menyatukan pemahaman baru dengan pengetahuan lama untuk menemukan satu nilai tambah dalam suatu informasi, kontradiksi, atau keunikan lain dari suatu
informasi. Selain itu dapat mengkomunikasikan pengetahuan baru dan pemahan baru secara efektif. Seseorang yang melek informasi dapat dapat menemukan
apakah informasi itu memuaskan, ataukah ada informasi lain yang dibutuhkan dan apakah yang ada itu bertolak belakang dengan melakukan verifikasi informasi
menggunakan sumber yang lain, menyadari hubungan dekat antar konsep dan dapat menggambarkan kesimpulan bedasarkan dengan informasi yang telah
terkumpul.
c. Evaluasi Informasi 1 Evaluasi Perkuliahan
Dosen yang baik akan selalu melakukan evaluasi perkuliahan yang telah dilakukan secara berkala. Evaluasi yang dilakukan tidak harus selalu
dari pihak kampus atau formalitas penilaian, namun evaluasi yang dimaksud adalah untuk dosen sendiri sebagai individu dalam menjalankan perannya
sebagai dosen. Dengan perannya sebagai dosen apakah sudah menjalankan profesinya tersebut dengan baik. Lalu bagaimana para dosen dalam
melakukan evaluasi pada perkuliahan mereka? Anhas selalu mengevaluasi dirinya sebagai dosen. Hal yang
dilakukannya untuk mengevaluasi adalah membagikan angket pada mahasiswanya. Angket-angket yang diberikan adalah utuk mengetahui
sejauh mana mahasiswanya memahami materi yang disampaikannya serta kebutuhan apa yang diperlukan oleh mahasiswanya dalam memenuhi
kebutuhan mereka. Namun hal ini tidak selalu dilakukan oleh Anhas, ia
melakukan ini bilamana baru diawal perkuliahan bilamana antusias peserta didik terlihat menurun.
“dari jawaban yang mereka berikan malahan menambah referensi saya.. saya harus tau psikologi mahasiswa yang mengikuti kelas saya,
paling tidak dari apa yang kamu butuhkan itu kalimat lain dari kendala apa yang kamu alami..” Anhas
Berbeda dengan Maul yang memiliki catatan khusus untuk para mahasiswanya yang memiliki problem dalam menghadapi pengajaran di
kelasnya. Terutama dengan hal yang menyangkut pada penilaian afektif dan kognitif mereka di dalam kelas, dosen tersebut tidak menginginkan
kesalahan dalam memberikan nilai yang sesuai dengan apa yang harusnya para mahasiswanya dapatkan sesuai dengan prestasi mereka.
“Jika saya kedapatan mahasiswa yang protes pada nilai mereka yang tidak lulus, saya memiliki catatan khusus guna mengingatkan kesalahan
yang telah mereka lakukan dan akan menunjukan kepada mereka sebagai remind\er penyebab kesalahan mereka..” Maul
Sedangkan Sorbi, Ahmun lebih cenderung lebih sering mengevaluasi pada hal-hal yang berkaitan dengan materi perkuliahan sebagai bahan
pengajarannya.
“untuk hal-hal yang berkaitan dengan evaluasi materi ajar yang saya berikan pada perkuliahan, saya lebih sering menggunakan e-book sebagai
isi bahan ajar sebagai rujukan ataupun mengakses jurnal-jurnal online yang terdapat di internet...” Sorbi
“...berhubung media komputer yang lebih sering saya gunakan dalam penyampaian materi ajar perkuliahan terkadang memang perlu sedikit
metode ceramah, tetapi untuk menggali pemahaman lebih cenderung melakukan praktek langsung..” Ahmun
2 Merencanakan Perkuliahan
Merencanakan perkuliahan di kelas merupakan salah satu usaha dari dosen agar kegiatan perkuliahan yang terjadi di kelas berlangsung efektif.
Perencanaan perkuliahan yang dilakukan disesuaikan dengan materi yang akan dibahas.
Ahmun, Anper, dan Sorbi selalu mencari informasi yang berbentuk video, gambar, dan animasi agar dapat memberikan penjelasan yang logis
dari suatu peristiwa atau fenomena. Beberapa informasi dengan bentuk animasi ia dapatkan dari internet dan dikumpulkan dalam satu bagian.
Kemudian informasi mengenai gejala dan fenomena alam serta suatu peristiwa yang berkaitan dengan materinya ia kumpulkan dan disajikan di
depan kelas melalui alat bantu proyektor. Menurut mereka hal ini memudahkan mereka mengimplementasikan materi yang disampaikan.
“...pada saat ini saya lebih seringnya sih menyampaikan materi menggunakan visual video ataupun animasi, kalo video yang bertepatan
dengan materi saya sampaikan tidak ada di youtube saya akan buat animasi sendiri menggunakan powerpoint dengan gambar-gambar yang saya
kumpulkan...” Ahmun
“untuk saya pribadi menarik perhatian audiens itu wajib hukumnya jika menyampaikan materi didalam kelas, karena jika sudah tidak
diperhatikan berarti ada yang kurang menarik dalam penyampaian yang saya berikan maka dari itu dalam mempresentasikan informasi tersebut
tidak jarang saya menggunakan media gambar bahkan video dalam meberikan informasi yang tepat sesuai dengan bahan ajar saya agar
menarik perhatian...” Anper
“untungnya kalo sekarang udah pake infokus, jadinya saya bisa nyempilin gambar-gambar atau video deh supaya ada daya tarik tersendiri
dalam penyampaian materi, yah paling engga pakai power point juga udah cukup ditambah sedikit animasi, daripada saya hanya menerangkan secara
verbal kan jadul banget tuh jadinya” Sorbi
Sedangkan Anhas dan Maul lebih banyak mempersiapkan diri dalam
melakukan proses perkuliahan dengan mengikuti perkembangan informasi sesuai dengan matakuliah yang ditempuh. Mereka juga sering mengaitkan
fenomena yang aktual dengan materi perkuliahan yang dibahas, bahkan menyiapkan metode observasi langsung pada objek yang berkaitan diluar
kelas. Biasanya mereka membuat modul untuk persiapan mereka mengajar. “...Dalam menyampaikan materi saya melakukan metode ceramah,
tanya-jawab, serta kuis, dan presentasi kelompok dalam mengulas materi yang sedang dibahas. Namun saya kalo mengajar sering kali mengaitkan
dengan dunia luar, misalnya keadaan buruh pabrik, pedagang dipasar, nah untuk memberikan keterangan yang cukup signifikan biasanya saya
memberikan tugas untuk mereka meneliti keadaan objek suatu tempat yang berkaitan dengan materi perkuliahan yang sedang dibahas...” Anhas
. “...Dengan menyampaikan materi perkuliahan menggunakan power point yang ditembak oleh proyektor saya biarkan mereka membaca dulu
materi yang saya sampaikan. Baru setelah itu jika ada yang tidak mereka pahami saya biarkan mereka bertanya lalu akan saya jelaskan sedetail
mungkin, namun jika tidak ada yang bertanya saya anggap mereka semua paham...” Maul
2. Penerapan Literasi Informasi Pada Proses Pengajaran oleh Dosen
STIE Bina Bangsa a. Penerapan Literasi Informasi dalam Proses Perkuliahan
Dalam membangun mahasiswa agar menjadi pembelajar sepanjang hayat dan individu yang mandiri bukanlah hal yang mudah namun juga tidak terlalu
sulit. Hal ini membutuhkan kemampuan dosen sebagai media yang menjembatani kegiatan perkuliahan di kelas. Untuk mengetahui bagaimana informan
menerapkan literasi informasi yang dilakukan adalah bertanya mengenai metode perkuliahan di kelas dan kegiatan belajar mengajar. Untuk memperkuat jawaban
informan, peneliti juga melakukan observasi. Lalu bagaimana penerapan literasi dalam proses perkuliahan?
Menurut Maul perkuliahan yang efektif adalah dengan menggali