mencari, menggunakan informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan secara efektif serta efisien.
2
Setelah muncul beragam tulisan yang membahas perihal seperti ini, makin banyak pula yang menyadari akan pentingnya literasi informasi bagi masyarakat luas. Terlebih lagi
dengan di dukung oleh pesatnya kemajuan teknologi pada era globalisasi yang menitik- beratkan sarana pada tiap perangkat lunak sehingga memudahkan userpengguna dalam
pelayanan jasa yang disajikan sehingga menuntut kemampuan ini mutlak untuk dimiliki oleh setiap orang.
B. Definisi Literasi Informasi
Definisi tentang melek informasi memperlihatkan tiap-tiap elemen yang sama, tetapi ada yang memperluas dan ada juga yang mempersempitnya. Contohnya Doyle menentukan
seseorang yang melek informasi, sebagai berikut : 1.
Menyadari akan kebutuhan informasi 2.
Menyadari informasi yang akurat dan lengkap merupakan satu dasar membuat keputusan yang tepat
3. Mengidentifikasi sumber-sumber potensial dari suatu informasi
4. Membangun strategi pencarian yang tepat
5. Mengakses sumber-sumber informasi, termasuk dasar teknologi lainnya
6. Mengevaluasi informasi
7. Mengorganisasikan informasi untuk mengaplikasikanmempraktekkan
8. Mengintegrasikan kemampuan literasi yang baru dengan yang sudah di miliki
pengetahuan lama, dan
2
Eissenberg, Michael B., Lowe, Carry A. Information Literacy : esential skill for the information age. London libraries unlimited 2004 et al
9. Menggunakan informasi dengan kritis untuk menyelesaikan suatu masalah.
3
The Prague Declaration menyatakan bahwa literasi informasi adalah bagian dari kebutuhan kebutuhan informasi seseorang dan merupakan suatu kemampuan dalam
mengidentifikasi, menempatkan, mengevaluasi, mengorganisasi, dan mengefektifkan informasi yang ada guna menyelesaikan masalah, dan diperlukan kembali untuk berpatisipasi
secara efektif dalam masyarakat informasi, dan juga merupakan bagian dasar dari hak asasi manusia dalam long life education yang harus terus dikembangkan.
Menurut Verzosa, literasi informasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengakses dan mengevaluasi kemampuan informasi secara efektif untuk memecahkan
masalah dalam membuat keputusan. Karena seseorang yang mengetahui literasi informasi adalah orang yang mengetahui bagaimana belajar untuk belajar learning how to learn sebab
mereka mengetahui bagaimana informasi itu dikelola, cara menemukannya, dan menggunakan informasi sesuai dengan etika yang berlaku.
4
Sementara Kuhlthau dalam Jesus Lau berpendapat bahwa literasi informasi mencakup kemampuan perpustakaan dan strategi dalam penggunaan informasi yang kompleks dari
berbagai sumber yang dapat menemukan solusi dalam pemecahan masalah. Lalu pendapat yang sama dikemukakan oleh U.S National Commisonon Libraries and Information Science
dalam Hanna Latuputty bahwa literasi informasi seperangkat keterampilan dan kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, menyusun, dan secara efektif
3
Christina Doyle, outcome measure with information literacy within the national education goals of 1990 : final report of the National Forum on Information Literacy. Washington: Summary of findings 1992
h.1
4
Fe Angela Veroza. User Education and Information Literacy : current practice and innovative strategies. Washington: 2010. h.1
menciptakan pengetahuan baru, lalu memanfaatkannya, serta mengkomunikasikannya dalam rangkaian pemecahan masalah yang sedang di hadapinya.
5
Bundy dalam Achmad, menyatakan bahwa literasi informasi merupakan seperangkat keterampilan untuk mencari, menelusur, menganalisa, dan memanfaatkan informasi. Mencari
informasi dapat dilakukan dimana saja seperti di perpustakaan, di toko buku, pusat-pusat pangkalan data, internet, dan sebagainya. Sedangkan menelusur informasi adalah upaya
untuk menemukan kembali informasi yang disimpan. Jika menelusur informasi di perpustakaan akan di perlukan alat telusur berupa katalog, baik yang menggunakan kartu
katalog maupun OPAC Online Public Access Catalog. Namun jika mencari informasi menggunakan internet digunakan alat telusur yang disebut mesin pencari.
6
Sebagai perbandingan agar karakteristik kebutuhan informasi ini jelas, misalnya profesional yang sama seperti dokter gigi namun perannya sebagai praktisi atau penyedia jasa
dengan tugas perawatan pasien, kebutuhan informasinya berbeda pada saat dokter gigi berperan sebagai peneliti. Bila peran praktisi membutuhkan tekhnik-tekhnik baru bidang
dokter gigi, produk-produk dan perlengkapanperalatan serta obat-obatan baru untuk melengkapi perawatan pasien
7
. Dari penjelasan diatas bahwa karakteristik kebutuhan informasi seorang profesional dapat diidentifikasi dari peran yang dijalani dan tugas yang
sedang diemban-nya
8
. Menurut Voigt dalam Purnowati, terdapat tiga macam kebutuhan yang berbeda bagi
ilmuwan atau peneliti yaitu: 1 untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh ilmuwan
5
Jesus Lau. Guidlines on Information Literacy for lifelong learning. IFLA Washington: 5 Maret 2010. h.1
6
Achmad. Literasi Informasi : ketrampilan penting di era global. Makalah ini disampaikan pada seminar perpustakaan sekolah : Literasi Informasi dan Aplikasi Library Sorftware. Surabaya 5 maret 2010. h.1
7
Lecky G.J. Modelling the Information Seeking of Professional: a General Model derived from Research on Engineers, Healthcare Professional, and Lawyers Library Quartely. 1996. h.161-193
8
Budiyanto. Kebutuhan Informasi dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Depok 2000 h.16