e. Mahasiswa menentukan apakah pengetahuan baru memberi dampak terhadap sistem nilai individu dan mengambil langkah-langkah untuk menyatukan
perbedaan. f. Mahasisiwa yang information literate menyetujui pemahaman dan penafsiran
orang lain atau para ahli mengenai informasi dengan cara berdiskusi. g. Mahasiswa menentukan bila query perlu direvisi.
4. Mahasiswa yang literat menggunakan dan mengkomunikasikan informasi dengan efektif dan efisien.
a. Mahasiswa menerapkan informasi baru dan yang lama untuk merencanakan dan menciptakan hasil.
b. Mahasiswa merevisi proses pengembangan untuk hasil. c. Mahasiswa mengkomunikasikan hasil secara efektif kepada orang lain.
5. Mahasiswa yang literat informasi memahami isu ekonomi, hukum dan sosial sekitar penggunaan dan pengaksesan informasi secara
etis dan hukum. a. Mahasiswa memahami isu-isu ekonomi hukum dan aspek sosial mengenai
informasi dan teknologi informasi. b. Mahasiswa mematuhi hukum, peraturan, kebijakan intitusi, dan etika yang
berhubungan dengan pengaksesan dan penggunaan sumber informasi. c. Mahasiswa mengetahui penggunaan
sumber-sumber informasi dalam mengkomunikasikan informasi.
11
Walaupun dalam penelitian ini standar beserta indikatornya untuk menentukan kemampuan mahasiswa memahami informasi. Namun dalam penelitian ini indikator-
11
Association of College Research Libraries ACRL. 2000. Information Literacy Competency Standards for Higher Education.Diakses tanggal 12 Maret, 2012. Dari,
ttp:www.ala.orgalaorgalamgrpsdivsacrl standardsstandards.pdf].
indikator tersebut juga dapat berlaku dan dapat diterapkan pada siapa saja, termasuk untuk mengukur kemampuan dosen.
D. Literasi Informasi dalam Menunjang Kompetensi Dosen
Efektivitas dan efisiensi belajar individu di perguruan tinggi sangat bergantung pada peran dosen. Secara konteks guru berbeda dengan dosen, karena guru adalah pembimbing
kegiatan belajar mengajar disekolah, sedangkan dosen ialah pembimbing pengganti peran guru pada kegiatan belajar mengajar pada universitas perguruan tinggi. Namun yang
mengaitkan antara dosen dan guru pada skripsi ini ialah undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yang menitik beratkan bahwasanya mereka sama-sama tenaga
pendidik profesional yang mengabdikan diri pada masyarakat.
12
Dosen adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan tinggi. Peran, tugas, dan tanggung jawab dosen sangat penting dalam mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Untuk melaksanakan fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis tersebut, diperlukan dosen yang profesional. Sumber daya manusia dosen memiliki
posisi yang vital dalam membentuk image mutu lulusan maupun mutu lembaga secara umum. Posisi itu diperkuat dengan fakta bahwa dosen memiliki otoritas tinggi dalam proses
akademik, dan bahkan lebih tinggi daripada profesi serupa di lembaga pendidikan di bawahnya guru sekolah contohnya.
Tuntutan masyarakat akan jumlah dan mutu output yang dihasilkan oleh universitas fakultas jurusan makin besar. Meskipun jumlah lulusan yang dihasilkan universitas jauh
lebih banyak dari yang sudah-sudah tetapi untuk bidang-bidang tertentu dan terlebih mutunya dirasakan masih belum memenuhi harapan. Makin maju peradaban, makin keras persaingan
dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang iptek, apalagi dengan adanya
12
Undang-undang no.14 tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen.
globalisasi.Perguruan tinggi menjadi tumpuan masyarakat untuk menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu tinggi.
Pemberdayaan dosen merupakan suatu keharusan bagi universitas karena merupakan kunci keberhasilan jurusan fakultas universitas dengan 60 mutu perguruan tinggi terletak
pada dosen. Apapun kebijakan peningkatan mutu pendidikan yang dirancang pada akhirnya dosen yang melaksanakannya dalam kegiatan belajar mengajar. Mutu kegiatan belajar
mengajar sangat tergantung pada kompetensi dan komitmen dosen. Pemberdayaan dosen Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, dosen dinyatakan sebagai pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat Bab 1 Pasal 1 ayat 2. Sementara itu, profesional dinyatakan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi. Kompetensi tenaga pendidik, khususnya dosen, diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
dikuasai dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional. Tugas utama dosen adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban
kerja paling sedikit sepadan dengan 12 dua belas sks dan paling banyak 16 enam belas sks pada setiap semester sesuai dengan kualifikasi akademik. Sedangkan profesor atau guru besar
adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan mempunyai tugas khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarkan-luaskan
gagasannya untuk mencerahkan masyarakat. Pelaksanaan tugas utama dosen ini perlu
dievaluasi dan dilaporkan secara periodik sebagai bentuk akuntabilitas kinerja dosen kepada para pemangku kepentingan.
13
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dosen adalah pengajar pada perguruan tinggi; tamu tenaga pengajar dari perguruan tinggi lain yang diundang oleh suatu perguruan tinggi
untuk mengajar dalam jangka waktu tertentu.
14
Sedangkan dalam buku Manajemen Perguruan Tinggi, dosen adalah semua tenaga akademik edukatif, termasuk asisten. Istilah asisten dosen sesungguhnya tidak ada; yang ada
ialah istilah asisten. Asisten adalah jenjang kepangkatan dari tenaga akademik.
15
Dalam hal tugas pendidikan dosen yang bermutu adalah dosen yang melaksanakan tanggung jawab pengajaran, bimbingan dan latihan keterampilan bagi mahasiswanya. Dalam
buku Manajemen Pengembangan Mutu Dosen oleh Sanusi Uwes, memperinci tiga faktor yakni mahasiswa, profesi, dan institusi.
16
1. Tugas dosen yang berkaitan dengan mahasiswa :
a. Melaksanakan tugas mengajar dengan memakai perencanaan bahan kuliah,
persiapan perkuliahan, hadir di kelas sesuai jadwal, mengemukakan syarat-syarat perkuliahan secara jelas, serta memberi nilai dengan objektif sesuai dengan
ketentuan lembaga. b.
Menyadari bahwa mahasiswa sebagai individu harus dihormati dan memiliki hak- hak yang harus dilindungi. Seperti halnya masalah-masalah akademik dan pribadi
yang dihadapi mahasiswa. c.
Menyadari bahwasanya dosen adalah teladan bagi mahasiswa dan berpengaruh pada pembentukan sikap dan pemikiran mahasiswa.
13
Pedoman Beban Kerja Dosen 2010
14
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka., 2007, h. 275
15
Taliziduhu Ndraha Manajemen Perguruan Tinggi. Jakarta : Bina Aksara, 1988., h. 182
16
Sanusi Uwes, Manajemen Pengembangan Mutu Dosen, Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999., h.30-31
d. Menyadari bahwa dosen tidak dibenarkan menggunakan kedudukan dan
pengaruhnya di kelas perkuliahan untuk menyampaikan materi dan masalah yang di luar lingkup mata kuliah dan di luar kompetensi profesinya.
2. Tugas dosen dalam hal tanggung jawab profesi :
1 Tanggung jawab untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dalam disiplin akademiknya.
2 Selalu berusaha meningkatkan keefektifan mengajar, mencari cara baru dalan menyampaikan materi kuliah, memotivasi mahasiswa dan memperbaiki metode
evaluasi prestasi mahasiswa. 3 Bertanggung jawab untuk ikut serta mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang
studi ilmunya melalui penelitian, analisis dan penulisan secara kreatif serta menyajikan makalah pada kesempatan diskusi atau seminar.
4 Bertanggung jawab dalam membantu kolega dosen dan membantu lembaga dalam kegiatan pengembangan kurikulum, kegiatan ilmiah jurusan, Fakultas dan Universitas
serta berpartisipasi didalamnya, serta kegiatan kepanitian yang diselenggarakan oleh Jurusan, Fakultas, dan sebagainya.
5 Bertanggung jawab untuk melindungi dan meningkatkan gengsi akademik profesi dosen.
6 Bertanggung jawab untuk memberi contoh menghormati hak orang lain dalam perbedaan pendapat.
3. Tugas dosen terkait dengan institusional :
1 Selalu melaksanakan tugas kelembagaan dengan baik.
2 Menggunakan dana yang dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan anggaran yang ditetapkan