78
terhadap pembelajaran menulis karangan narasi melalui penerapan metode sugesti- imajinasi dengan media lagu.
4.1.1.2.2.1 Hasil Jurnal Siswa
Jurnal siswa dibagikan pada akhir pembelajaran menulis karangan narasi melalui penerapan metode sugesti-imajinasi dengan media lagu. Jurnal diisi secara
individu untuk mengetahui respon terhadap pembelajaran yang telah diikuti. Jurnal siswa berisi lima pertanyaan yang berkenaan dengan: 1 tanggapan siswa
terhadap pengajaran menulis karangan narasi yang dilakukan; 2 kesan siswa terhadap gaya atau cara mengajar yang dilakukan guru; 3 kesulitan siswa yang
dialami saat menulis karangan narasi; 4 respon siswa terhadap pengajaran menulis karangan narasi melalui penerapan metode sugesti-imajinasi dengan
media lagu; 5 komentar siswa terhadap media lagu yang digunakan dalam pembelajaran; dan 6 pesan, kesan, dan saran siswa terhadap pembelajaran yang
dilakukan. Dari jurnal siswa pada siklus I ini diketahui bahwa sebagian besar siswa
senang mengikuti pengajaran menulis karangan narasi melalui penerapan metode sugesti-imajinasi dengan media lagu. Pada siklus I ini mereka masih mengalami
kesulitan dalam pemilihan kata yang tepat, penyusunan kalimat yang efektif, dan penggunaan ejaan.
Kesulitan yang dialami siswa merupakan hal yang wajar, mengingat kompetensi menulis karangan narasi merupakan hal yang rumit karena menuntut
keterampilan mengolah kata untuk menceritakan suatu pengalaman dalam bentuk paragraf-paragraf. Ada beberapa siswa yang kesulitan untuk mendapatkan sebuah
79
tema tulisan atau cerita walaupun sudah digunakan media lagu untuk memudahkan dalam mendapatkan suatu ide cerita. Meskipun demikian,
pengajaran menulis karangan narasi dapat memberikan pengetahuan baru yang bermakna bagi siswa.
Setelah mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi melalui penerapan metode sugesti-imajinasi dengan media lagu, siswa berpendapat bahwa
pembelajaran ini dapat menambah pengetahuan mereka tentang penulisan karangan narasi karena guru menerapkan metode sugesti-imajinasi dengan media
yang sangat membantu siswa untuk menemukan ide dalam menulis suatu cerita. Meskipun demikian, guru harus menjelaskan lebih dalam mengenai materi
menulis karangan narasi secara detail. Kesan yang diungkapkan oleh siswa mengenai gaya mengajar penulis
dalam pembelajaran menulis karangan narasi menyenangkan dan dapat menghilangkan rasa jenuh karena dengan diterapkannya media lagu dalam
pembelajaran menulis, siswa menjadi santai selain itu cara ini belum pernah diterapkan oleh guru kelas dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Sebagian
besar siswa juga berpendapat bahwa gaya mengajar guru dapat dengan mudah dipahami. Namun, ada juga siswa yang mengungkapkan gaya cara mengajar guru
kurang tegas karena masih terdapat sebagian siswa yang gaduh dalam pembelajaran, sehingga siswa yang merespon positif merasa terganggu dengan
keadaan tersebut. Saran yang diberikan oleh siswa, yaitu walaupun sudah ada contoh, guru
harus tetap menerangkan secara pelan-pelan agar mudah dipahami, sebaiknya
80
guru tidak menyuruh siswa menulis karangan narasi dengan buru-buru karena agak sulit merangkai kata-katanya. Ada pula yang memberi saran agar
penggunaan media lagu lebih dari lima lagu dan alokasi waktunya ditambah. Saran ini menjadi bahan koreksi untuk guru dalam mengajar berikutnya. Pada
pembelajaran yang telah dilakukan guru memang memberikan batasan waktu untuk menulis, sehingga mereka harus selesai dalam waktu yang telah ditentukan.
4.1.1.2.2.2 Jurnal Guru