102
2. Baik 7-8 9
72 30,77
= 78 Baik
3. Cukup 5-6
6 36 15,38
4. Kurang 3-4
4 16 6,84
5. Sangat kurang 1-2
Jumlah 30 234
100
Berdasarkan data pada tabel 19 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan skor pada aspek kerapian tulisan dalam kategori sangat baik sebanyak
11 siswa atau 47,01, kategori baik sebanyak 9 siswa atau 30,77, kategori cukup sebanyak 6 siswa atau 15,38, dan kategori kurang sebanyak 4 siswa
atau 6,84. Skor rata-rata kelas untuk aspek kerapian tulisan pada siklus II sebesar 78 masuk dalam kategori baik.
4.1.2.2 Hasil Nontes Siklus II
Hasil penelitian nontes pada siklus II ini didapatkan dari data observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto. Berikut ini akan diuraikan keempat
hasil penelitian nontes tersebut.
4.1.2.2.1 Hasil Observasi
Pada siklus II observasi yang dilakukan masih sama dengan observasi siklus I. Objek sasaran pengamatan masih berjumlah enam pernyataan. Berikut ini
tabel hasil observasi siklus II.
Tabel 20 Hasil Observasi siklus II No
Aspek yang diamati Frekuensi
Persen
1. Kesiapan siswa dalam menerima
pelajaran. 23 76,67
2. Siswa memperhatikan
penjelasan 26
86,67
103
guru dengan baik
3. Siswa aktif bertanya dan memberi
tanggapan saat pembelajaran berlangsung
14 46,67
4. Siswa melakukan kegiatan
menyimak lagu dengan penuh konsentrasi
27 90
5. Siswa menulis karangan narasi
dengan baik dan penuh konsentrasi 26 86,67
6. Siswa mempunyai sikap duduk
yang baik. 24 80
Hasil observasi pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil siklus I. Kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran pada siklus
II ini mencapai 76,67 atau sebanyak 23 siswa. Respon kesiapan siswa dalam menerima pelajaran terlihat dari sikap siswa yang tenang dan tidak ribut saat
pembelajaran akan dimulai. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan sikap siswa pada siklus I aspek ini
mencapai 86,67 atau sebanyak 26 siswa. Respon positif siswa terhadap penjelasan guru ini ditunjukkan dari keaktifan siswa yang tinggi dalam kegiatan
tanya jawab untuk merespon apa yang disampaikan guru mencapai 46,67 atau sebanyak 14 siswa. Pada pembelajaran siklus II ini siswa sudah semakin berani
untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Mereka secara bergantian bertanya mengenai materi. Selain itu, siswa juga tidak malu lagi untuk
bertanya apabila menemukan kesulitan dalam menulis karangan narasi. Respon positif yang ditunjukkan siswa pada saat siklus II ini terlihat pada
keseriusan siswa dalam memperhatikan media, yakni menyimak lagu dengan
104
penuh keseriusan dan konsentrasi yang penuh. Hal ini terlihat dengan perolehan persentase sebesar 90 atau sebanyak 27 siswa. Keaktifan siswa saat kegiatan
menulis karangan narasi mencapai 86,67 atau sebanyak 26 siswa. Keseriusan dalam mengerjakan karangan juga terlihat dari sikap duduk siswa yang baik,
yakni dengan perolehan persentase sebanyak 80 atau sebanyak 24 siswa. Pada siklus ini, terdapat beberapa perilaku yang dapat dideskripsikan
melalui kegiatan observasi. Selama penagajaran menulis karangan narasi melalui penerapan metode sugesti-imajinasi dengan media lagu, guru merasakan adanya
perubahan perilaku dibandingkan pada siklus I. Pada siklus II, siswa menjadi lebih aktif dan bersemangat mengikuti pelajaran, perilaku negatif dalam siklus I
juga sudah berkurang dalam siklus II.
4.1.2.2.2 Hasil Jurnal