Koleksi Perpustakaan STIE BB Program Literasi Informasi

3. Mengevaluasi informasi beserta sumbernya secara kritis dan menyertakan informasi terpilih ke dalam dasar pengetahuan dan sistem nilai pada diri siswa. 4. Baik secara individu maupun sebagai anggota dari sebuah kelompok, menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu. 5. Memahami berbagai masalah ekonomi, hukum dan sosial terkait dengan penggunaan informasi, serta mengakses dan menggunakan informasi secara legal dan berdasarkan etika.

1. Literasi Informasi Dosen STIE Bina Bangsa Dalam Kemampuan

menelusur Informasi a. Menentukan Kebutuhan Informasi Kesadaran akan kebutuhan informasi menjadi topik teramat penting dalam langkah awal pemenuhan informasi seseorang. Untuk dapat mengetahui pemahaman mereka mengenai kebutuhan informasi, maka pertanyaan yang diajukan adalah apa definisi kebutuhan informasi menurut anda? Menurut Ahmun, Anhas, dan Anper kebutuhan informasi adalah suatu keinginan agar berkembang. Menurut mereka setiap individu pasti memiliki keinginan untuk menambah wawasannya. Maka dari itu setiap orang membutuhkan informasi, hanya saja dengan subjek yang berbeda-beda. “kebutuhan informasi itu saya anggap sesuatu yang patut dipenuhi didalam diri pribadi, kita bisa contohkan apa saja dalam kegiatan yang dilakukan sehari- hari dan berkaitan dengan apa saja seperti berita mulai dari politik hingga olahraga, saya juga banyak menerima informasi termasuk mengenai seminar serta pelatihan berkenaan munculnya software-software terbaru saya juga mendapatkannya...” Ahmun “kebutuhan memenuhi hasrat pada diri, kalo kita ingin berkembang setiap orang pasti ingin berkembang lebih baik dimana saja dan apapun yang disuguhkan..” Anhas “keinginan untuk memperbarui isu-isu tentang perkembangan ilmu pengetahuan terbaru..” Anper Menurut Maul dan mereka membutuhkan informasi ketika mereka tidak mengetahui atau tidak cukup mengerti mengenai sesuatu atau juga pada saat membutuhkannya. Sorbi mengungkapkan saat ia ingin melakukan sesuatu tetapi ia tidak dapat melakukannya maka ia membutuhkan informasi seperti ia ingin menulis, mencari suatu istilah, ingin mengajar tapi belum tahu apa yang akan di ajarkan. “...saya rasa saya membutuhkan informasi apa saja ketika pada saat memang saya butuhkan, sebab itu memang sudah merupakan naluri dasar manusia untuk memenuhi hasrat dalam diri mereka masing-masing termasuk juga saya..” Maul “..kebutuhan bagi seseorang pada saat tidak memiliki sumber yang cukup atau tidak mengerti mengenai suatu hal saya merasa saya membutuhkan informasi pada saat saya ingin melakukan sesuatu tapi saya tidak memiliki informasi yang cukup..” Sorbi Ahmun, Anhas, Anper, Maul, dan Sorbi membutuhkan informasi ketika mereka ingin menulis dan memberikan materi ajar yang baik. Semua informan dapat dengan baik menyadari kapan mereka membutuhkan informasi dan apa yang mereka butuhkan. Menurut kompetensi literasi informasi yang dikemukakan oleh Doyle, seorang yang literate adalah individu yang mampu mendefinisikan kebutuhan informasi dan mengetahui dengan baik kapan mereka membutuhkannya. Dari kelima informan yang diwawancarai mereka memiliki mereka semua hampir memiliki pemahaman yang sama mengenai kebutuhan informasi walaupun dengan penjelasan yang berbeda-beda. Satu hal yang dapat disimpulkan dari berbagai penjelasan mereka adalah bahwa kebutuhan informasi merupakan sesuatu yang harus dipenuhi dalam dirinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Wersig dan Belkin bahwa kebutuhan informasi adalah untuk mengisi kekosongan tertentu pada diri manusia. 1 1 Identifikasi Kebutuhan Informasi Setelah seseorang sadar dan telah mengetahui kebutuhan informasinya, seseorang yang telah melek informasi juga harus dapat menentukan kebutuhan informasinya. Dalam melakukan identifikasi kebutuhan informasi ada berbagai macam cara misalnya penjabaran, membuat kerangka, lalu bertanya pada sumber yang dijadikan sebagai informan. Lalu pertanyaan yang di ungkapkan peneliti kepada informan bagaimana anda melakukan identifikasi kebutuhan informasi? Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh Sorbi, Anhas dan Maul bahwa tiap kali ia membutuhkan informasi, maka ia selalu membuat penjabaran untuk kerangka berpikir. Penjabaran ia lakukan dengan cara mencari hal-hal yang berkaitan dengan apa yang ia butuhkan. Misalkan ia membutuhkan informasi mengenai organisasi islam di Indonesia. Maka hal pertama yang ia lakukan pertama adalah menentukan topik organisasi islam mana yang hendak ia bahas. Setelah ia telah menentukan bahwa yang hendak dibahasnya adalah organisasi islam muhammadiyah, lalu hal yang pertama kali dilakukannya adalah dengan membuat mindmap, dengan menjabarkan apa latar belakang pendirian organisasi tersebut, siapa saja tokoh dari aliran tersebut, siapa saja pendirinya, bagaimana sejarahnya, kapan berdirinya, dll. “...kalo untuk menulis biasanya saya buat mindmadnya dulu dari sesuatu yang akan saya butuhkan. Misalkan, saya hendak mencari informasi tentang Muhammadiyah, saya akan buat mindmap misalnya 1 Pendit Putu Laxman. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan informasi: Sebuah pengantar diskusi epistemologi metodologi. Jakarta: JIP-FSUI 2003 h.76