Merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih responden lain untuk dijadikan sampel lagi,
begitu seterusnya sehingga jumlah sampel terus menjadi banyak.
e. Purposive Sampling Dalam hal ini, pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang
dianggap mempunyai sangkut-paut dengan karakteristik populasi yang telah diketahui sebelumnya.
3.7.1. Ukuran Sampel
Pada dasarnya pengambilan jumlah sampel tergantung pada kondisi populasinya. Apabila populasinya sangat homogen, maka pengambilan sampel
secukupnya saja. Akan tetapi bila kondisi populasinya sangat heterogen, maka pengambilan sampel harus memperhatikan bahwa tiap tingkatan populasi harus
terwakili. Yang perlu diperhatikan bahwa pengambilan sampel harus melebihi banyaknya
variabel yang akan diukur pada populasi tersebut. Ada beberapa macam cara untuk mengetahui ukuran sampel yang diambil sebagai perwakilan dari suatu populasi.
a. Pendapat Slovin Menurut slovin, jumlah sampel yang dapat diambil adalah:
2
1 Ne
N n
+ =
Dimana :
Universitas Sumatera Utara
n = ukuran sampel, N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir, biasanya 0,02.
b. Pendapat Gay Menurut gay, ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada
desain penelitian yang digunakan. Misalnya: 1. Metode deskriptif, minimal 10 dari populasi
2. Metode deskriptif-korelasional, minimalm 30 subjek 3. Metode experimental minimal 15 subjek tiap kelompok percobaan.
c. Pendapat Kracjie Kracjie juga membuat suatu daftar seperti Slovin, hanya untuk a sebesar 5 dan
jumlah populasi N mulai dari sebesar 10 sampai 100.000. Bersadarkan N dan a tersebut dihasilkan besar sampelnya. Karena prinsipnya sama dan ternyata besar
sampel dari pendapat Kracjie dan Slovin hamper sama besar, maka penulis tidak menjelaskan lebih lanjut.
d. Pendapat Harry King Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan nomogram dan jumlah populasi
maksimum 2000 dengan α bervariasi sampai 15.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada PT. Kereta Api Indonesia Divre 1 Sumatra Utara yang bergerak di bidang transportasi darat dimana objek yang diteliti adalah bangku
kerja masinis. Perusahaan ini berlokasi pada Jl. Prof. H.M. Yamin SH No.14, Medan, Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 – Mei 2013.
4.2. Rancangan Penelitian
11
Jenis rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian terapan applied research. Suatu jenis penelitian yang diarahkan kepada pengambilan tindakan
corrective action.
4.3. Objek Penelitian
Objek penelitian yang diamati adalah bangku kerja masinis dan subjek penelitian adalah masinis PT. Kereta Api Indonesia Divre I Sumatra Utara.
4.4. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen untuk membantu dalam pengumpulan data. Instrumen yang digunakan yaitu :
11
Sukaria Sinulingga. 2011. Metode Penelitian. Medan : Usu Press. Hal 29-30. Hal 22-30.
Universitas Sumatera Utara