Uji Kecukupan Data Uji Kenormalan Data Aplikasi Antropometri dalam Perancangan Fasilitas Kerja

k = Harga indeks tingkat kepercayaan, yaitu: Tingkat kepercayaan 0 - 68 harga k adalah 1 Tingkat kepercayaan 69 - 95 harga k adalah 2 Tingkat kepercayaan 96 - 100 harga k adalah 3

3.5.4. Uji Kecukupan Data

8 Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisis jumlah pengukuran apakah sudah representatif, dimana tujuannya untuk membuktikan bahwa data sampel yang diambil sudah mewakili populasi.Untuk melakukan uji kecukupan data digunakan persamaan berikut: 2 2 2           − = ∑ ∑ ∑ X X X N s k N Dimana: N’ = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan N = Jumlah pengamatan yang dilakukan k = Indeks tingkat kepercayaan s = Tingkat ketelitian Dengan ketentuan: Jika N’ N, maka jumlah data pengamatan sudah mencukupi. Jika N’ N, maka jumlah data pengamatan belum mencukupi. 8 Sutalaksana, Iftikar Z. Anggawisastra, Ruhana dan Jann H. Tjakraatmadja. Teknik dan Tata Cara Kerja. Universitas Sumatera Utara

3.5.5. Uji Kenormalan Data

Uji kenormalan data merupakan uji kesesuaian antara frekuensi hasil pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan, yang tidak memerlukan anggapan tertentu tentang bentuk distribusi populasi dari mana sampel diambil. Uji kenormalan data digunakan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diuji adalah: H : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H 1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal Untuk menetapkan kenormalan,kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut. a. Tetapkan taraf signifikansi uji misalnya α= 0.05 b. Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh c. Jika signifikansi yang diperoleh α, maka sampel berasal dari populasi yangberdistribusi normal d. Jika signifikansi yang diperoleh α, maka sampel bukan berasal dari populasi yangberdistribusi normal

3.5.6. Aplikasi Antropometri dalam Perancangan Fasilitas Kerja

Data antropometri yang menyajikan data ukuran dari berbagai macam anggota tubuh manusia dalam persentil tertentu akan sangat besar manfaatnya pada saat suatu rancangan produk ataupun fasilitas kerja akan dibuat. Agar rancangan suatu produk nantinya bisa sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang akan mengoperasikannya, Universitas Sumatera Utara maka prinsip-prinsip yang harus diambil dalam aplikasi data antropometri tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu seperti diuraikan berikut ini : a. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang ekstrim. Disini rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi 2 dua sasaran produk, yaitu: 1. Bisa sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim dalam arti terlalu besar atau kecil bila dibandingkan dengan rata-ratanya. 2. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain mayoritas dari populasi yang ada. Secara umum aplikasi data antropometri untuk perancangan produk atau fasilitas kerja akan menetapkan nilai persentil 5-th untuk dimensi maksimum dan persentil 95-th untuk dimensi minimumnya. b. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan diantara rentang ukuran tertentu. Disini rancangan bisa diubah-ubah ukurannya sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai macam ukuran tubuh. Contoh yang paling umum dijumpai adalah perancangan kursi mobil yang mana dalam hal ini letaknya bisa digeser majumundur dan sudut sandarannya bisa diubah-ubah sesuai dengan yang diinginkan. Dalam kaitannya untuk mendapatkan rancangan yang fleksibel, semacam ini maka data antropometri yang umum diaplikasikan adalah rentang nilai persentil5-th sampai dengan 95-th. c. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata. Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini rancangan produk didasarkan terhadap rata-rata ukuran manusia. Masalah pokok yang dihadapi dalam hal ini justru sedikit sekali yang berada dalam ukuran rata-rata. Disini produk dirancang dan dibuat untuk yang berukuran sekitar rata-rata, sedangkan bagi yang memiliki ukuran ekstrim akan dibuatkan rancangan tersendiri. Berkaitan dengan aplikasi data antropometri yang diperlukan dalam proses perancangan produk ataupun fasilitas kerja, maka ada beberapa saranrekomendasi yang bisa diberikan sesuai dengan langkah-langkah seperti berikut : 1. Pertama kali terlebih dahulu harus ditetapkan anggota tubuh yang mana yang nantinya akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan tersebut. 2. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut, dalam hal ini juga perlu diperhatikan apakah harus menggunakan data structural body dimension atau functional body dimension. 3. Selanjutnya tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi, diakomodasikan dan menjadi target utama pemakai rancangan produk tersebut. Hal ini lazim dikenal sebagai marketsegmentation, seperti produk mainan untuk anak-anak, peralatan rumah tangga untuk wanita, dan lain-lain. 4. Tetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti misalnya apakah rancangan tersebut untuk ukuran individual yang ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel adjustable atau ukuran rata-rata. 5. Pilih persentase populasi yang harus diikuti, 90-th, 95-th, 99-th atau nilai persentil yang lain yang dikehendaki. Universitas Sumatera Utara 6. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah diidentifikasikan selanjutnya pilihtetapkan nilai ukurannya dari tabel data antropometri yang sesuai. Aplikasikan data tersebut dan tambahkan faktor kelonggaran allowance bila diperlukan seperti halnya tambahan ukuran akibat faktor tebalnya pakaian yang harus dikenakan oleh operator, pemakaian sarung tangan gloves, dan lain-lain.

3.6. Lingkungan Kerja