20
Collins 2008 mengemukakan bahwa karangan narasi adalah karangan yang terbentuk dari suatu pengalaman-pengalaman ataupun kejadian yang dialami
oleh penulis yang diungkapkan dalam sebuah cerita yang di dalamnya terdapat plot, karakter, setting, klimaks, dan ending.
Berdasarkan berbagai pengertian karangan narasi tersebut dapat disimpulkan bahwa narasi adalah suatu karangan yang berisi tentang suatu
peristiwa atau kejadian dengan memperhatikan urutan waktu secara kronologis atau rinci yang memunculkan perubahan dari keadaan suatu waktu menjadi
keadaan yang lain pada waktu berikutnya melalui peristiwa berangkai, baik peristiwa faktual atau fiksi.
2.2.2.2 Jenis Karangan Narasi
Karsana 1986:5.17-5.18 membagi narasikarangan kisahan menjadi dua macam, yaitu kisahan faktual dan kisahan rekaan. Kisahan faktual adalah kisahan
yang peristiwanya benar-benar terjadi. Pelaku yang diperankan, watak, latar cerita dan waktu kejadian terdapat dalam kenyataan. Contohnya, kisah sejarah dan
riwayat hidup. Kisah rekaan adalah kisahan yang peristiwanya tidak benar-benar terjadi. Mungkin saja, komponennya bersifat faktual. Namun, secara keseluruhan
peristiwanya tetap rekaan atau dibuat-buat. Dari uraian pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa narasi
dikelompokkan menjadi dua, yakni narasi atau kisahan faktual dan narasi atau kisahan rekaan. Narasi yang sesuai untuk fokus penelitian penulis adalah jenis
narasi faktual karena jenis narasi ini sesuai dengan keterampilandasar yang
21
penulis angkat, yakni menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan kata dan penggunaan ejaan.
Menurut Keraf 2007, ada dua jenis narasi, yaitu 1 narasi ekspositoris dan 2 narasi sugestif. Narasi yang hanya bertujuan untuk memberikan informasi
kepada pembaca, agar pengetahuannya bertambah luas, yaitu narasi ekspositoris. Sebaliknya, narasi yang disusun dan disajikan sekian macam, sehingga mampu
menimbulkan daya khayal yang dimilikinya, narasi semacam ini adalah narasi sugestif.
Narasi ekspositoris bertujuan menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa
perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut. Narasi ekspositoris dapat bersifat khas atau khusus dan dapat pula bersifat general.
Narasi ekspositoris yang bersifat general adalah narasi yang menyampaikan suatu proses yang umum, yang dapat dilakukan oleh siapa saja, dan dapat pula
dilakukan secara berulang-ulang. Adapun narasi yang bersifat khusus adalah narasi yang berusaha menceritakan suatu peristiwa yang khas yang hanya terjadi
satu kali. Peristiwa yang khas adalah peristiwa yang tidak dapat diulangi, karena ia merupakan pengalaman atau kejadian pada waktu tertentu saja.
Seperti halnya dengan narasi ekspositoris, narasi sugestif juga pertama- tama bertalian dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkai dalam suatu
kejadian atau peristiwa. Seluruh rangkaian kejadian itu berlangsung dalam suatu kejadian waktu. Tujuan utamanya adalah berusaha memberi makna atas peristiwa
22
atau kejadian itu sebagai suatu pengalaman. Karena sasarannya adalah makna peristiwa atau kejadian, narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal imajinasi.
Tabel 1 Perbedaan pokok antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif
No. Narasi Ekspositoris
Narasi Sugestif 1.
Memperluas pengetahuan. Menyampaikan suatu makna atau
suatu amanat yang tersirat. 2.
Menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian.
Menimbulkan daya khayal.
3. Didasarkan pada penalaran untuk
mencapai kesepakatan rasional. Penalaran hanya berfungsi sebagai
alat untuk menyampaikan makna, sehingga kalau perlu penalaran
dapat dilanggar.
4. Bahasanya lebih condong ke bahasa
informatif dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif.
Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif dengan
menitikberatkan penggunaan kata- kata konotatif.
Sumber: Keraf 2007:138 Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa jenis karangan
narasi ada dua, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Untuk jenis narasi yang akan menjadi fokus penelitian ini adalah narasi sugestif karena sesuai
dengan topik penelitian, yakni menulis sebuah cerita berdasarkan suatu pengalaman dengan menghidupkannya sesuai dengan imajinasi siswa yang
disusun berdasarkan satu kesatuan paragraf.
23
2.2.2.3 Struktur Narasi