17
sehingga nilai rata-rata kelas menjadi 80. Selain itu, siswa juga mengalami perubahan perilaku, terlihat pada siklus II siswa lebih aktif dan tertib.
2.2 Landasan Teoretis
2.2.1 Hakikat Menulis
Tarigan 1983:3-4 menyatakan bahwa menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis harus terampil
memanfaatkan grafologi, struktur kata, dan kosakata. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik
yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa Lado dalam Tarigan 1983:21.
Yeti 1986:2.33 mengungkapkan bahwa menulis pada hakikatnya menyampaikan ide atau gagasan dan pesan dengan menggunakan lambang grafis
tulisan. Akhadiah 1988:22 mendefinisikan menulis sebagai suatu proses, yaitu
proses penulisan. Ini berarti bahwa kita melakukan kegiatan itu dalam beberapa tahap, yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi.
Nurhadi 1995:343 mendefinisikan keterampilan menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa yang paling tinggi tingkatannya. Menulis adalah
18
suatu proses penuangan ide atau gagasan dalam bentuk paparan bahasa tulis berupa rangkaian simbol-simbol bahasa huruf.
Menulis adalah aktivitas merumuskan kembali berbagai masalah yang pernah dialami dan dibaca pada waktu lalu, direkonstruksi ulang, dan
dikompilasikan untuk diolah menjadi sebuah tulisan Nurudin 2001:1. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah
kemampuan seseorang dalam menuangkan ide, gagasan, pesan, buah pikiran maupun pengalaman-pengalaman yang telah terjadi dalam dirinya ke dalam
bahasa tulis dengan memperhatikan ejaan dan tanda baca serta keterpaduan antarkalimat agar dapat dipahami oleh pembaca. Jadi, menulis bukanlah bentuk
komunikasi langsung secara tatap muka, melainkan dituangkan dalam lambang grafis berupa tulisan dengan bahasa yang telah disepakati bersama.
2.2.2 Karangan Narasi