71
unsur cerita, aspek kebahasaan penggunaan diksi dan EyD, dan aspek kerapian tulisan. Hasil penelitian atas masing-masing aspek dapat dijelaskan sebagai berikut.
4.1.1.1.1 Perolehan Skor Aspek Keefektifan Penggunaan Kalimat
Penilaian aspek keefektifan penggunaan kalimat difokuskan pada penggunaan kalimat efektif dalam penyusunan karangan narasi. Hasil tes pada
aspek keefektifan penggunaan kalimat siswa dalam penulisan karangan narasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7 Hasil Tes Kompetensi Menulis Karangan Narasi Aspek Keefektifan Penggunaan Kalimat
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata 1. Sangat
baik 17-20 0 34430x10020
= 57, 33 Cukup
2. Baik 13-16
6 96 27,91
3. Cukup 9-12
16 192 55,81
4. Kurang 5-8
6 48 13,95
5. Sangat kurang 1-4
2 8
2,33 Jumlah 30
344 100
Berdasarkan data pada tabel 7 dapat diketahui bahwa keefektifan penggunaan kalimat siswa dalam penulisan karangan narasi pada siklus I sebagian
besar masuk dalam kategori cukup, yaitu mencapai 57,33 . Kategori baik dengan rentang skor 13-16 diperoleh 6 siswa atau 55,81, kategori cukup dengan rentang
skor 9-12 diperoleh 16 siswa atau 13,95, kategori kurang dengan rentang skor 5-8 diperoleh 6 siswa atau 13,95 dan kategori sangat kurang dengan rentang
skor 1-4 diperoleh 2 siswa atau 2,33. Skor rata-rata kelas untuk aspek
72
keefektifan penggunaan kalimat pada siklus I sebesar 57,33 masuk dalam kategori cukup.
4.1.1.1.2 Perolehan Skor Aspek Kohesi dan Koherensi
Penilaian aspek kohesi dan koherensi difokuskan pada keterpaduan isi antarparagraf dan antarkalimat di dalam menulis karangan narasi. Hasil tes pada
aspek kohesi dan koherensi siswa dalam menyusun karangan narasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8 Hasil Tes Kompetensi Menulis Karangan Narasi Aspek Kohesi dan Koherensi
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata 1. Sangat
baik 17-20 0 38030x10020
= 63,33 Cukup
2. Baik 13-16
6 96 25,26
3. Cukup 9-12
23 276 72,63
4. Kurang 5-8
1 8
2,11 5. Sangat
kurang 1-4
Jumlah 30 380
100
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan skor pada aspek kohesi dan korehensi dalam kategori baik sebanyak 6 siswa atau
25,26, kategori cukup sebanyak 23 siswa atau 72,63, kategori kurang diperoleh 1 siswa atau 2,11. Skor rata-rata kelas untuk aspek kohesi dan
koherensi pada siklus I sebesar 63,33. Dengan demikian, secara umum dapat dijelaskan bahwa kemampuan siswa pada aspek kohesi dan koherensi masuk
dalam kategori cukup
73
4.1.1.1.3 Perolehan Skor Aspek Kelengkapan Unsur Cerita