36
Aspek kohesi dan koherensi mengandung maksud adanya keterpaduan isi antarkalimat dan antarparagraf di dalam sebuah karangan. Aspek kelengkapan
unsur cerita didasarkan pada pedoman struktur narasi, yaitu adanya pelaku atau tokoh cerita, latarsetting, alur, dan sudut pandang. Kelengkapan unsur cerita juga
dapat didasarkan pada unsur berita 5W 1H. Aspek kebahasaan meliputi penggunaan diksi dan ejaan EyD mengandung maksud bahwa tulisan yang baik
adalah tulisan yang terdiri atas ketepatan penggunaan diksi dan ejaan. Mustakim 1994:128 mendefinisikan ejaan sebagai suatu ketentuan yang mengatur
penulisan huruf menjadi satuan yang lebih besar berikut penggunaan tanda bacanya, sedangkan diksi atau pilihan kata adalah hasil dari proses atau tindakan
memilih sebuah kata. Kriteria pemilihan kata yang baik adalah harus memperhatikan ketepatan, kecermatan, dan keserasian. Aspek kerapian tulisan
mengandung maksud bahwa tulisan dikatakan rapi apabila bersih dari coretan atau penggunaan tipe-ex dan terbaca.
2.3 Kerangka Berpikir
Prestasi belajar menulis sebagai salah satu kompetensi dasar dalam pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang perlu ditingkatkan. Untuk itu,
penyajian materi dengan metode dan media yang tepat perlu terus diupayakan. Salah satunya adalah metode sugesti-imajinasi dengan media lagu. Metode
sugesti-imajinasi dengan media lagu merupakan suatu metode yang memanfaatkan lagu untuk mendorong imajinasi siswa dalam menemukan ide
pokok dan menyusun karangan narasi karena lagu dapat digunakan untuk
37
merangsang daya imajinasi siswa sehingga siswa dapat dengan mudah menuangkan gagasan-gagasan dan idenya ke dalam sebuah rangkaian kata-kata
indah hingga menjadi sebuah cerita yang dapat dinikmati. Pada prinsipnya, metode sugesti-imajinasi digunakan dengan cara memberi sugesti untuk
merangsang daya imajinasi siswa. Dengan dasar tersebut diharapkan penerapan metode sugesti-imajinasi
dengan media lagu akan dapat menuntun pikiran siswa dalam menyusun karangan narasi, sehingga dapat menghasilkan tulisan yang baik.
Kompetensi menulis karangan narasi siswa kelas V SD Negeri 1 Kertayasa Kabupaten Banjarnegara belum memuaskan. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor itu di antaranya dari siswa itu sendiri maupun dari guru yang kurang kreatif dalam mengembangkan potensi diri para siswa serta
kurang kreatif dalam pemilihan metode dan penggunaan media pembelajaran. Pemilihan metode dan penggunaan media pembelajaran adalah salah satu faktor
yang berpengaruh besar dalam keberhasilan suatu pengajaran. Selama ini pengajaran menulis karangan narasi yang dilakukan oleh guru
masih menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas. Oleh karena itu, siswa menjadi kurang terampil dalam menuangkan ide dan gagasannya serta menjadikan
siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran dan cepat merasa jenuh dan bosan. Kurangnya penjelasan, pelatihan, pemilihan metode yang tidak tepat, dan
jarangnya penggunaan media pembelajaran oleh guru mengakibatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran menulis narasi menjadi kurang maksimal. Siswa
38
merasa jenuh dan kurang berminat saat pembelajaran berlangsung, sehingga siswa menjadi kurang terampil dalam menuangkan ide dan gagasannya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, kegiatan menulis narasi dapat dijadikan sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan dan menarik kesan bagi siswa apabila
memanfaatkan media serta pemilihan metode yang tepat. Metode sugesti- imajinasi melalui media lagu dapat dijadikan sebagai metode alternatif dalam
pengajaran menulis narasi. Pengajaran menulis karangan dengan metode sugesti- imajinasi melalui media lagu dapat membantu siswa mengembangkan imajinasi
serta logikanya dengan baik.
2.4 Hipotesis Tindakan