Tabel 3.15. Skala Intesitas Kebisingan Lanjutan Desibel dB
Batas Dengar Tertinggi
Kuat 80
70 60
Kantor gaduh Jalan pada umumnya
Radio Perusahaan
Sedang 60
50 40
Rumah gaduh Kantor umumnya
Percakapan kuat Radio perlahan
Tenang 40
30 20
Rumah tenang Kantor perorangan
Auditorium Percakapan
Sangat tenang 20
10 Suara daun-daun
Berisik Batas dengar terendah
3.6.2. Pengaruh Temperatur Udara di Tempat kerja
9
Manusia selalu berusaha mempertahankan keadaan normal tubuh dengan sistem tubuh yang sangat sempurna sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan
9
Sutalaksana. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Jurusan Teknik Industri, Bandung : ITB.
Universitas Sumatera Utara
yang terjadi diluar tubuhnya. Tubuh manusia menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan proses konveksi, radiasi, dan penguapan juka
terjadi kekurangan atau kelebihan yang membebaninya. Tetapi, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan temperatur luar jika perubahannya tidak melebihi 20
untuk kondisi panas dan 35 untuk kondisi dingin terhadap temperatur normal ± 24 °C.
Temperatur udara lebih rendah dari 37°C berati temparatur udara ini dibawah kemampuan tubuh unutk menyesuaikan diri 35 dibawah normal, maka tubuh
manuasia akan mengalami kedinginan, karena hilangnya panas tubuh yang sebagian besar diakibatkan oleh konveksi dan radiasi, juga sebagian kecil akibat penguapan.
Sebaliknya jika temperatur udara terlalu panas dibanding temperatur tubuh, maka tubuh akan menerima panas akibat konveksi dan radiasi yang jauh lebih besar dari
kemampuan tubuh untuk mendinginkan tubuhnya malalui sistem penguapan. Hal ini menyebabkan temperatur tubuh menjadi ikut naik dengan tingginya temperatur udara.
Temparatur yang terlalu dingin akan mengakibatkan gairah kerja menurun. Sedangkan temperatur udara yang terlampau panas, akan mengakibatkan cepat
timbulnya kelelahan tubuh dan menimbulkan ketidaknyamanan pada seseorang. Metode terbaik untuk menentukan apakah tekanan panas di lingkungan kerja
menyebabkan gangguan kesehatan adalah dengan mengukur suhu inti tubuh manusia yang bersangkutan. Normal suhu inti tubuh adalah 37° C, mungkin mudah dilampaui
dengan akumulasi panas dan konveksi, konduksi, radiasi dan panas metabolisme. Apabila rerata suhu inti tubuh pekerja 38° C, diduga terdapat pemaparan suhu
Universitas Sumatera Utara
lingkungan panas yang dapat meningkatkan suhu tubuh tersebut. Selanjutnya harus dilakukan pengukuran suhu lingkungan kerja.
Menurut Sutalaksana, dkk 1979 berbagai tingkat temperatur akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda sebagai berikut:
a. 49 °C: Temperatur yang dapat ditahan sekitar 1 jam, tetapi jauh diatas tingkat kemampuan fisik dan mental.
b. ± 30 °C: Aktivitas mental dan daya tanggap mulai menurun dan cenderung untuk
membuat kesalahan dalam pekerjaan, timbul kelelahan fisik. c. ± 24 °C: Kondisi optimum.
d. ± 10 °C: Kelakuan fisik yang extrem mulai muncul. Harga-harga diatas tidak mutlak berlaku untuk setiap orang karena sebenarnya
kemampuan beradaptasi tiap orang berbeda-beda, tergantung di daerah bagaimana dia biasa hidup. Orang yang biasa hidup di daerah panas berbeda kemampuan
beradaptasinya dibandingkan dengan mereka yang hidup di daerah dingin atau sedang.
3.7. Teknik Pengambilan Sampel