Sejarah Literasi Informasi Kemampuan Literasi Informasi Dosen Menelusur Informasi Untuk Menunjang Kompetensi Dalam Pengajaran Di STIE Bina Bangsa Serang-Banten
menciptakan pengetahuan baru, lalu memanfaatkannya, serta mengkomunikasikannya dalam rangkaian pemecahan masalah yang sedang di hadapinya.
5
Bundy dalam Achmad, menyatakan bahwa literasi informasi merupakan seperangkat keterampilan untuk mencari, menelusur, menganalisa, dan memanfaatkan informasi. Mencari
informasi dapat dilakukan dimana saja seperti di perpustakaan, di toko buku, pusat-pusat pangkalan data, internet, dan sebagainya. Sedangkan menelusur informasi adalah upaya
untuk menemukan kembali informasi yang disimpan. Jika menelusur informasi di perpustakaan akan di perlukan alat telusur berupa katalog, baik yang menggunakan kartu
katalog maupun OPAC Online Public Access Catalog. Namun jika mencari informasi menggunakan internet digunakan alat telusur yang disebut mesin pencari.
6
Sebagai perbandingan agar karakteristik kebutuhan informasi ini jelas, misalnya profesional yang sama seperti dokter gigi namun perannya sebagai praktisi atau penyedia jasa
dengan tugas perawatan pasien, kebutuhan informasinya berbeda pada saat dokter gigi berperan sebagai peneliti. Bila peran praktisi membutuhkan tekhnik-tekhnik baru bidang
dokter gigi, produk-produk dan perlengkapanperalatan serta obat-obatan baru untuk melengkapi perawatan pasien
7
. Dari penjelasan diatas bahwa karakteristik kebutuhan informasi seorang profesional dapat diidentifikasi dari peran yang dijalani dan tugas yang
sedang diemban-nya
8
. Menurut Voigt dalam Purnowati, terdapat tiga macam kebutuhan yang berbeda bagi
ilmuwan atau peneliti yaitu: 1 untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh ilmuwan
5
Jesus Lau. Guidlines on Information Literacy for lifelong learning. IFLA Washington: 5 Maret 2010. h.1
6
Achmad. Literasi Informasi : ketrampilan penting di era global. Makalah ini disampaikan pada seminar perpustakaan sekolah : Literasi Informasi dan Aplikasi Library Sorftware. Surabaya 5 maret 2010. h.1
7
Lecky G.J. Modelling the Information Seeking of Professional: a General Model derived from Research on Engineers, Healthcare Professional, and Lawyers Library Quartely. 1996. h.161-193
8
Budiyanto. Kebutuhan Informasi dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Depok 2000 h.16
lain, agar tetap dapat mengetahui perkembangan terbaru pada bidangnya, 2 kebutuhan yang ditimbulkan oleh pekerjanya, yaitu kebutuhan informasi khusus yang berhubungan langsung
dengan peneliti atau masalah yang dihadapi, 3 kebutuhan untuk memenuhi atau memeriksa informasi yang relevan dengan suatu subyek tertentu. Salah satu pendapat tersebut
menyebutkan, bahwa peneliti membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaannya, yaitu penelitian.
9
Menurut Kalarensi Naibaho, semua definisi di atas terangkum dalam definisi yang diberikan oleh American Library Association ALA. Menurut ALA, information literacy
merupakan salah satu komponen penting yang harus dimiliki oleh setiap individu dan yang berkontribusi dalam pembelajaran seumur hidup. Literasi informasi sangat diperlukan dalam
setiap aspek kehidupan manusia, dan itu akan terus berlangsung seumur hidup.
10
Berdasarkan semua definisi tentang literasi informasi yang telah dipaparkan di atas, maka definisi tentang literasi informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
serangkaian kemampuan yang harus mutlak dimiliki seseorang guna memecahkan suatu masalah sehingga ia dapat mengambil keputusan secara tepat. Individu tersebut dapat
mengetahui kapan informasi itu dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, menggunakan dan mengkomunikasikan informasi yang sudah ia dapat dari
berbagai sumber secara efektif, lalu dapat ia gunakan untuk mendukung pembelajaran seumur hidup life long learning dan dapat digunakan sesuai dengan etika.