa kelompok etnis tertentu di Rusia yang termarjinalkan dan memori kolektifnya tidak diakui oleh negara.

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir dalam penelitian ini bertujuan sebagai arahan dalam penelitian, terutama untuk memahami alur berpikir, sehingga analisis bisa sistematis dan sesuai dengan tujuan penelitian. Kerangka berpikir ini sifatnya lentur dan terbuka. Kerangka pikir dalam penelitian ini secara sederhana adalah sebagai berikut. Bagan 2. Kerangka Pikir Penelitian commit to user Negara memerlukan pendidikan sejarah untuk menanamkan dan melestarikan ideologi pada peserta didik. Hal ini dilakukan salah satunya melalui praktik wacana dalam buku teks sejarah, karena jika ingin menguasai seseorang maka harus bisa menguasai pemikirannya. Penguasaan pikiran ini dapat dilakukan melalu wacana. Negara melakukan produksi sekaligus kontrol wacana. Produksi wacana itu melalui kurikulum dan buku teks BSE Sejarah SMA yang ditulis berdasarkan kurikulum tersebut. Wacana dalam buku teks tersebut kemudian dikonsumsi oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pada saat yang sama, negara juga melakukan kontrol terhadap kurikulum dan BSE Sejarah SMA melalui BSNP. Dalam proses ini negara melakukan hegemoni terhadap masyarakat melalui BSE Sejarah SMA. Namun, hegemoni ini juga berhadapan dengan counter hegemoni karenanya buku dan sumber belajar alternatif yang berbeda dengan official history dalam BSE Sejarah SMA banyak tersedia sehingga guru atau siswa yang kritis tidak akan menelan begitu saja wacana negara dalam BSE Sejarah SMA. Praktik wacana yang berujung pada hegemoni maupun counter hegemoni dipengaruhi oleh konteks praktik politik pendidikan negara. Negara menerapkan berbagai kebijakan untuk mengontrol teks sekaligus konteks wacana. commit to user 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian terhadap BSE Sejarah SMA merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis yang akan menghubungkan teks dan konteks untuk melihat tujuan dan praktik bahasa. Dalam analisis wacana kritis, wacana dipahami sebagai praktik sosial yang dapat menampilkan efek ideologi: dapat memproduksi dan mereproduksi hubungan kekuasaan yang tidak imbang antara kelas sosial di mana perbedaan itu direpresentasikan dalam posisi sosial yang ditampilkan. Penelitian ini akan mengalanisis wacana ideologi negara dalam BSE Sejarah SMA, proses produksi wacana tersebut dan konteks sosial politik yang melingkupi praktik wacana tersebut. Guna mengungkap semua itu digunakan analisis wacana kritis yang tidak hanya mengungkap makna sebuah wacana, tapi juga konteks wacana sehingga dapat diperoleh pemahaman yang holistik mengenai wacana yang dianalisis. Oleh karenanya model analisis wacana kritis yang cocok untuk digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis model Fairclough. Fairclough 1997:208-210 membagi analisis wacana kritis dalam tiga dimensi, yaitu: